Satelit Palapa A1 adalah satelit pertama yang dimiliki Indonesia dan dioperasikan oleh Perumtel. Palapa A1 diluncurkan pada tanggal 8 Juli 1976 dengan roket Delta 2914,[1] dan beroperasi sejak tanggal 9 Juli 1976 hingga tahun 1983 di 83 BT.[2]
Sejarah
Satelit ini merupakan awal program Satelit Palapa yang dimulai sejak Februari 1975, oleh karena itu kontrak yang diberikan ke Boeing Satellite Systems (dahulu dikenal dengan Hughes Space and Communication Inc.) dari Amerika Serikat saat itu termasuk pembangunan 9 stasiun bumi, 1 stasiun kontrol utama, dan pengadaan 2 satelit (Palapa A1 dan A2). Pembangunan 10 stasiun tersebut diselesaikan dalam waktu 17 bulan, salah satu yang tercepat bagi Boeing.[3]
Pada kontrak terpisah, dibangun total 30 stasiun bumi lainnya untuk dioperasikan oleh Perumtel.
Program satelit Palapa yang mulai beroperasi sejak tahun 1976 ini menempatkan Indonesia menjadi negara ketiga di dunia yang mengoperasikan Sistem Komunikasi Satelit Domestik dengan menggunakan Satelit GSO.[2]
Nama Palapa sendiri dipilih oleh Presiden Soeharto pada bulan Juli 1975.
Spesifikasi teknis
Satelit Palapa generasi A didesain dan dibangun secara khusus hingga mampu mengkonsentrasikan kekuatan sinyalnya pada seluruh wilayah kepulauan Indonesia terutama pulau-pulau utamanya ditambah negara tetangga seperti Malaysia, Philipina, Singapura dan Thailand.[3] Satelit generasi A dibangun oleh Hughes berdasarkan desain HS-333 miliknya.[1]
Palapa A memiliki 12 transponder dengan kapasitas sekitar 6000 sambungan pembicaraan atau 12 kanal televisi berwarna atau kombinasi dari keduanya. Kontrak menyatakan bahwa Satelit ini dapat beroperasi selama 7 tahun.
Satelit ini memiliki tinggi 3,7m (termasuk antena) dan berdiameter 1,9m. Antenanya sendiri berupa piringan parabola berdiameter 1,5m.[1]
Pada saat peluncurannya, satelit ini memiliki bobot 574kg,[1] sedangkan bobotnya di orbit yaitu 297 pounds.[3]
Operasional
Palapa A1 diluncurkan dari Pad LC-17A tanjung Canaveral,[4] Amerika Serikat, pada tanggal 8 Juli 1976 dengan roket Delta 2914 dan menempati orbit GEO 83BT.[1]
Setelah memasuki masa operasional, 6 dari 12 transponder Palapa A1 digunakan untuk aplikasi telepon, sedangkan 1 lainnya digunakan oleh televisi nasional dan 5 sisanya digunakan sebagai cadangan.[2]
Satelit ini berhenti beroperasi pada bulan Juni 1985.
Catatan kaki