Meriam Ordnance QF 17-pounder (atau 17-pdr)[note 1] adalah sebuah meriam 76.2 mm (3 inci) yang dikembangkan oleh Inggris selama Perang Dunia II. Meriam ini digunakan sebagai meriam antitank, serta dipasang pada sejumlah tank-tank Inggris. Menggunakan peluru APDS, 17-pounder mampu mengalahkan hampir semua lapisan baja tank-tank Jerman kecuali yang paling tebal. 17-pounder digunakan untuk mengingkatkan daya tembak kendaraan buatan luar Inggris, terutama untuk varian Sherman Firefly dari tank M4 Sherman Amerika Serikat, memberikan unit tank Inggris untuk bertahan dari serangan tank-tank Jerman. Dalam peran antitank, 17-pounder digantikan oleh meriam tanpa rekoil 120 mm BAT setelah perang. Sebagai meriam tank, 17-pounder digantikan oleh meriam 84 mm QF 20-pounder.
Sejarah pengembangan
Pengembangan meriam
Sebelum QF 6-pounder memasuki operasional, Inggris menyadari bahwa meriam itu akan menjadi usang dengan segera, mengikuti perkembangan tank Jerman. Pada akhir 1940, rancangan pengganti dimulai dan selesai pada akhir 1941. Lini produksi purwarupa dibangun pada musim semi 1942, dan dengan kemunculan Tiger I di Afrika Utara pada awal 1943, 100 unit meriam antitank baru ini dikerahkan untuk mengatasinya. Inggris sangat terburu-buru hingga meriam baru dikirim sebelum rangka pembawa yang cocok selesai dikembangkan. Akhirnya meriam-meriam ini harus menggunakan rangka pembawa dari meriam howitzer QF 25-pounder. Unit awal ini dikenal sebagai 17/25-pounder dan memiliki kode "Pheasant". Pertama kai beroperasi pada Februari 1943.
17-pounder yang lengkap pertama kali diturunkan di front Italia pada pertengahan 1943 dan seterusnya. Meriam ini merupakan platform yang sangat efektif, baik dalam bentuk meriam tarik maupun meriam tank.
Setelah Perang Dunia II meriam ini beraksi di Korea melawan tank dan perkubuan musuh. Setelah Perang Korea, perannya dalam meriam tank digantikan oleh QF 20-pounder dan dalam peran antitank digantikan oleh BAT, MOBAT, dan meriam tanpa rekoil 120 mm L6 WOMBAT.
Kinerja
Sfnp
Sfnp
Angka penetrasi (90 derajat) menggunakan kriteria keberhasilan sebesar 50% dari standar Amerika dan Inggris, dan memungkinkan perbandingan langsung kinerja meriam lainnnya.[2]
Jenis meriam
Jenis amunisi
Kecepatan lepas (m/s)
Penetrasi (mm)
100 m
250 m
500 m
750 m
1000 m
1250 m
1500 m
1750 m
2000 m
2500 m
3000 m
QF 77 mm
APCBC
785 m/s (2.580 ft/s)
147
143
137
131
126
121
116
111
106
98
90
QF 77 mm
APCBC FH
785 m/s (2.580 ft/s)
157
153
147
141
135
130
124
119
114
105
96
QF 17 pdr
AP
884 m/s (2.900 ft/s)
200
190
175
160
147
135
124
114
105
88
74
QF 17 pdr
AP FH
884 m/s (2.900 ft/s)
164
156
144
132
121
112
103
94
87
73
62
QF 17 pdr
APCBC
884 m/s (2.900 ft/s)
174
170
163
156
150
143
137
132
126
116
107
QF 17 pdr
APCBC FH
884 m/s (2.900 ft/s)
187
182
175
167
161
154
148
141
136
125
115
QF 17 pdr
APDS
1.204 m/s (3.950 ft/s)
275
268
256
244
233
223
213
204
194
178
162
FH menandai kinerja terhadap pelat baja diperkeras (FHA), sebagai komparasi terhadap pelat baja gulung homogen (RHA).
^The British military often used the gun's projectile weight to denote different guns of the same calibre. Hence this was a 3-inch gun, of which there were several types in British service, which fired a projectile weighing approximately 17 pon (7,7 kg)