OksimaOksima adalah suatu senyawa kimia yang termasuk dalam kelompok imina, dengan rumus umum R1R2C=NOH, di mana R1 adalah suatu rantai samping organik dan R2 dapat berupa hidrogen, membentuk suatu aldoksima, atau gugus organik lain, membentuk suatu ketoksima. Oksima tersubstitusi-O membentuk suatu keluarga senyawa yang terkait erat. Amidoksima adalah oksima amida dengan struktur umum RC(=NOH)(NRR'). Oksima biasanya dihasilkan oleh reaksi hidroksilamina dengan aldehida atau keton. Istilah oksima berasal dari abad 19, merupakan kombinasi kata oksigen dan imina.[1] Struktur dan sifatJika kedua rantai samping pada karbon sentral berbeda satu sama lain, oksima dapat memiliki dua bentuk stereoisomerik geometris: isomer syn dan isomer anti, tergantung dari mana kedua rantai samping lebih dekat dengan hidroksil. Kedua bentuk tersebut sering kali cukup stabil untuk dipisahkan satu sama lain dengan teknik standar. Oksima memiliki tiga pita karakteristik dalam spektrum inframerah, pada panjang gelombang 3600 cm−1 (O−H), 1665 cm−1 (C=N) dan 945 cm−1 (N−O).[2] Dalam larutan berair, oksima alifatik adalah 102- hingga 103-kali lebih resisten terhadap hidrolisis dibandingkan analog hidrazon.[3] PreparasiOksima dapat disintesis dengan kondensasi dari aldehida atau keton dengan hidroksilamina. Kondensasi aldehida dengan hidroksilamina memberikan aldoksin, dan ketoksi dihasilkan dari keton dan hidroksilamina. Secara umum, oksima hadir sebagai kristal tidak berwarna dan tidak larut dalam air. Oleh karena itu, oksima dapat digunakan untuk identifikasi keton atau aldehida. Oksida juga dapat diperoleh dari reaksi nitrit seperti isoamil nitrit dengan senyawa yang mengandung atom hidrogen asam. Contohnya adalah reaksi etil asetoasetat dan natrium nitrit dalam asam asetat,[4][5] reaksi metil etil keton dengan etil nitrit dalam asam klorida.[6] dan reaksi serupa dengan propiofenon,[7] reaksi fenasil klorida,[8] reaksi malononitril dengan natrium nitrit dalam asam asetat[9] Reaksi konseptual terkait adalah reaksi Japp–Klingemann. ReaksiHidrolisis dari oksima berlangsung dengan mudah dengan memanaskan dengan adanya berbagai asam anorganik, dan oksima terurai menjadi keton atau aldehida, dan hidroksilamina. Reduksi oksima oleh logam natrium,[10] amalgam natrium, hidrogenasi, atau reaksi dengan pereaksi hidrida menghasilkan amina.[11] Biasanya reduksi aldoksima menghasilkan amina primer dan amina sekunder; namun, kondisi reaksi dapat diubah (seperti penambahan kalium hidroksida dalam rasio molar 1/30) untuk menghasilkan amina primer semata-mata.[12] Secara umum, oksima dapat diubah menjadi turunan amida yang sesuai dengan pengobatan dengan berbagai asam. Reaksi ini disebut penataan ulang Beckmann. Dalam reaksi ini, gugus hidroksil dipertukarkan dengan gugus yang berada dalam posisi anti gugus hidroksil. Derivatif amida yang diperoleh dengan penataan ulang Beckmann dapat diubah menjadi asam karboksilat dengan cara hidrolisis (katalis asam atau basa) serta amina dengan degradasi Hoffman amida dengan keberadaan hipoklorit alkali pada suhu 80 derajat celcius, degradasi itu sendiri rentan terhadap reaksi samping, yaitu pembentukan biuret atau polimer sianat. Untuk menghindari reaksi samping ini, kontrol suhu yang ketat perlu dilakukan; Reaksi harus dilakukan pada suhu yang cukup untuk isomerisasi sianat menjadi isosianat. Selain itu, solvasi yang baik juga penting untuk mensukseskan reaksi tersebut. Penataan ulang Beckmann digunakan untuk sintesis industri kaprolaktam (lihat aplikasi di bawah). Reaksi Ponzio (1906)[13] mengenai konversi m -nitrobenzaldoksima menjadi m-nitrofenildinitrometana dengan dinitrogen tetroksida merupakan hasil penelitian bahan peledak tinggi seperti-TNT:[14] Dalam Penataan ulang Neber oksima tertentu dikonversi menjadi keton alfa-amino yang sesuai. Oksima dapat didehidrasi menggunakan anhidrida asam untuk menghasilkan nitril yang sesuai. Amidoksima tertentu bereaksi dengan benzenasulfonil klorida menjadi urea tersubstitusi dalam Penataan ulang Tiemann:[15][16] KegunaanDalam aplikasi terbesar mereka, oksima adalah zat antara dalam produksi industri kaprolaktam, pendahulu Nilon 6. Sekitar setengah dari pasokan sikloheksanon dunia, lebih dari satu miliar kilogram per tahun, diubah menjadi oksima. Dengan adanya katalis asam sulfat, oksima menjalani penataan ulang Beckmann untuk menghasilkan kaprolaktam amida siklik:[17] Lihat pulaReferensi
|