Penisilin GPenisilin G atau Benzilpenisilin merupakan antibiotik yang digunakan pada pengobatan infeksi tenggorokan, otitis media, endokarditis, penyakit meningokokus, pnemonia, selulitis, antraks, profilaksis amputasi pada lengan atau kaki.[1]
DosisInjeksi intramuskular atau intravena lambat atau infus, 2,4-4,8 g sehari dalam 4 dosis terbagi, pada infeksi yang lebih berat dapat ditingkatkan jika perlu (dosis tunggal di atas 1,2 g injeksi intravena saja. Bayi prematur dan Neonatal di bawah 1 minggu, 50 mg/kg bb dalam 2 dosis terbagi; Bayi 1-4 minggu: 75 mg/kg bb/hari, dalam 3 dosis terbagi; Anak 1 bulan-12 tahun: 100 mg/kg bb/hari dalam 4 dosis terbagi (dosis lebih tinggi mungkin dibutuhkan); rute intravena direkomendasikan pada neonatal dan bayi. Endokarditis (dalam kombinasi dengan bakteri lain jika diperlukan): infus atau injeksi intravena lambat 7,2 gram/hari dalam 6 dosis terbagi, tingkatkan jika perlu (contoh dalam endokarditis enterokokus atau jika benzilpenisilin digunakan tunggal) menjadi 14,4 g sehari dalam 6 dosis terbagi.Antraks (dalam kombinasi dengan antibakteri lain), infus atau injeksi intravena lambat, 2,4 g setiap 4 jam; Anak 150 mg/kg bb sehari dalam 4 dosis terbagi. Profilaksis infeksi streptokokus grup B intrapartum, infus atau injeksi intravena lambat, dosis awal 3 g selanjutnya 1,5 g setiap 4 jam hingga saat melahirkan. Penyakit meningokokus: injeksi intravena lambat atau infus, 2,4 gram setiap 4 jam; Bayi prematur dan Neonatal di bawah 1 minggu, 100 mg/kg bb/hari, dalam 2 dosis terbagi; Neonatal 1-4 minggu: 150 mg/kg bb/hari, dalam 3 dosis terbagi; Anak 1 bulan - 12 tahun 180-300 mg/kg bb/hari, dalam dosis 4 - 6 terbagi. Penting: Jika diduga menderita meningitis bakterial dan terutama penyakit meningokokus, dokter dianjurkan untuk memberikan injeksi tunggal benzilpenisilin secara intramuskular atau intravena sebelum membawa pasien ke Rumah Sakit. Dosis: DEWASA 1,2 g; BAYI di bawah 1 tahun, 300 mg; ANAK 1-9 tahun 600 mg; 10 tahun ke atas sama dengan dewasa. Pada pasien alergi penisilin, sefotaksim dapat merupakan alternatif; kloramfenikol dapat digunakan bila ada riwayat anafilaksis pada penisilin.Injeksi intratekal tidak direkomendasikan.[1] KontraindikasiPenisilin G atau benzilpenisilin tidak dapat digunakan pada pasien yang hipersensitivitas (alergi) terhadap penisilin.[1] Efek SampingEfek samping yang mungkin timbul karena penggunaan Penisilin G atau bensilpenisilin reaksinya berupa urtikaria, demam, nyeri sendi, angioudem, anafilaksis, serum sickness-like reaction; jarang, toksisitas sistem saraf pusat termasuk konvulsi (terutama pada dosis tinggi atau pada gangguan ginjal berat), nefritis interstisial, anemia hemolitik, leukopenia, trombositopenia dan gangguan pembekuan darah; juga dilaporkan diare (termasuk kolitis karena antibiotik). PeringatanPerhatian penggunaan Penisilin G atau bensilpenisilin bagi pasien dengan riwayat alergi, hasil tes glukosa urin positif palsu, gangguan fungsi ginjal. Referensi
|