Musik Malaysia adalah istilah generik untuk musik yang dibuat dalam berbagai genre di Malaysia. Sebagian besar genre dalam musik Malaysia merefleksikan kelompok etnis tertentu dari masyarakat Malaysia yang beragam ras yang terdiri dari Melayu, Tionghoa, India, Dayak (Iban, Kadazan-Dusun, etc), Eurasia dan kelompok-kelompok lainnya.
Secara umum, musik Malaysia dapat dikategorisasikan sebagai musik klasik, foklor, sinkretis (atau musik terakulturasi), populer dan seni kontemporer. Musik klasik dan foklor telah ada pada zaman pra-kolonial dan berdiri dalam bentuk vokal, tari dan musik teatrikal seperti Nobat, Mak Yong, Mak Inang, Dikir barat, Ulek mayang dan Menora. Musik sinkretis berkembang pada periode pasca-Portugis (abad ke-16) dan terdiri dari unsur-unsur musik lokal dan asing dari sumber teatrikal dan musikal Arab, Persia, India, Tionghoa, dan Barat. Beberapa genre dari musik tersebut adalah Zapin, Ghazal, Dondang Sayang, Mata-kantiga, Joget, Jikey, Boria, Keroncong dan Bangsawan.[1]
Baik musik populer maupun seni kontemporer Malaysia secara khusus merupakan musik berbasis Barat yang dikombinasikan dengan beberapa unsur lokal. Pada 1950an, musisi P. Ramlee membantu pembentukan musik Malaysia yang mengkombinasikan lagu-lagu foklor dengan ritme-ritme tari Barat dan musik Asia barat .[2]
Referensi
- Munan, Heidi. "Music at the Crossroads". 2000. In Broughton, Simon and Ellingham, Mark with McConnachie, James and Duane, Orla (Ed.), World Music, Vol. 2: Latin & North America, Caribbean, India, Asia and Pacific, pp 175–182. Rough Guides Ltd, Penguin Books. ISBN 1-85828-636-0.
Pranala luar