Pemilihan presiden Prancis 2012 diadakan pada tanggal 22 April (atau 21 April di sejumlah departemen dan teritori seberang laut), dengan pemilu putaran kedua pada tanggal 6 Mei (atau 5 Mei untuk teritori-teritori tersebut) untuk memilih Presiden Prancis. Nicolas Sarkozy yang saat ini menjabat sebagai Presiden berusaha mengejar jabatan tersebut untuk kedua kalinya sekaligus yang terakhir sesuai konstitusi Prancis.
Putaran pertama berakhir dengan pemilihan Nicolas Sarkozy dan François Hollande sebagai peserta putaran kedua, karena keduanya tidak memperoleh mayoritas suara yang dibutuhkan pada putaran pertama. Hollande memenangkan putaran kedua dengan 51,63% suara, sementara Sarkozy 48,37%.[1]
Pemilihan presiden ini akan dilanjutkan dengan pemilu legislatif pada bulan Juni.
Pemilihan pendahuluan presiden Partai Sosialis Prancis 2011 adalah pemilihan pendahuluan terbuka pertama (primaires citoyennes) yang diadakan secara bersama oleh Partai Sosialis Prancis dan Partai Radikal Kiri[2][3][4] untuk memilih calon mereka untuk pemilihan presiden 2012. Para pemilih harus menyumbangkan sedikitnya satu Euro dan menandatangani sumpah terhadap nilai-nilai Partai Kiri agar mendapatkan hak pilih.[5][6] Batas waktu pengiriman berkas pencalonan pendahuluan ditetapkan pada 13 Juli 2011 dan enam calon bersaing pada putaran pertama pemungutan suara. Pada hari pemilihan, 9 Oktober 2011, tidak satupun calon yang memenangkan sedikitnya 50% suara. Hasilnya, dua calon dengan suara terbanyak mengadakan pemilihan lanjutan pada 16 Oktober 2011: François Hollande memenangkan pemilihan pendahuluan ini dengan mengalahkan Martine Aubry.[7]
Europe Écologie–Partai Hijau
Europe Écologie–Partai Hijau (EELV) mengadakan pemilihan pendahuluan untuk memilih calonnya. Pemungutan suara dibuka untuk semua anggota partai dan Gerakan Ekologi Independen. Ada empat calon yang diusung. Putaran pertama diadakan pada 29 Juni 2011. Eva Joly, anggota EELV dan mantan hakim pemeriksa, mendapatkan 49,75% suara, lebih banyak daripada calon independen dan aktivis lingkungan Nicolas Hulot (40,22%). Dua calon lain, Henri Stoll dan Stéphane Lhomme, secara berturut-turut mendapatkan 5,02% dan 4,44%. Putaran kedua diadakan pada 12 Juli, dengan Eva Joly mendapatkan 13.223 suara (58,16%) dibandingkan Hulot 9.399.[8]
Calon
Untuk memenuhi syarat putaran pertama pemungutan suara, seorang capres harus mengumpulkan tanda tangan dari lima ratus perwakilan terpilih dari total 47.000 perwakilan; jumlah tersebut terdiri dari wali kota, anggota dewan umum, anggota dewan regional, deputi, senator, anggota Parlemen Eropa yang terpilih di Prancis.[9] Sepuluh calon yang berhasil memenuhi syarat tersebut pada 2012:[10]
Lebih dari 46 juta orang di Prancis memperoleh hak pilih.[20]
François Hollande mendapatkan 51,62% suara, sementara Nicolas Sarkozy 48,38% suara pada putaran kedua.[21] Sarkozy menjadi presiden satu masa jabatan pertama sejak Valery Giscard d'Estaing dikalahkan Francois Mitterrand pada tahun 1981.
Hasil menurut komune untuk putaran pertama pemilu presiden Prancis 2012.
Hollande
Sarkozy
Le Pen
Mélenchon
Bayrou
Joly
Dupont-Aignan
Seri
s • bRingkasan hasil pemilu presiden Prancis 21–22 April dan 5–6 Mei 2012