Latihan Rohani (bahasa Latin: Exercitia spiritualia) yang diajarkan oleh Ignatius dari Loyola (ditulis antara tahun 1522-1524) adalah sebuah kumpulan latihan-latihan meditasi, doa dan mental, yang tersedia dalam berbagai bentuk buku, dan dirancang untuk dilakukan selama periode 28 hingga 30 hari. Buku ini berisikan sekitar 200 halaman. Buku ini ditulis dengan tujuan untuk memajukan dan memperkuat pengalaman rohani seseorang melalui suatu jalan yang khas dengan unsur-unsur ajaran Gereja Katolik Roma.
Metodologi dan struktur umum latihan rohani
Secara ideal, latihan-latihan rohani ini dirancang untuk dilakukan di sebuah tempat retret yang jauh dari keramaian kota, dimana mereka yang melakukan latihan-latihan ini hanya akan fokus pada latihan-latihan rohani itu sendiri, yaitu latihan rohani yang menjadi batu fondasi Spiritualitas Ignatian. Di saat yang sama, seperti yang tertulis dalam catatan pembukanya, Ignasius menyediakan sebuah rancangan untuk menyelesaikan latihan-latihan rohani dalam masa yang lebih lama tanpa memerlukan tempat menyendiri. Latihan-latihan rohani dirancang untuk dilakukan di bawah pengawasan seorang pemimpin rohani. Latihan-latihan rohani tidak pernah ditujukan hanya bagi rohaniwan yang telah mengucapkan kaul. Ignasius Loyola memberikan latihan rohani ini 15 tahun sebelum ia ditahbiskan menjadi imam, dan bertahun-tahun sebelum Serikat Yesus didirikan. Setelah serikat ini terbentuk, latihan-latihan rohani ini menjadi unsur penting dalam program latihan calon anggota Yesuit, dan latihan-latihan ini terjadi pada tahun pertama atau kedua masa pendidikan calon-calon anggota ini. Ignasius menganggap examen, atau introspeksi rohani diri sendiri, sebagai cara yang paling penting untuk terus menjalankan pengalaman melakukan latihan rohani ini setelah latihan tersebut selesai. Ketika orang-orang awam mengikuti latihan-latihan rohani ini, hampir semuanya dilakukan di bawah bimbingan seorang pemimpin rohani yang juga anggota ordo Yesuit. Dalam pengalaman masa kini, semakin banyak orang awam dan non-Katolik yang menjadi baik sebagai peserta retret maupun pemimpin latihan rohani ini.[butuh rujukan]