PON IV diselenggarakan di Makassar, Sulawesi Selatan pada tanggal 27 September sampai dengan 6 Oktober 1957. Makassar merupakan kota kedua yang menjadi tuan rumah penyelenggara PON di luar Pulau Jawa. Ketua Penyelenggara acara ini adalah Andi Mattalata.
Linimasa
Penunjukkan Tuan Rumah
Situasi politik nasional diakhir tahun 1950an yang diwarnai munculnya sejumlah pemberontakan di daerah membuat penunjukkan Makassar sebagai tuan rumah PON menjadi berlarut-larut. Hal ini dikarenakan adanya pemberontakan DI/TII pimpinan Kahar Muzakkar. Alasan ini juga yang membuat keputusan anggota dalam Kongres Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) di Solo pada Agustus 1955 menjadi terpecah antara setuju dan tidak setuju menunjuk Makassar sebagai tuan rumah. Anggota yang tidak setuju dengan penunjukkan Makassar beralasan bahwa masalah keamanan dan gangguan sipil tadi menjadi isu terbesarnya, Sementara anggota yang setuju menyebut bahwa isu nasionalisme dan politik Jakarta ke daerah seperti yang dilakukan dalam penunjukkan Medan sebelumnya bisa menjadi contoh. Kongres harus ditunda karena kedua pihak belum memperoleh titik temu.[1]
Gubernur Sulawesi Selatan saat itu, Raden Sudiro kemudian mengutus Andi Mattalatta untuk menemui dan meyakinkan Ketua Komite Olimpiade Republik Indonesia (KORI), Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Akhirnya, Sri Sultan Hamengkubuwono IX berhasil diyakinkan Andi Matalatta bahwa Makassar siap menjadi tuan rumah. Kongres PORI kemudian kembali berlanjut dan menghasilkan kepastian penunjukkan Makassar sebagai tuan rumah PON IV.[1]
Pembangunan Infrastruktur
Setelah masalah kepastian penunjukkan sebagai tuan rumah, Makassar juga harus menghadapi masalah infrastruktur berupa stadion dan asrama atlet. Terlebih aktivitas ekonomi Sulawesi terdampak aksi-aksi yang dilancarkan oleh kelompok Kahar Muzakkar. Gubernur Sudiro akhirnya memutuskan bahwa sumber pendanaan infrastruktur PON IV berasal dari dua hal, yakni pinjaman pemerintah pusat dan potongan gaji pegawai negeri di seluruh Provinsi Sulawesi. Dana yang terkumpul mencapai Rp 14 juta dari pemerintah pusat dan Rp 7,6 juta dari potongan gaji pegawai negeri.[1]
Dalam proses pembangunan stadion juga menghadapi masalah. Lahan untuk pembangunan stadion adalah lahan peternakan milik pengusaha Belanda. Terdapat penolakan oleh warga sekitar peternakan. Andi Mattalatta kembali turun tangan dan membereskan penolakan ini.[1]
Upacara Pembukaan
Upacara pembukaan PON IV dilakukan oleh Presiden Soekarno pada Jumat, 27 September 1957.[1]
Cabang Olahraga
Cabang olahraga yang dipertandingkan di PON IV adalah sebagai berikut[2]
- Anggar
- Angkat Besi
- Atletik
- Balap Sepeda
- Bulu tangkis
- Bola Basket
- Bola Keranjang
- Bola Voli
- Hoki
- Loncat Indah
- Menembak
- Polo Air
- Renang
- Sepak Bola
Selain cabang-cabang olahraga di atas, terdapat tiga cabang olahraga yang debut di PON IV yakni judo, bisbol, dan tinju.[3] Dalam cabang olahraga tinju misalnya, PON IV mempertandingkan sembilan kelas. Mulai dari kelar terbang ringan 48 kilogram hingga kelas menengah 75 kilogram.[4]
Peserta
Perolehan Medali
Catatan:
peringkat mengalami kenaikan dengan PON III lalu.
peringkat tetap dengan PON III lalu.
peringkat mengalami penurunan dengan PON III lalu.
Rujukan
|
---|
|
1 Dibatalkan karena G30S. 2 Rencananya dilangsungkan pada tahun 2020, diundur ke 2021 karena pandemi Covid-19. |