Pelabuhan Kuala Tanjung adalah sebuah pelabuhan laut yang terletak di Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara, Indonesia. Peletakan batu pertama pembangunan pelabuhan ini dilakukan pada tanggal 27 Januari 2015. Jika selesai dibangun sepenuhnya, pelabuhan ini dapat menampung peti kemas sebanyak 60 juta TEU per tahun sebagai pelabuhan terbesar di Indonesia barat, lebih besar daripada Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta.[1]
Sejarah
Operator pelabuhan milik negara Pelindo I telah bekerja sama dengan Pelabuhan Rotterdam yang berbasis di Belanda dan operator pelabuhan yang bermarkas di Dubai DP World[2] dalam membangun pelabuhan terpadu ini, yang akan menelan biaya total sekitar Rp34 triliun (US$2,5 miliar). Terletak di lokasi strategis dekat perairan Selat Malaka yang sibuk, Kuala Tanjung akan menjadi pusat transit terbesar di Indonesia setelah selesai. Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei sedang dibangun bersamaan dengan Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai bagian dari strategi untuk mengubah Sumatera Utara manjadi hub internasional.[3] Pelabuhan Kuala Tanjung akan dikembangkan dalam empat fase. Fase pertama adalah pembangunan terminal multiguna dari 2015 hingga 2017. Fase kedua adalah pengembangan 3000 hektar zona industri dari 2016 hingga 2018. Fase ketiga adalah pengembangan pelabuhan kontainer dan kawasan pemukiman dari 2017 hingga 2019. Fase keempat adalah pembangunan zona industri terpadu atau kota pelabuhan dari 2012 hingga 2023.[4] Tahap pertama proyek diperkirakan menelan biaya Rp2,5 triliun (US$188 juta). Pelabuhan diperkirakan akan mulai beroperasi sebagian pada akhir 2017.[5] Kapal pertama yang berlabuh di pelabuhan ini adalah kapal pesiar SuperStar Libra pada 5 April 2018 yang datang dari Pelabuhan Klang, Malaysia.[6][7] Soft launching akan dilakukan pada Juni 2018, dan pelabuhan ini akan diresmikan pada Agustus 2018.[8]
Stasiun kereta api
Saat ini sedang dibangun jalur kereta api dari Stasiun Bandar Tinggi menuju Stasiun Kuala Tanjung. Pada tahun 2018, progres pembangunan jalur ini sudah di atas 90%, dan sudah dilakukan ujicoba oleh PT KAI, tetapi belum ada tanda-tanda jalur ini diaktifkan secara reguler.[9]
Lihat pula
Referensi
3°21′39″N 99°26′57″E / 3.360935°N 99.449204°E / 3.360935; 99.449204
Pelabuhan yang dikelola oleh Pelindo |
---|
Regional I | | |
---|
Regional II | |
---|
Regional III | |
---|
Regional IV | |
---|