MERS-CoV singkatan dari Middle East respiratory syndrome-related coronavirus,[1] atau disebut EMC/2012 (HCoV-EMC/2012), adalah novel virus sense-positif, beruntai tunggal dari genus Betacoronavirus.
Awalnya bernama "novel coronavirus 2012" (2012-nCoV) atau "coronavirus" (nCoV), pertama kali dilaporkan pada tahun 2012 setelah pengurutan genom virus yang diisolasi dari sampel dahak orang yang jatuh sakit dalam wabah flu baru 2012.
Pada Juli 2015, kasus MERS-CoV telah dilaporkan lebih dari 21 negara, termasuk Arab Saudi, Yordania, Qatar, Mesir, Uni Emirat Arab, Kuwait, Turki, Oman, Aljazair, Bangladesh, Indonesia (tidak ada yang terkonfirmasi), Austria,[2] Inggris, Korea Selatan,[3][4] Amerika Serikat,[5][6] Tiongkok Daratan,[7] Thailand,[8] dan Filipina.[9] MERS-CoV adalah salah satu dari beberapa virus yang diidentifikasi oleh WHO sebagai kemungkinan penyebab epidemi di masa depan. WHO telah meminta untuk secepatnya dilakukan penelitian dan pengembangan yang mendesak terkait virus ini.[10][11]
Kasus virus ini pertama kali dilaporkan di Arab Saudi pada tahun 2012.[12] Ahli virus Mesir, Dr. Ali Mohamed Zaki mengisolasi dan mengidentifikasi virus corona (yang sebelumnya tidak diketahui) dari paru-paru seorang pria.[13][14][15] Kasus kedua ditemukan pada September 2012, seorang pria berusia 49 tahun yang tinggal di Qatar mengalami gejala flu yang serupa, dengan urutan virus yang hampir identik dengan kasus pertama di Arab Saudi.[12] Pada November 2012, kasus yang sama bermunculan di Qatar dan Arab Saudi. Dengan bertambahnya kasus serupa yang disertai kematian, maka dimulailah penelitian dan pemantauan yang cepat terhadap virus corona baru ini.
Referensi
- ^ de Groot RJ, Baker SC, Baric RS, Brown CS, Drosten C, Enjuanes L, et al. (July 2013). "Middle East respiratory syndrome coronavirus (MERS-CoV): announcement of the Coronavirus Study Group". Journal of Virology. 87 (14): 7790–2. doi:10.1128/JVI.01244-13. PMC 3700179 . PMID 23678167.
- ^ "Disease Outbreak News". www.who.int. 8 Oct 2014.
- ^ "Middle East respiratory syndrome coronavirus (MERS-CoV) – Republic of Korea". www.who.int. 24 May 2015.
- ^ Jack A (June 2015). "Why the panic? South Korea's MERS response questioned". BMJ. 350: h3403. doi:10.1136/bmj.h3403. PMID 26108610.
- ^ Roos R (16 Jun 2014). "Bangladesh has first MERS case". cidrap.umn.edu.
- ^ "Florida MERS patient recovers". CNN.
- ^ "Middle East respiratory syndrome coronavirus (MERS-CoV) – China". 31 May 2015.
- ^ "Thailand confirms first Mers case: Health ministry". 18 June 2015.
- ^ "Philippines Confirms First Case of MERS". TIME. 6 July 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-07-10. Diakses tanggal 2020-02-12.
- ^ Kieny, Marie-Paule. "After Ebola, a Blueprint Emerges to Jump-Start R&D". Scientific American Blog Network. Diakses tanggal 13 December 2016.
- ^ "LIST OF PATHOGENS". World Health Organization. Diakses tanggal 13 December 2016.
- ^ a b "ECDC Rapid Risk Assessment - Severe respiratory disease associated with a novel coronavirus" (PDF). 19 Feb 2013. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2013-05-31. Diakses tanggal 22 Apr 2014.
- ^ Zaki AM, van Boheemen S, Bestebroer TM, Osterhaus AD, Fouchier RA (November 2012). "Isolation of a novel coronavirus from a man with pneumonia in Saudi Arabia" (PDF). The New England Journal of Medicine. 367 (19): 1814–20. doi:10.1056/NEJMoa1211721. PMID 23075143. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 4 November 2013.
- ^ Falco M (24 September 2012). "New SARS-like virus poses medical mystery". CNN. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-09-27. Diakses tanggal 27 September 2012.
- ^ Dziadosz A (13 May 2013). "The doctor who discovered a new SARS-like virus says it will probably trigger an epidemic at some point, but not necessarily in its current form". Reuters. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-24. Diakses tanggal 25 May 2013.