Penyakit Newcastle (bahasa Inggris: Newcastle disease, sering disingkat ND) adalah penyakit pada unggas yang mematikan akibat infeksi Avian orthoavulavirus 1. Di Indonesia penyakit ini juga populer sebagai tetelo, diambil dari nama dalam bahasa Jawa, thèthèlo.
Penyebabnya adalah serangan virus NDV, suatu virus RNA berkas tunggal dengan sekuens antisens negatif. Pertama kali virus ini diisolasi dari Newcastle upon Tyne, Inggris, tahun 1926 oleh Doyle. Pada tahun yang sama, Kraneveld berhasil mengisolasi virus pada unggas dari Bogor.[1]
Serangan pada ayam adalah yang paling dikenal, dengan gejala klinis seperti terkena pilek (hidung berair dan tersumbat), mengorok, sayap turun lemas (terkulai), kaki terseret, sampai kepala terkulai atau melipat. Pada unggas muda, serangan ini dapat segera berakhir dengan kematian, sedangkan pada unggas dewasa, kematian biasanya terjadi dua sampai tiga hari setelah gejala pertama kali terlihat.
Tetelo juga menyerang itik manila. Manusia dapat tertular NDV tetapi tidak memberikan gejala yang signifikan, biasa berupa konjungtivitis (radang selaput mata) atau pilek ringan.
Karena disebabkan oleh virus, tidak ada pengobatan yang dapat diberikan kecuali memperkuat kondisi unggas. Vaksinasi diberikan per oral (lewat mulut) kepada unggas yang sehat, biasanya dicampurkan pada air minum.
Referensi