PLN Batam

PT Pelayanan Listrik Nasional Batam
Perseroan terbatas
IndustriKetenagalistrikan
PendahuluPLN Wilayah Khusus Batam
Didirikan3 Oktober 2000; 24 tahun lalu (2000-10-03)
Kantor pusatBatam, Kepulauan Riau
Wilayah operasi
Indonesia
Tokoh kunci
Muhammad Irwansyah Putra[1]
(Direktur Utama)
Iskandar[1]
(Komisaris Utama)
ProdukListrik
PemilikPT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
Anak usahaPT Pelayanan Energi Batam
Situs webwww.plnbatam.com

PT Pelayanan Listrik Nasional Batam atau biasa disingkat menjadi PLN Batam, adalah anak usaha dari PLN yang terutama menyediakan layanan ketenagalistrikan di Batam. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga akhir tahun 2021, perusahaan ini mengoperasikan sejumlah pembangkit listrik dengan total kapasitas terpasang sebesar 623 MW.[2]

Sejarah

Penyediaan tenaga listrik di Batam dimulai pada tahun 1971 saat Pertamina mulai mengoperasikan sebuah PLTD berkapasitas 2x188 kW untuk memasok listrik ke fasilitas miliknya di Batam. Pada tahun 1976, pemerintah Indonesia membentuk Otorita Batam dengan J.B. Sumarlin sebagai ketua pertama. Sejak saat itu, pengelolaan dan pengembangan Batam pun dialihkan dari Pertamina ke Otorita Batam, termasuk pengelolaan dan pengembangan ketenagalistrikan. Saat itu, total kapasitas pembangkit listrik yang dikelola oleh Otorita Batam hanya 17,5 MW.

Pada tahun 1978, B.J. Habibie ditunjuk menjadi Ketua Otorita Batam dan mulai membangun PLTD di Sekupang dan Batuampar. Hingga tahun 1992, total kapasitas pembangkit listrik yang dikelola oleh Otorita Batam pun mencapai 45,5 MW. Seiring dengan makin meningkatnya kebutuhan listrik di Batam, pada bulan Januari 1993, pengelolaan dan pengembangan ketenagalistrikan di Batam akhirnya dialihkan dari Otorita Batam ke PLN. PLN kemudian membentuk PLN Wilayah Khusus Batam untuk mengelola dan mengembangkan ketenagalistrikan di Batam.

Pada bulan Oktober 2000, PLN Wilayah Khusus Batam resmi dipisah menjadi sebuah perusahaan tersendiri dengan nama "PT Pelayanan Listrik Nasional Batam". Pada bulan November 2012, perusahaan ini mulai mengoperasikan PLTMG Panaran berkapasitas 3×8,1 MW.[3] Pada tahun 2015, perusahaan ini mulai memasok listrik ke Bintan sebanyak 20 MW per hari melalui saluran transmisi listrik 150 kV sepanjang 17,9 kilometer.[2] Pada tahun 2015 juga, PLN menugaskan perusahaan ini untuk membangun dan mengoperasikan Mobile Power Plant (MPP) di delapan lokasi, yakni Medan, Nias, Duri, Bangka, Belitung, Lampung, Pontianak, dan Lombok dengan total kapasitas terpasang sebesar 500 MW.[4]

Pada bulan Agustus 2023, perusahaan ini menunjuk Rekadaya Elektrika untuk membangun PLTMG Sekupang berkapasitas 50 MW.[5]

Referensi

  1. ^ a b "Komisaris & Direksi". PT Pelayanan Listrik Nasional Batam. Diakses tanggal 25 November 2023. 
  2. ^ a b "Sejarah Perusahaan". PT Pelayanan Listrik Nasional Batam. Diakses tanggal 25 November 2023. 
  3. ^ Tantan, Hidayat (23 November 2012). "Pembangkit Listrik Gas Panaran Resmi Beroperasi". Dunia Energi. Diakses tanggal 6 Februari 2024. 
  4. ^ "bright Energy Services". PT Pelayanan Listrik Nasional Batam. Diakses tanggal 25 November 2023. 
  5. ^ Rahman, Ali (7 September 2023). "Rekadaya Elektrika Bangun Pembangkit Ramah Lingkungan 50 MW di Batam". Indopos. Diakses tanggal 5 Februari 2024. 

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Trying to get property of non-object

Filename: wikipedia/wikipediareadmore.php

Line Number: 5

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Trying to get property of non-object

Filename: wikipedia/wikipediareadmore.php

Line Number: 70

 

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined index: HTTP_REFERER

Filename: controllers/ensiklopedia.php

Line Number: 41