Ditunjuk sebagai organisasi teroris oleh Tiongkok, Uni Eropa, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan beberapa pemerintah lainnya; ETIM tidak lagi ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat sejak tahun 2020, namun PIT tetap ditetapkan sebagai organisasi teroris. AS memandang PIT terpisah dari ETIM.[10](lihat di bawah)
Jumlah anggota
1.000 di Afghanistan (laporan PBB tahun 2022)[11] 4.000 di Suriah
Partai Islam Turkistan (PIT), atau Gerakan Islam Turkistan (GIT), yang awalnya dikenal sebagai Gerakan Islam Turkestan Timur (GITT), dan nama lainnya,[a] adalah sebuah organisasi separatis dan teroris Islam yang dibentuk oleh para militan Uighur di barat Tiongkok. Tujuan mereka adalah kemerdekaan Turkestan Timur dari Tiongkok. Menurut pemerintah Tiongkok, kelompok tersebut adalah sebuah gerakan separatis garis keras dan sering kali melancarkan serangan-serangan teroris di Xinjiang.[18] Menurut laporan Tiongkok yang diterbitkan pada 2002, antara 1990 dan 2001 GITT dikabarkan melakukan lebih dari 200 tindak terorisme, yang mengakibatkan sekitar 162 orang tewas dan lebih dari 440 orang luka-luka.[19] Sejak serangan 11 September, kelompok tersebut dicap sebagai organisasi teroris oleh Uni Eropa,[20] Kirgizstan,[21][22] (Partai Islam Turkistan Timur, Organisasi untuk Pembebasan Turkistan TImur, dan partai Islam Turkistan dinyatakan melanggar hukum oleh Pengadilan Distrik Lenin di Kirgiztan dan Pengadilan Tertinggi-nya pada November 2003.[23][24]) Kazakhstan,[25] Rusia,[26] Uni Emirat Arab,[27][28]Britania Raya,[29][30] Tiongkok, dan Amerika Serikat.[31] Pakistan mengecam kelompok tersebut.[32] Cabang Rusia-nya Partai Islam Turkistan di Suriah aktif dalam Perang Saudara Suriah.
Sejarah
Wilayah yang dikenal sebagai Xinjiang telah menjadi sebuah protektorat Tiongkok sejak awal tahun 60 SM pada masa dinasti Han saat wilayah tersebut menjadi bagian dari Protektoral Kawasan-Kawasan Barat dan juga sebuah protektorat dinasti Tang Tiongkok saat wilayah tersebut menjadi bagian dari Protektorat Umum untuk Menenangkan Barat, meskipun terdapat sejumlah masa dimana wilayah tersebut merdeka dari Tiongkok. Wilayah yang pada masa sekarang menjadi Xinjiang tersebut terdiri dari kawasan Cekungan Tarim dan Dzungaria, dan awalnya diduduki oleh suku bangsa Tocharian Indo-Eropa dan Saka Iranik yang menganut agama Buddha. Wilayah tersebut mengalami Turkifikasi dan Islamifikasi melalui invasi Muslim Turkic pada masa Islamisasi dan Turkisisasi Xinjiang. Pada abad ke-18, Dinasti Qing menjadikan wilayah tersebut sebagai sebuah provinsi, Xinjiang.[33] Selain itu, pengaruh Rusia juga kuat. Pemercaya Lama Ortodoks Rusia berpindah dari Rusia ke Xinjiang pada awal abad ke-19, dan Perang Saudara Rusia membuat wilayah tersebut mengalami pertambahan Emigran Kulit Putih.[34] Pada masa panglima perang di Tiongkok pada 1910an-1920an, Uni Soviet membentuk Republik Turkestan TImur Kedua di wilayah Ili sementara wilayah Xinjiang lainnya dikuasai oleh Republik Tiongkok. Republik Turkestan Timur Kedua membubarkan diri atas perintah Soviet saat komunitas Tiongkok mendirikan Republik Rakyat Tiongkok setelah Perang Saudara Tiongkok.[35] Meskipun demikian, Uni Soviet menyebarkan paspor-paspor Soviet kepada etnis-etnis Asia Tengah di Xinjiang untuk memfasilitasi emigrais ke RSS Kazakh.[34] Setelah perpecahan Tiongkok-Soviet, Uni Soviet mengerahkan pasukan ke perbatasan Rusia dengan Xinjiang, dan membentuk gerakan separatis "Turkestan Timur", yang meraih dukungan moral dan material dari kelompok militan regional lainnya.[36] Tiongkok menuduh Soviet mendalangi kerusuhan, dan memberikan infrastruktur militer untuk mewujudkannya.[34]
Abdul Hameed, Abdul Azeez Makhdoom, dan Abdul Hakeem Makhdoom meluncurkan Partai Islam Turkistan pada 1940.[37] Setelah dibebaskan dari penjara pada 1979, Abdul Hakeem memerintah Hasan Mahsum dan Uighur lainnya dalam ideologi Islam fundamentalis.[38]
Pada 1989, Ziyauddin Yusuf memulai kelompok yang awalnya disebut Partai Islam Turkistan Timur (PITT).[37][39] Namanya dalam bahasa Uighur (شەرقىي تۈركىستان ئىسلام پارتىيىسى) Sherqiy Türkistan Islam Partiyisi,[40] dan dalam bahasa Turki disebut Doğu Türkistan İslam Partisi.[41] Gerakan tersebut dirombak oleh Hasan Mahsum dan Abudukadir Yapuquan pada 1997 menjadi ke bentuk sekarang ini.[42][43] Kelompok tersebut disebut sebagai "Gerakan Islam Turkestan Timur" (GITT) oleh pemerintah Tiongkok namun kelompok itu sendiri tak pernah menggunakan nama tersebut. Pada 1998, Mahsum memindahkan markas besar GITT ke Kabul, mengambil tempat perlindungan bom di bawah Afghanistan yang dikontrol Taliban. Di Afghanistan, para pemimpin GITT bertemu dengan Osama bin Laden dan pemimpin lainnya dari Al Qaeda, Taliban, dan Gerakan Islam Uzbekistan untuk mengkoordinasikan aksi-aksi. Disana, Gerakan Islam Turkestan Timur mencopot kata "Timur" dari namanya untuk meningkatkan domainnya.[44] Infrastruktur kelompok tersebut terbongkar setelah Amerika Serikat menginvasi Afghanistan dan mengebom basis-basis Al Qaeda di wilayah pegunungan di sepanjang perbatasan dengan Pakistan, dimana pemimpin GITT, Hasan Mahsum, tewas.[45]
Namun, GITT bangkit kembali setelah Perang Irak menimbulkan sentimen mujahidin.[46]Departemen Negara Amerika Serikat mencap organisasi tersebut sebagai organisasi teroris asing di bawah Judul 8 dari Kode Amerika Serikat Sesi 1189,[47][48] sementara Departemen Perbendahraan Amerika Serikat telah memblokir properti tersebut dan melarang transaksi dengan organisasi teroris tersebut menurut Ordo Eksekutif 13224[49] dan Departemen Negara memblokir para anggotanya dari keperluan imigrasi.[50] Pada 2006, GITT menyebarkan sebuah video yang menyerukan untuk sebuah jihad yang terbarukan, dan mengambil keuntungan dari Olimpiade Musim Panas 2008 di Beijing untuk meraih publisitas dengan serangan-serangannya.[44] GITT yang dikatakan bersekutu dengan Taliban Pakistan (Tehreek i Taliban Pakistan) mendorong Tiongkok untuk mendesak Pakistan agar mengambil tindakan melawan para militan.[51]
Organisasi baru tersebut menyebuat diri mereka sendiri sebagai Partai Islam Turkistan (PIT) dan menanggalkan penggunaan nama GITT, meskipun Tiongkok masih menyebutnya dengan nama GITT dan menolak menggunakan sebutan PIT.[52] Partai Islam Turkistan awalnya berketerkaitan dengan Gerakan Islam Uzbekistan (GIU) namun kemudian memisahkan diri dan mendeklarasikan namanya sebagai PIT dan mulai membaut dirinya sendiri dikenal karena mempromosikan dirinya sendiri dengan majalah Turkistan Islam-nya dan media Voice of Islam dalam bahasa Tionghoa, Arab, Rusia dan Turki dalam rangka menyebarkannya kepada para jihadis global.[53] Kontrol atas militan Uighur dan Uzbek dipindahkan ke Taliban Pakistan dari Taliban Afghanistan setelah tahun 2001.[54][55]
^a Nama resmi organisasi tersebut sejak 1999 adalah "Gerakan Islam Turkistan", namun dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama lamanya dan akronimnya.[44][56] Nama lainnya yang diadopsi sepanjang tahun adalah "Partai Islam Turkistan Timur", "Partai Allah" dan "Asosiasi Revolusi Nasional Turkistan Timur".[57]
^Marketos, Thrassy N. (2009). China's Energy Geopolitics: The Shanghai Cooperation Organisation and Central Asia. Taylor & Francis. ISBN978-0-415-45690-6.
^Guang, Pan (May 2006). "East Turkestan Terrorism and the Terrorist Arc: china's Post-9/11 Anti-Terror Strategy". China and Eurasia Forum Quarterly. 4 (2). ISSN1653-4212.
Reed, J. Todd; Raschke, Diana (2010). The ETIM: China's Islamic Militants and the Global Terrorist Threat. Westport, Connecticut: Praeger. ISBN 978-0-313-36540-9