Kupang, Karangdowo, Klaten
Kupang merupakan wilayah yang berada di Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten. Nama Kupang menurut asal–usul sejarah yang dikutip dari RPJM Desa Tahun 2011 s.d 2015 berasal dari kata "Kecukupan". Kata "Kecukupan" ini diambil menurut peninggalan orang yang pertama menduduki Desa Kupang. Pendapat Makna Kecukupan ini memiliki arti tidak ada yang terlalu menonjol kekayaannya dan tidak ada yang terlalu miskin. Akan tetapi bagi masyarakat yang ingin kaya dan mendapatkan rezeki lebih agar merantau ke kota besar. Oleh karena itu, untuk mempermudah orang mengingat nama Desa kemudian menamakannya dengan Desa Kupang. Kepala pemerintahanDesa Kupang berdiri sejak tahun 1900-an. Kepala Desa atau pimpinan pemerintah Desa Kupang yang masih tercatat dalam sejarah sebagai berikut:
GeografisDesa Kupang secara geografis terletak pada ketinggian tanah 132 m dpl, terdapat curah hujan 135 mm per tahun dengan dataran rendah dan suhu udara rata-rata 23 s/d 32 °C. Desa Kupang merupakan salah satu wilayah desa yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Klaten, Kecamatan Karangdowo dengan batas wilayah sebagai berikut:
C. Luas Wilayah Berdasarkan pengamatan luas daerah Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten: 145.7433 Ha. Terbagi dalam 2 wilayah dusun dan 21 RT. Berikut ini nama dukuh yang ada di Desa Kupang:
D. Jumlah Penduduk 1) Jumlah Kepala Keluarga: 908 KK 2) Jumlah Penduduk menurut Jenis kelamin -Laki – Laki:1566 jiwa. -Perempuan:1611 jiwa. 3) Jumlah Penduduk Menurut Agama:
E. Kondisi Bangunan dan Sarana Umum 1) Balai Desa: 1 buah ± 130M2 2) Kantor Desa: 1 buah ± 50M2 3) Rumah Dinas: 1 buah ± 110M2 4) Tempat Ibadah
5) Kesehatan
6) Pendidikan
7) Olahraga
8) Seni Belum ada 9) Pemakaman: 8 buah F. Kondisi Perekonomian Desa Kupang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai buruh tani, buruh pabrik dan wiraswasta. Pendapatan Desa Kupang berasal dari: a.APBDes rata – rata pertahun 53 Juta. b.Pendapatan Asli Desa rata – rata pertahun 29 juta. c.ADD per tahun rata – rata 24 juta. d.Swadaya masyarakat per tahun rata – rata 15 juta. e.Bantuan dari Kabupaten 20 juta. G. Stakeholders a.PKK b.BUMDes c.Tokoh Masyarakat: RT/RW ( 21 RT & 8 RW ), Pengusaha, Pedagang, PNS/Polri, Buruh (buruh pertanian, buruh pabrik, buruh bangunan) d.Perangkat Desa e.LKMD f.Karang Taruna g.BPD h.Kelompok Tani H. Potensi Strategis Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan di Desa Kupang, Kecamatan Karangdowo Kabupaten Klaten terdapat Sumber Daya Alam yang sangat melimpah terutama pada usaha pertanian. Karena Sebagian besar wilayah Desa terlihat hijau dan menguning oleh tanaman padi jika sudah memasuki masa panennya. Tapi sesungguhnya usaha pertanian ini terkadang tidak seindah yang terlihat oleh kasatmata. Permasalahannya, ketika musim penghujan Desa Kupang cenderung mendapatkan air melimpah sehingga sering terkena banjir dan berdampak pada pengairan sawah yang menyebabkan gagal panen karena faktor air yang berlebih. Selain permasalahan tersebut juga banyaknya hama pertanian yang merusak hasil garapan masyarakat, sehingga banyak petani Desa Kupang yang tidak jarang juga sering mengalami kerugian dari hasil pertaniannya. Selain dari Sumber Daya Alam pertanian, Desa Kupang juga memiliki beberapa potensi strategis yang dapat meningkatkan perekonomian, sosial, budaya, dan wisata untuk masyarakat Desa di antaranya ada Industri Kecil, Objek wisata ziarah, kuliner, kegiatan – kegiatan Desa yang aktif untuk memajukan Desa Kupang. Adapun Potensi Strategis Desa Kupang yang dapat dikembangkan sehingga dapat menjadikan Desa Kupang menjadi Desa Wisata wilayah Klaten dengan menonjolkan khas keasrian, keramahan, kenyamanan dari Desa Kupang itu sendiri berdasarkan Sapta Pesona Wisata. Potensi Strategis Desa yaitu:
Keterangan: 1. Pemakaman Keraton Solo Pemakaman ini merupakan sejarah bagi bangsa Indonesia khususnya Kerajaan Mataram. Pemakaman ini berada di Gunung Wijil, yang pertama kali dimakamkan di tanah itu adalah Raden Ayu Tumenggung Yudarana. Dia tersebut adalah saudara Sinuwun Kartasura Ke- I, yang berasal dari Kerajaan Mataram Putra P.B ke IV dari Surakarta. Asal Mula Raden Ayu Tumenggung Yudarana dimakamkan di Gunung Wijil terjadi pada zaman perang Keplayu ke Gunung Wijil, turut Kyai Ageng Basar dan Nyai Ageng Basar yang mendiami di Gunung Wijil. Setelah Kyai Basar dan Nyai Basar wafat keduanya di makamkan juga di Gunung Wijil itu. Adapun yang lainnya dari Kasunanan Surakarta yang dimakamkan di Gunung Wijil itu, di antaranya: a.R.A . Sindusma Putro P.B IV Surakarta. b.Raden Kanjeng Pangeran Tumenggung Brata Kusuma putra dari PB.VI Surakarta. c.R.A. Mloyasari Ampil dari PB. IX Surakarta selain tersebut di atas masih banyak makam lain pada tahun 1969 makam tersebut dibangun dan dipasangi pagar berkeliling serta diberi gapura sedang makam di luar gedung pagar adalah makam Eyang Syeh, Ki Gede Lokajaya serta para abdi kinasih dari orang-orang tersebut di atas. Dimuka makam ada halaman dan hidup pohon asam yang besar dan rindang. Pada hari- hari malem jum’at dimakam tersebut banyak orang yang berjiarah disitu, ada juga yang mengatakan bahwa Gunung Wijil sebagai tempat Panyepen ( tempat yang sepi). Dahulunya sering dijadikan ziarah oleh Keraton Solo. Setiap tahunnya terdapat kegiatan yang dilakukan oleh Keraton Solo, Akan tetapi setelah Juru Kunci Pemakaman tersebut meninggal dunia kegiatan tersebut menjadi nonaktif dan pemakaman Keraton Solo pun kurang terawat. 2. Sate Kupang Wisata Kuliner yang berada di Desa Kupang ini sangat terkenal di wilayah Kabupaten Klaten. Sate Kupang menjadi menu khas kuliner dari Desa Kupang,Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten. Bahan Baku Sate Kupang yaitu dengan Daging Kambing yang dibakar kemudian di potong – potong dan disajikan dengan bumbu sate yang khas. Bisnis Kuliner ini merupakan turun temurun yang mampu bertahan hingga sekarang. 3. Pertanian Banyaknya Pertanian di Desa Kupang menyebabkan wilayah tersebut masih terlihat hijau dan asri. Usaha pertanian menjadi sentra utama keindahan dan kenyamanan pemandangan masyarakat Desa. 4. Sungai Bloro Sungai yang ada di tengah Desa Kupang itu mengalami jabek ( mambek ), sebab sungai tersebut di dukuh Tempel ada sebuah Dam yaitu Dam Tempel, yang mana Dam tersebut bisa membuat air menjadi mambek, air tersebut digunakan untuk mengocori daerah persawahan beberapa Ha. Selain itu juga Sungai Bloro sering digunakan untuk memancing. 5. Industri Kecil Dalam menunjang perekonomian masyarakat Desa Kupang. terdapat beberapa masyarakat yang berwirausaha seperti pembuatan sangkar burung, tas, kesed, dan pembuatan tempe. Industri kecil rumahan tersebut dapat menjadi perhatian bagi khalayak luas. Sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Industri rumahan pembuatan tas, kesed dll dapat menjadi icon Desa dalam wisata industri kecil. Potensi Industri Kecil akan membuat perubahan pola pikir terhadap publik tentang Desa Kupang menjadi Desa wisata dengan berbagai potensi industri kecil rumahan yang dikembangkan. 6. Upacara Nyadran Penduduk Desa Kupang setiap tanggal 15 seluruh penduduk yang beragama islam mengadakan Hari Ruwah Rosul bersama – sama. Tujuan dari upacara ini adalah harapan Do’a penduduk Desa Kupang agar mendapat Ridho Allah S.W.T dalam keadaan sehat, tenteram dan hidup bahagia. Tempat Upacara Nyadran diadakan di tiap – tiap dusun tidak dalam satu Desa. 7. Upacara Satu Suro Upacara ini dilakukan pada tanggal 1 Suro bulan jawa. Upacara Satu suro dilaksanakan oleh penduduk Desa Kupang hanya sebagian saja. Upacara Satu Suro biasanya disertai dengan pertunjukkan Wayang Kulit. 8.Malam 17 Agustus (Tirakatan) Dalam mengungkapkan rasa syukur masyarakat Desa Kupang terhadap Kemerdekaan Republik Indonesia. Setiap malam 17 masyarakat Desa Kupang sering mengadakan Do’a bersama, berkumpul dan merayakan malam menjelang kemerdekaan dengan berbagai aktivitas. Tujuannya yaitu sebagai rasa ungkapan syukur kepada Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat Kemerdekaan kepada bangsa Indonesia khususnya Desa Kupang. I. Referensi - Dokumen Lama Mengenal Desa Kupang - RPJM Desa Kupang 2011 - 2015 - Pengamatan Langsung Peneliti Mahasiswa KKN UII 2014, @yanuaranaba |