Pembakaran oksigen murni merupakan salah satu jenis pembakaran yang menggunakan oksigen murni sebagai bahan bakar. Teknik ini dikembangkan untuk menghindari pengenceran dalam gas hasil pembakaran oleh nitrogen. Oksigen murni diperoleh dengan proses pemisahan oksigen dari udara dalam sebuah unit pemisah udara. Kekurangan dari pembakaran oksigen murni adalah suhu pembakaran yang tinggi.[1] Kelebihannya adalah menghasilkan nyala api batu bara dengan stabil. Pembakaran oksigen murni dan karbon dioksida memiliki pengaruh yang besar terhadap perpindahan panas. Pembakarannya menghasilkan kepadatan dan kapasitas panas molar yang besar. Peningkatan yang dihasilkan sebanyak 1,6 hingga 1,7 kali lebih besar. Selain itu, juga dihasilkan spektrum inframerah dan difusivitas dengan massa yang rendah. Jenis pembakaran ini memiliki sifat kimia yang aktif sehingga mampu melakukan reaksi Boudouard. Pembakaran oksigen murni dapat optimal dengan menggunakan derajat kebebasan. Namun, penambahan derajat kebebasan juga menyebabkan kepadatan aliran massa dan menghasilkan pembakar aerodinamika.[2]
Referensi
- ^ Cahyadi, ed. (2015). PLTU Batubara Superkritikal Yang Efisien (PDF). Tangerang Selatan: Balai Besar Teknologi Energi. hlm. 10. ISBN 978-602-1124-94-9. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2019-11-01. Diakses tanggal 2021-04-14.
- ^ Lockwood, Toby (2014). Developments in Oxyfuel Combustion of Coal (PDF). London: IEA Clean Coal Centre. hlm. 17–18. ISBN 978-92-9029-561-7.