Halaman ini berisi artikel tentang serial animasi religi Islami. Untuk sinetron berjudul sama yang tayang pada tahun 1999 sampai 2006, lihat Lorong Waktu (seri televisi 1999). Untuk konsep ilmiah perjalanan menembus ruang dan waktu, lihat perjalanan waktu.
Serial animasi ini mengisahkan petualangan Haji Husin, Ustaz Addin dan santri cilik bernama Zidan. Ustaz Addin adalah seorang pemuda yatim-piatu yang dianggap sebagai anak angkat oleh Haji Husin dan memiliki skill dalam bidang teknologi informasi. Ia menemukan mesin waktu yang kemudian membawa Haji Husin dan Zidan bertualang lintas masa baik ke masa lalu ataupun masa depan.[5]
Secara garis besar alur serial animasi ini hampir mirip dengan versi sinetronnya yang tayang pada periode 1999 sampai 2006. Perbedaan mendasar yang dibawa dalam serial animasi diantaranya adalah lokasi masjid yang terinspirasi dari Masjid Siti Rawani yang berada di Jatiasih, Bekasi (pernah dipakai sebagai lokasi utama dalam sinetron musim pertama sebelum digantikan oleh Masjid Raya Baitussalam yang berada di Duren Sawit, Jakarta Timur sejak musim kedua sampai keenam) serta sosok Ustaz Addin yang digambarkan seorang single (sesuai yang dimunculkan dalam sinetron musim pertama dan kedua sebelum menikah dengan Sabrina).
Penggambaran karakter Haji Husin, Ustaz Addin dan Zidan juga mengambil dari karakter di versi sinetronnya masing-masing dengan tampilan muka yang mirip Deddy Mizwar, Adjie Pangestu (pemeran Ustaz Addin musim pertama dalam versi sinetron) dan Jourast Jordy.
Berikut ini adalah daftar aktor/aktris pengisi suara yang turut serta dalam produksi serial animasi Lorong Waktu. Beberapa diantaranya mengisi suara untuk lebih dari satu karakter. Daftar diperoleh dari kredit penutup dalam setiap segmen episode.[6]Deddy Mizwar, Santosa Amin dan Novalina Nasution adalah tiga pengisi suara yang muncul penuh dalam semua segmen episode serial ini (18 episode).[6]
Pengembangan untuk produksi serial animasi Lorong Waktu sudah dimulai sejak Desember 2018.[23] Deddy Mizwar selaku produser saat itu mendengarkan banyak masukan dan usulan dari masyarakat agar sinetron Lorong Waktu bisa dibuat kembali dalam versi yang baru dan disisi lain sebagian masyarakat juga merasa jenuh dengan Para Pencari Tuhan yang dinilai mulai monoton apalagi semenjak ditinggalkan beberapa pemain utamanya seperti Trio Bajaj, Agus Kuncoro dan Zaskia Adya Mecca.[24] Namun disisi lain Deddy Mizwar juga tidak bisa membuat ulang sinetron Lorong Waktu dikarenakan faktor pemain, salah satunya sulit untuk mencari sosok pengganti Jourast Jordy untuk memerankan karakter Zidan.[25][26] Sebagai alternatif untuk mengobati kerinduan penonton, Deddy Mizwar kemudian memilih untuk memproduksi Lorong Waktu dalam versi serial animasi.[27]
Menurut Deddy Mizwar, basis pengambilan alur cerita pada serial Lorong Waktu baik yang versi sinetron ataupun animasi didasarkan pada Surah Al-'Asr (bahasa Arab: سورة العصر) yang berarti waktu/masa. Sehingga menurut Deddy Mizwar, konsep cerita dalam Lorong Waktu ini adalah mengisahkan bahwa semua manusia itu berada dalam keadaan merugi kecuali mereka yang selalu beramal saleh saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran. Selain itu inspirasi lain yang menjadi dasar dari serial ini adalah Isra Mikraj-nya Nabi Muhammad. Banyak di antara sahabat Nabi yang tidak percaya bahwa Nabi bisa melakukan perjalanan sampai Sidratul Muntaha dalam waktu semalam saja, tapi ternyata memungkinkan jika Allah SWT mengizinkan.[26]
Meskipun tidak signifikan, beberapa pihak juga menganggap Lorong Waktu terinspirasi dari karya-karya mainstream seperti misal The Time Machine karya H. G. Wells dan waralaba media Back to the Future karya Steven Spielberg.[28] Ada juga kesamaan ide dengan serial Quantum Leap di era 90-an yang juga memakai ide mesin waktu. Meski mungkin ide Lorong Waktu bukan orisinal, tapi termasuk sesuatu yang baru bagi dunia pertelevisian di Indonesia.[28]
Pemilihan pengisi suara
Dari semua aktor dan aktris yang berperan dalam sinetron Lorong Waktu hanya Deddy Mizwar-lah yang tetap memerankan karakter yang sama dengan menjadi pengisi suara Haji Husin untuk versi animasi. Untuk karakter Ustaz Addin dan Zidan suaranya diisi oleh pengisi suara profesional. Karakter Ustaz Addin diisi suaranya oleh Santosa Amin yang juga pernah berpengalaman mengisi suara untuk karakter Suneo Honekawa dalam Doraemon dan SpongeBob SquarePants dalam SpongeBob SquarePants.[29] Sementara untuk karakter Zidan diisi suaranya oleh Novalina Nasution yang pernah menjadi pengisi suara Jimmy Neutron.[30]
Yovial Tri Purnomo Virgi menjadi penata musik untuk serial animasi Lorong Waktu. Sebelumnya ia terkenal sebagai komposer dan penata musik untuk banyak judul film sejak tahun 2007.[35]
Lagu tema serial ini berjudul Waktu yang diciptakan oleh Harry Budiman dan dinyanyikan oleh Novalina Nasution. Lagu ini dirilis di Apple Music pada 7 Juli 2019.[36]
Penayangan
Serial ini ditayangkan untuk pertama kalinya pada 11 Mei 2019 bertepatan dengan tanggal 7 Ramadan 1440 H di SCTV dengan slot setiap hari Sabtu dan Minggu jam 07.30 WIB dengan durasi 30 menit yang kemudian dibagi menjadi tiga segmen episode.[2] Karena jumlah segmen episodenya yang terbatas (18 segmen episode dengan durasi persegmen 7 menit), sering kali untuk penayangan di pekan-pekan berikutnya sampai Ramadan berakhir merupakan pengulangan dari episode-episode yang sudah tayang sebelumnya.[37] Serial ini kemudian ditayangkan ulang pada bulan September 2019[38] dan kemudian ditayangkan ulang kembali pada bulan April 2020 bertepatan dengan bulan Ramadan 1441 H.[39]
Saat ini seluruh segmen episode serial animasi Lorong Waktu bisa disaksikan secara gratis melalui streaming di situs Vidio.com yang juga masih satu grup dengan SCTV dibawah bendera Emtek.[6]
Daftar episode
No.
Judul episode
Sinopsis
Ref.
1
Zidan Rindu Kakek
Zidan yang sudah lama tidak ketemu dengan kakek dan nenek rindu ingin berkunjung kerumah kakek dan nenek. Zidan bermain main bersama kakek dan nenek sampai hampir lupa untuk kembali.
Pak Haji yang ingin sekali pergi ke Mekah untuk bertawaf dan mencium hajar aswad, sholat di multazam. Tetapi mesin lorong waktu belum mampu menembus ka’bah.
Zidan dititipkan rantang berisi makanan untuk diberikan kepada Pak Haji. Tapi ditengah jalan Zidan berjumpa dengan ibu dan anak yang sedang kelaparan, kemudian Zidan memberikan rantang tersebut kepada mereka.
Akibat dari ledekan "Putri Gendut" oleh Zidan kepada Putri. Menyebabkan Putri tidak mau makan dan jatuh sakit. Dirumah sakit Pak Haji menasehati Putri bahwa kita tidak boleh menyakiti diri sendiri, karena perbuatan tersebut termasuk perbuatan yang zolim. Setelah kembali Zidan juga dinasehati oleh Ustad Addin agar dapat menjaga ucapan, karena salah satu amal yang paling dicintai Allah adalah "Menjaga Lisan".
Haji Husin dan Ustad Addin sedang santai diruang kontrol ketika Zidan datang membawa duren. Tapi ketika ditanya darimana duren tersebut, Zidan tidak bisa mengungkapkannya. Dimulailah petualangan pencarian pemilik duren tersebut.
Zidan merasa terganggu sekali dirumah karena ketika sedang asik bermain selalu disuruh-suruh oleh Ibunya. Kemudian dibawalah Zidan ke waktu dimana Ibunya sedang hamil, bagaimana ibu merawat dan melahirkan Zidan. Disanalah Zidan mendapat pelajaran mengenai kasih seorang Ibu terhadap anaknya dan tentunya nasehat-nasehat dari Pak Haji dan Ustad Addin.
Zidan merasa kecewa karena doanya tidak dikabulkan oleh Allah SWT. Kemudian diajaklah Zidan oleh Haji Husin menemui pasangan suami istri yang telah menikah selama 35 Tahun. Pasangan ini telah berdoa selama 35 Tahun agar diberikan keturunan tapi belum juga dikabulkan oleh Allah SWT. Zidan pun diberikan nasehat bahwa Allah lebih tahu apa yang kita butuhkan, bukan yang kita inginkan.
Zidan yang kekenyangan makan dibawa oleh Pak Haji menjelajahi Lorong Waktu untuk memperlihatkan kepada Zidan bagaimana ular memakan kerbau kemudian mati kekenyangan. Diakhir cerita Pak Haji juga bernasehat kepada Zidan bahwa menurut Ibnu Syafi’i “Kekenyangan itu bisa menghilangkan kecerdasan, badan jadi berat, hati jadi keras dan jadi malas beribadah”.
Zidan yang merasa iri kepada Thoif karena memiliki sepeda baru, sepeda impian anak-anak seusia Zidan dkk. Kemudian diajaklah Zidan melihat apa yang sebenarnya terjadi, bagaimana Thoif dapat membeli sepeda barunya. Diakhir perjalanan itu Zidanpun mengerti bagaimana Thoif berjuang untuk dapat membeli sepeda barunya yaitu dengan cara menabung. Zidan juga dinasehati oleh Ustad Addin agar "Bersyukur dengan apa yang sudah dimiliki, juga berusaha dan berdoa untuk mendapatkan apa yang kita inginkan".
Zidan tidak memperhatikan pelajaran ketika Ustad Addin mengajar, melainkan membaca buku komik didalam kelas. Kemudian diajaklah Zidan oleh Pak Haji menjelajahi Lorong Waktu, mereka bertemu dengan pengemis yang meminta sedekah kepada Pak Haji dan Zidan. Disanalah Zidan medapat pelajaran berharga yaitu "Mendengar apa yang diajarkan guru adalah ungkapan rasa hormat, begitu pula berterima kasih kepada orang yang memberi sedekah". Pak Haji juga menambahkan "Ilmu gampang masuk kedalam pikiran yang terbuka dan mulut yang tertutup".
Zidan diceritakan memberi contekan kepada Ramdan saat ujian dikelas dengan alasan untuk membantu Ramdan agar tidak dimarahi oleh Ibunya. Hal tersebut diketahui oleh Ustad Addin dan Haji Husin, sehingga Zidan diberikan nilai 0 pada ujiannya. Zidan yang tidak terima dengan nilai 0 itu protes kepada Ustad Addin dan Haji Husin, dan kemudian dinasehatilah Zidan agar tidak boleh tolong menolong dalam keburukan karena hal tersebut merupakan dosa melalui perjalanan di Lorong Waktu.
Zidan menyesali kejadian yang mana membuat kakinya jadi keseleo sehingga tidak bisa bermain futsal keesokan harinya. Zidan berusaha merayu Pak Haji dan Ustad Addin agar dapat masuk kedalam Mesin Lorong Waktu dengan tujuan untuk dapat Mengubah Takdirnya tersebut.
Bermula dari kecurigaan Lukman kepada Zidan yang tidak mengembalikan uang sisa hasil pembelian peci hadiah untuk Ustad Addin, uang tersebut merupakan hasil patungan Zidan dan teman teman sekelasnya. Kemudian Diajaklah Zidan menjelajahi Lorong Waktu oleh Pak Haji untuk membuktikan kecurigaan Lukman tersebut.
Zidan yang terlalu asik bermain sepeda sehingga sehingga lupa waktu dan Malas Belajar. Pak Haji dan Ustad Addin pun membawa Zidan melewati Lorong Waktu untuk memberikan contoh Haji Zainal yang dari kecil bekerja keras, belajar dengan tekun hingga menjadi kaya seperti sekarang. Haji Zainal memang tidak lulus SD, tapi setelah ia kaya ia belajar dengan memanggil guru kerumah.
Pak Haji yang sedang terkena sakit encok, sehingga kali ini Ustad Addin dan Zidan lah yang melakukan perjalanan dengan Lorong Waktu untuk mensyiarkan mengucapkan Bismillahi Allahu Akbar kepada warga yang hendak menyembelih hewan, karena jika tidak dilakukan maka daging hewan itu menjadi haram hukumnya. Dikarenakan Pak Haji tidak terbiasa mengoperasikan komputer pengendali mesin lorong waktu maka terjadi banyak keraguan bagaimana Pak Haji dapat mengendalikan perjalanan mereka dari pergi sampai pulangnya, ditambah lagi dengan terjadinya mati lampu disaat Ustad Addin dan Zidan masih dalam perjalanan itu.
Komputer diruang control mengalami kerusakan sehingga pengiriman objek melalui mesin lorong waktu mengalami kendala dan berkali kali gagal. Dan ketika akhirnya Pak Haji dan Zidan berhasil terkirim tapi terkirim ke lokasi lain yang membuat mereka jadi panik dan ketakutan. Setelah mereka berhasil kembali Pak Haji dan Zidan langsung menyalahkan Ustad Addin atas kejadian tersebut. Tapi Ustad Addin berkata seharusnya kita bersyukur atas kejadian ini, karena lokasi sebenarnya yang akan mereka tuju ternyata sedang terjadi gempa dan tsunami.
Ibu Zidan yang sedang meyakinkan Zidan untuk dapat menjadi Hafidz, menghafal Al Qur’an, akan tetapi Zidan merasa hal itu terlalu berat buatnya. Zidanpun mulai bertanya tanya kepada Pak Haji dan Ustad Addin bagaimana caranya agar ia dapat menghafal Al Qur’an juga untuk meyakinkan dirinya apakah ia sanggup menjadi hafidz. Melalui Lorong Waktu Zidan dibawa mengunjungi para hafidz dan hafidzah cilik yang dengan segala keterbatasannya ternyata mereka mampu menjadi hafidz dan hafidzah, Zidan pun terharu dan termotivasi untuk dapat menjadi hafidz.
Bercerita mengenai perilaku prank yang sedang Zidan gandrungi. Zidan melakukan prank kepada Pak Haji dan Ustad Addin dengan cara berteriak minta tolong seakan akan sedang dalam keadaan yang gawat, padahal hanya berpura pura saja. Hal tersebut membuat Pak Haji kesal bukan main, Ustad Addin pun menasehati Zidan agar jangan lagi berbuat demikian.
^"Yovial Tripurnomo Virgi". filmindonesia.or.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-09. Diakses tanggal 6 Juni 2022.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)