Memasuki tahun 2000, Pasar Raya Padang mulai mengalami kemunduran seiring hilangnya Terminal Lintas Andalas dan Terminal Goan Hoat yang memiliki peran vital dalam mobilitas warga dan komoditas.[3] Kedua terminal tersebut berubah mejadi pusat perbelanjaan modern Plaza Andalas dan SPR Plaza. Meski mendapat penolakan dari ribuan pedagang Pasar Raya Padang, Wali Kota PadangFauzi Bahar tetap meneruskan pembangunan pusat perbelanjaan di bekas terminal.[4]
Sementara itu, para pedagang kaki lima yang sebelumnya berjualan di lingkungan terminal beralih memakai sebagian besar badan jalan sehingga membuat semrawut kondisi pasar. Puncak kemunduran Pasar Raya adalah bencana gempa bumi 2009 yang menghancurkan infrastruktur pasar.
Denah
Blok B Lantai 2 (Pasar Raya Barat Tahap I)
Blok D I/D II (Pasar Raya Barat Tahap I)
Blok IV Lantai 3
Fase IV Lantai II
Koppas Plaza Lantai I (Pasar Raya Barat Tahap III)
Atom Shooping Center Lantai 1
Atom Shooping Center Lantai 2
Blok A Lantai I
Blok A Lantai II
Blok B Lantai 1 (Pasar Raya Barat Tahap I )
Blok Bagonjong
Blok C Lantai 1 (Pasar Raya Barat Tahap I)
Blok C Lantai 2 (Pasar Raya Barat Tahap I)
Blok E Lantai 1 (Pasar Raya Barat Tahap I )
Blok I Lantai 1
Blok I Lantai 2
Blok I Lantai 3
Blok II Basement
Blok II Lantai 1
Blok II Lantai 2
Blok II Lantai 3
Blok II Lantai 4
Blok III Basement
Blok III Lantai 1
Blok III Lantai 2
Blok III Lantai 3
Blok III Lantai 4
Blok IV Lantai 1
Blok IV Lantai 2
Blok IV Lantai 4
Duta Merlin Lantai 2 (Pasar Raya Barat Tahap II)
Duta Merlin Lantai I (Pasar Raya Barat Tahap II)
Fase I Lantai 1
Fase I Lantai 2
Fase II Lantai 1
Fase II Lantai 2
Fase III Lantai 1
Fase III Lantai 2
Fase IV Lantai 1
Fase V Lantai I
Fase V Lantai II
Fase VI Lantai I
Fase VI Lantai II
Fase VII Lantai I
Fase VII Lantai II
Koppas Plaza Lantai 2 (Pasar Raya Barat Tahap III)
Koppas Plaza Lantai 3 (Pasar Raya Barat Tahap III)