Pangalengan terletak 40 km di selatan Kota Bandung atau sekitar 29 km dari ibu kota Kabupaten Bandung, Soreang. Pangalengan terkenal akan beberapa objek wisata, seperti Situ Cileunca, perkebunan teh dan kolam pemandian air panas Cibolang.
Pangalengan juga dikenal sebagai daerah pertanian, peternakan dan perkebunan. Terdapat beberapa perkebunan teh dan kina yang dikelola oleh PTPN. Pangalengan juga merupakan daerah penghasil susu sapi. Peternakan dan pengolahan susu di daerah Pangalengan dan daerah Bandung Selatan lainnya dikelola oleh Koperasi Peternakan Bandung Selatan Pangalengan (KPBS Pangalengan).
Administrasi
Pembagian wilayah
Kecamatan Pangalengan terbagi menjadi 13 desa, diantaranya:[1]
Menurut BPBD Kabupaten Bandung, bencana alam di Pangalengan beragam, seperti gempa bumi hingga longsor. Letak geografis Pangalengan yang berada di antara dua sesar besar, yakni Sesar Lembang dan Sesar Garsela menjadikannya daerah ini rawan gempa. Pangalengan menjadi tempat pengungsian (pengungsi internal, atau IDP) setelah gempa bumi besar Jawa Barat pada September 2009. Karena gempa tersebut, diperkirakan sekitar 50.000 rumah hancur di wilayah tersebut, 80.000 orang kehilangan rumah, dan sekitar 250.000 orang mengungsi.[2]
Galeri
Bentang alam Pangalengan, terlihat kebun sayur
Salah satu bagian dari perkebunan teh di Pangalengan
Bentang alam Pangalengan, terlihat uap yang dihasilkan panas bumi yang belum dimanfaatkan
Buruh ternak sapi beristirahat ketika mencari rumput
Balai penelitian tanaman pangan di Pangalengan. Kawasan ini terlalu dingin untuk ditanami berbagai tanaman pangan, sehingga masyarakat banyak melakukan perdagangan dengan masyarakat dataran rendah untuk mendapatkan bahan pangan, terutama beras.
Referensi
^"Badan Pusat Statistik". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-08. Diakses tanggal 2023-01-14.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)