Museum memamerkan lebih dari 125 juta spesimen tumbuhan, binatang, fosil, mineral, batu, meteorit, dan peninggalan budaya. Museum ini merupakan museum terpopuler nomor dua dari seluruh museum yang dikelola Lembaga Smithsonian. Sejumlah 185 ilmuwan sejarah alam berada di bawah naungan museum sebagai tenaga peneliti. Mereka tercatat sebagai kelompok ilmuwan dengan anggota terbanyak di dunia untuk bidang penelitian sejarah alam dan budaya.
Sejarah
Museum ini didirikan pada tahun 1910, gedungnya dirancang oleh arsitek Hornblower & Marshall.[1] Gedungnya dirancang dengan gaya arsitektur neoklasisisme, dan dibangun di sebelah utara National Mall di Constitution Avenue sebagai bagian dari rencana pembangunan Washington D.C. yang dibuat oleh Komisi McMillan tahun 1901. Pada tahun 2000, Kenneth E. Behring menyumbangkan uang sejumlah AS$80 juta (sumbangan terbesar yang pernah diterima museum). Sebelumnya Behring juga pernah menyumbangkan AS$20 juta untuk modernisasi gedung.[2]
Pameran batu mulia yang diadakan museum pada tahun 2005 dengan nama "Butterfly of Peace". Pameran ini untuk pertama kalinya dilangsungkan di Amerika Serikat.[3] Pada tahun 2008, museum ini membuka arena pameran seluas 464,5 meter² yang diisi dengan tanah dengan unsur-unsur penunjang kehidupan.[4]
Peragaan
Aula geologi, batu mulia, dan mineral
Koleksi Mineral dan Batu Mulia Nasional di museum ini adalah salah satu dari koleksi terpenting di dunia. Koleksinya terdiri dari batu mulia paling terkenal di dunia, termasuk Berlian Hope dan batu safir yang disebut Safir Bintang Asia. Museum memiliki lebih dari 15 ribu batu mulia, 350 ribu batu mineral, dan 300 ribu sampel batuan dan bijih.[5] Selain itu, Smithsonian memiliki sekitar 35 ribu meteorit yang dianggap sebagai salah satu koleksi terlengkap di dunia.
Berlian Hope adalah salah satu dari bintang pameran. Beratnya 45,52 karat[5] dan dipercaya sebagai berlian yang membawa sial bagi pemiliknya. Ketika dimiliki individu, hampir semua dari pemilik Berlian Hope mengalami kesulitan keuangan dan terpaksa menjualnya. Safir Bintang Asia adalah safir terbesar di dunia, berasal dari Sri Lanka, dan beratnya 330 karat.
Koleksi Aula Geologi, Batu Mulia, dan Mineral antara lain berasal dari Washington A. Roebling (pendiri Jembatan Brooklyn) yang menyumbangkan 16 ribu spesimen, Frederick A. Canfield menyumbangkan 9 ribu spesimen, dan Dr. Isaac Lea yang menyumbangkan 1312 batu mulia dan mineral sebagai koleksi awal.
Aula dinosaurus
Museum memiliki 570.000 spesimen reptilia dari seluruh dunia. Koleksi Nasional Amfibia dan Reptilia telah bertambah dua kali lipat selama 40 tahun terakhir (190 ribu spesimen menjadi lebih dari 570 spesimen pada tahun 2008.[6] Selain rangka asli dinosaurus yang telah menjadi fosil, Aula Dinosaurus memiliki model replika. Di antara replika dinosaurus yang telah dibuat adalah Tyrannosaurus Rex yang berhadap-hadapan dengan Triceratops.[7][8]
Aula mamalia
Koleksi vertebrata yang dimiliki museum ini adalah koleksi terbesar di dunia, termasuk spesimen dari abad ke-19 dan awal abad ke-20.[9] Koleksi ini awalnya dimulai oleh C. Hart Merriam dan Departemen Pertanian Amerika Serikat.[10]
Fasilitas lain
Di dalam museum terdapat bioskop IMAX, kebun binatang serangga O. Orkin, dan ruang bermain keluarga yang disebut Discovery Room. Di kebun binatang serangga, pengunjung bisa melihat dan memegang serangga hidup. Kedua fasilitas tersebut berada di lantai satu.[11]