Perkumpulan Penggiat Keluarga Indonesia (GiGa) yaitu wadah berhimpunnya atau berjejaringnya para pihak (ahli, praktisi, peminat, dan pemerhati pembangunan keluarga) yang peduli dan ingin berpartisipasi dalam pembangunan keluarga. Kehendak membangun jejaring penggiat keluarga sudah dirasakan lama, namun semakin tinggi setelah berbagai kejadian di Tahun 2014 yang mengindikasikan semakin rentannya keluarga Indonesia. Hal tersebut mendorong dilakukannya Deklarasi Keluarga Indonesia yang pertama kalinya dilaksanakan pada Juni tahun 2014. Tanggal 4 November 2014 secara resmi Penggiat Keluarga (GiGa) Indonesia didirikan melalui akta notaris dan berlokasi di Bogor. Diketuai oleh Prof. Euis Sunarti, Msi sejak tahun 2014 sampai dengan saat ini
Sejarah Terbentuknya GiGa Indonesia
- Perubahan sosial ekonomi, kependudukan, dan perkembangan teknologi informasi selain menyediakan kesempatan kepada keluarga untuk maju juga berdampak negatif terhadap keluarga
- Peningkatan perceraian, kekerasan (terutama kepada anak dan perempuan), dan beragam perilaku penyimpangan, telah menyadarkan kita kembali akan kedudukan keluarga sebagai unit sosial terkecil pembangun masyarakat madani
- Semakin dirasakan pentingnya menyediakan dukungan percepatan pembangunan keluarga.
- Tingginya keluarga yang rentan, tidak sejahtera, miskin, dan keluarga yang tinggal di wilayah marjinal menunjukkan besarnya masalah sekaligus tantangan pembangunan keluarga.
- Pemerintah tidak mungkin mengemban tugas tersebut sendirian. Dibutuhkan peran para pihak yang peduli terhadap kehidupan dan kualitas keluarga.
Agenda Tahunan GiGa Indonesia
1.Gerakan Kebaikan Keluarga Indonesia (GKKI)
2.Deklarasi Keluarga Indonesia
Gerakan Kebaikan Keluarga Indonesia
Pada tahun 2016 GiGa Indonesia menginisiasi kegiatan Hari Kebaikan Keluarga Indonesia dengan Deklarasi Gerakan Kebaikan Keluarga Indonesia. Di tahun yang sama dibuatlah sebuah Proyek Percontohan Gerakan Kebaikan Keuarga Indonesia di Kota Bogor, Depok, dan Bekasi. GiGa Indonesia juga secara aktif membuat Pemasaran Sosial Kebaikan akan dikampanyekan melalui berbagai media sosial diantaranya website, facebook, instagram, dll. Bentuk Pemasaran Sosial Kebaikan berupa kumpulan pesan yang mengajak untuk kebaikan yang dituangkan dalam bentuk gambar, video, film, leaflet, flyer, poster, sticker, spanduk, baliho, pembatas buku, dan cendera mata lainnya
Tahun 2017 diadakannya Dialog Nasional Penggiat Keluarga Indonesia, dengan tema Pembangunan Ramah Keluarga : Menjadikan Keluarga sebagai Basis Kebijakan Publik. Pada tahun 2018 diadakan beberapa kegiatan yaitu Seminar dan Deklarasi Anak Depok Berkarakter dan Talkshow Peran Keluarga Dalam Upaya Perlindungan Anak dan deklarasi Gerakan Kebaikan Keluarga Indonesia.
Gerakan kebaikan keluarga Indonesia di tahun 2019 diadakan dalam bentuk Orasi Ilmiah tentang Ketahanan Keluarga dan Peradaban Indonesia DI Tengah Dinamika Sosial Ekonomi dan Politik Global. Di tahun 2020 diadakan sebuah Dialog Nasional : Ketahanan dan Perlindungan Keluarga dalam Konteks Perubahan Global dan Pandemi Covid -19[1]. dan di tahun 2021, GiGa Indonesia bekerjasama dengan KNPK Indonesia membuat webinar dalam rangka Hari Keluarga Nasional dan Hari Anak nasional dengan tema Membangun kampung Ramah Keluarga dan Anak
Referensi