Pelabuhan Tanjung Bara (bahasa Inggris: Tanjung Bara Coal Terminal) adalah pelabuhan batu bara yang terletak di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.[1][2]
Lokasi
Tanjung Bara berlokasi di Kabupaten Kutai Timur.[3] Pelabuhan ini tepatnya berlokasi sekitar 20 kilometer (12 mil) timur laut dari Sangatta. Kota terdekat yaitu Bontang.[4]
Tanjung Bara sering disingkat sebagai TBCT (Tanjung Bara Coal Terminal). Terminal mulai beroperasi pada tahun 1991 dan memiliki 4 dermaga beton dengan panjang 350 meter (380 yard). Kedalaman sekitar 1.725 meter (5.659 kaki) pada pasang laut astronomi terendah, yang dapat menampung kapal berukuran tanjung. Tanjung Bara sendiri memiliki kisaran pasang surut dari 44 hingga 28 meter (144–92 kaki). Saluran yang menuju ke pelabuhan memiliki draf yang lebih tinggi yang diizinkan setinggi 25 meter (82 kaki). ementara timbunan di dermaga dapat menyimpan hingga 125 ton metrik (138 ton pendek) batu bara, masing-masing tipe loader kuadran mampu memuat dengan kecepatan 4.200 ton metrik (4.600 ton pendek) per jam, dengan lintasan 7 meter (7,7 yard). Pelabuhan ini bekerja sepanjang waktu dan menerima kapal curah dengan panjang 310 meter (340 yard) dan lebar 50 meter (55 yard). Ukuran maksimum kapal yang berlabuh di TBCT seberat 210,000 DWT, biasanya di sisi kanan kapal. 2 kapal tunda dengan tarikan tonggak seberat 40 ton metrik (44 ton pendek) dan nahkoda biasanya menaiki kapal pandu sejauh 7 mil (11 kilometer) dari tempat berlabuh kapal.[5]
Kotapraja terdekat dari pelabuhan yaitu Sangatta; ibukota Kabupaten Kutai Timur, yang terletak di antara Bontang dan Samarinda.[6]
Pelabuhan tersebut dimiliki dan dioperasikan oleh Kaltim Prima Coal, perusahaan patungan BP dan Rio Tinto.[7]
Taboneo (Banjarmasin) dan Tanjung Bara (TBCT) merupakan dua pelabuhan batu bara terbesar di Indonesia.[8]
Referensi