Musik Hakka adalah jenis kesenian dari rakyat Hakka, sebuah sub-grup Suku Han di Tiongkok bagian selatan dan berbagai negara. Musik rakyat Hakka terbagi atas musik instrumental maupun seni suara.[1] Musik tradisional Hakka disebut juga dengan nama Musik Han di Guangdong (Guangdong Hanyue). Pada masa modern, musik Hakka yang berkembang menjadi suatu musik kontemporer disebut Pop Hakka yang dinyanyikan dengan Bahasa Hakka.
Jenis
Delapan Melodi
Musik Delapan Melodi (Ba-yin / Pat-yim) merupakan jenis musik tradisional yang dimainkan dalam bentuk orkestra. Istilah Delapan Melodi berasal dari delapan jenis alat musik yang digunakan dalam musik tradisional orang Han dari daratan Tiongkok.[2] Delapan Melodi lama-kelamaan tidak lagi tersusun atas delapan alat musik, karena seiring perpindahan rakyat Hakka ke selatan, musik tersebut bercampur dengan berbagai unsur musik rakyat asli.[2] Kelompok-kelompok yang memainkan Musik Delapan Melodi dihadirkan untuk memeriahkan acara-acara perkawinan, pesta, perayaan di kuil ataupun menghibur orang yang sedang berkabung.[2]
Lagu rakyat
Seni vokal rakyat Hakka di daratan Tiongkok atau Formosa disebut dengan istilah "Sembilan Dialek Delapan Belas Melodi", yang menandakan variasi menurut tempat tinggal. Sembilan Dialek berasal dari daerah Hailu dan Sixian (Taiwan), lalu Raoping, Lufeng, Meixian, Songkou, Guangdong, Guangnan, dan Guangxi di daratan Tiongkok.[1] Sementara 18 melodi adalah pingban, shangezi, laoshange (nanfengdiao), siliange, bingzige, shibamo, jianjianhua (shi'eryue guren), chuyi zhao, taohuakai, shangshancaicha, guanziren, naowugeng, songjinchai, dahaitang, kuliniang, xishoujin, maijiu (yaojiu), taohua guodu (chengchuange) dan xiuxiangbao.[1]
Seni vokal terdiri atas Shan-ge ("Lagu Gunung") dan Xiao-diao ("Melodi Kecil"). Lagu-lagu Gunung merupakan representasi musik vokal yang tercipta dari aktivitas sehari-hari. Di Taiwan, Lagu Gunung terbagi atas tiga jenis; laoshange, shangezi dan pingban. Sang penyanyi dapat mengganti lirik lagu sesuka hatinya. Xiaodiao tercipta dari komunitas kota dimana lirik-liriknya permanen. Kedua jenis seni vokal ini kemudian digunakan sebagai lagu-lagu dalam opera-opera.[1]
Referensi