Pantai Takisung adalah pantai yang terletak di Desa Takisung, Kecamatan Takisung, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan.[1] Pantai Takisung terletak sekitar 22 kilometer dari Kota Pelaihari (Ibu kota Tanah Laut) dan sekitar 87 kilometer dari Kota Banjarmasin. Wisata Pantai Takisung merupakan salah satu lokasi wisata andalan bagi Kabupaten Tanah Laut. Pantai Takisung memiliki sarana dan prasarana antara lain: jalan yang beraspal menuju objek wisata, wc umum, kamar mandi, areal parkir, pasar ada pedagang ikan dan buah-buahan, pedagang makanan, minuman dan pedagang cendera mata, panggung, halte, pos polisi, shalter (tempat berteduh), restoran dan tempat bermain.[2]
Luas areal wisata pantai Takisung sekitar 0,65 ha dengan batas panjang 85 meter dan lebar 80 meter mulai dari tepi pantai. Kawasan wisata pantai Takisung termasuk tipologi pantai berpasir.[3]
Fasilitas dan Permainan Objek Wisata Pantai Takisung
Pengelolaan objek wisata Pantai Takisung selain mendapatkan perhatian oleh Pemerintah, masyarakat juga ikut berpartisipasi dalam mengelola objek wisata Pantai Takisung, dengan menyediakan berbagai macam fasilitas untuk di sewakan kepada wisatawan yang berkunjung ke pantai. Beberapa jenis fasilitas yang tersedia antara lain:
- Speed boat
- Banana boat (Perahu pisang)
- Motor ATV
- Payung pantai
- Perahu karet
- Tenda-tenda
- Warung makan dan minuman
Pariwisata
Lokawisata Pantai Takisung sangat populer dan sangat ramai di kunjungi masyarakat Kalimantan Selatan, terutama warga Tanah Laut, Banjarmasin, Banjarbaru dan sekitarnya. Keberadaan Pantai Takisung merupakan destinasi wisata yang pada momen-momen tertentu seperti tahun baru, pasca lebaran dan liburan sekolah sering kali menjadi tujuan berwisata. Pantai Takisung merupakan objek wisata pantai yang mempesona dengan pemandangan pantai dengan aktivitas jual beli ikan segar maupun ikan kering langsung dari nelayan. Meskipun Pantai Takisung merupakan Laut Jawa, namun ombaknya tidak besar seperti halnya pantai selatan pulau Jawa. Sehingga aman untuk wisata maupun menjadi pemukiman. Sebagai objek wisata, Pantai Takisung bisa digolongkan objek wisata pantai yang mempesona dengan pemandangan pantai yang dikelilingi oleh pohon-pohon kelapa dengan pasirnya yang coklat seperti air lautnya (untuk identifikasi airnya, yaitu dari hasil observasi didapatkan pH airnya 9 yang tergolong basa dengan suhu 250 °C dan kecepatan aliran airnya sebesar 1927 rpm, sedangkan tingkat kecerahan airnya sebesar 32 cm), ditemani banyak pasar-pasar yang menjual jajanan khas pantai, mulai dari ikan asin, hiasan kerang, udang, ikan, sampai terumbu karang langsung dari nelayan. Ditambah lagi Pemerintah Kabupaten Tanah Laut yang terus memoles objek wisata ini melalui pembangunan sejumlah fasilitas umum yang tak dimiliki objek wisata pantai lainnya. Diantaranya, selter, panggung permanen, rumah.[4]
Pantai Takisung memiliki ombak yang kecil yang ramah bagi pengunjung. Hal lainnya yang menarik yaitu dengan menyaksikan aktivitas warga baik itu industri rumahan berupa olahan-olahan khas Tanah Laut maupun aktivitas warga yang berprofesi sebagai nelayan.[5]
Pantai Takisung memiliki keunggulan tersendiri dalam hal keindahan alamnya yaitu pantainya yang landai dengan pasir putihnya dan air laut yang biru. Pantai yang landai ini memungkinkan pengunjung bisa sampai ke tepi pantai untuk bermain pasir, binatang laut dan air laut ataupun berenang.
Pengunjung juga bisa menikmati senja di pantai, melihat keindahan matahari tenggelam (sunset) karena secara geografis wilayah ini menghadap Barat.[3][5] Saat-saat matahari tenggelam merupakan waktu yang ditunggu-tunggu oleh pengunjung karena di pantailah kita bisa melihat seolah-olah matahari tenggelam ditelan oleh luasnya laut.
Tidak jauh dari pantai Takisung terdapat sebuah batu besar di tengah laut yang sering disebut "''batu bejanggut''". Disebut "batu bejanggut" oleh penduduk setempat karena batu tersebut dipenuhi oleh lumut dan licin sehingga kalau dilihat seperti batu yang berjanggut dan dalam bahasa daerah setempat disebut "batu bejanggut". Untuk menuju ke "batu bejanggut" tersebut pengunjung bisa memanfaatkan jasa perahu yang disediakan oleh penduduk Iokal.[3]
Referensi