Kebun Binatang Ueno (東京都恩賜上野動物園code: ja is deprecated , Tōkyō-to Onshi Ueno Dōbutsuen) adalah kebun binatang yang berada di dalam Taman Ueno, distrik Taitō, Tokyo, Jepang. Pertama kali dibuka untuk umum pada 20 Maret1882, Kebun Binatang Ueno adalah kebun binatang tertua di Jepang. Kebun binatang ini memiliki sekitar 500 spesies hewan, dengan koleksi utama berupa hewan langka seperti harimau Sumatra dan gorila Dataran Barat.
Dari Stasiun Ueno, Gerbang Depan Kebun Binatang Ueno ini dapat dicapai dengan berjalan kaki selama 5 menit. Bagian dalam kebun binatang dibagi menjadi dua kawasan: Kebun Binatang Barat dan Kebun Binatang Timur. Selain dapat berjalan kaki, pengunjung dapat naik monorel yang menghubungkan Kebun Binatang Barat dan Kebun Binatang Timur. Monorel di Kebun Binatang Ueno adalah monorel yang pertama di Jepang. Gerbang Depan berada di kawasan Kebun Binatang Timur, sementara kebun binatang anak dan Kolam Shinobazu berada di kawasan Kebun Binatang Barat. Di Kebun Binatang Timur terdapat pagoda berlantai lima yang pertama kali dibangun pada tahun 1631. Bangunan pagoda yang sekarang merupakan hadiah pemberian Kan'ei-ji untuk Pemerintah Metropolitan Tokyo pada tahun 1958.[1]
Kebun Binatang Ueno adalah kebun binatang yang paling banyak dikunjungi orang di Jepang. Total pengunjung dalam sebulan kadang-kadang melebihi total pengunjung Kebun Binatang Asahiyama di Asahikawa, Hokkaido. Pada tahun 2006, Kebun Binatang Ueno dikunjungi sekitar 3,5 juta pengunjung, sementara Kebun Binatang Asahiyama sekitar 3 juta 40 ribu pengunjung. Pada tahun 2008, total pengunjung mengalami penurunan menjadi sekitar 2,9 juta pengunjung[2] setelah matinya Ling Ling, satu-satunya panda milik Kebun Binatang Ueno. Pada tahun yang sama, Kebun Binatang Asahiyama juga mengalami penurunan jumlah pengunjung menjadi sekitar 2.770.000 orang.
Seekor macan tutul dari Siam melarikan diri pada tahun 1936, namun dapat ditangkap 14 jam kemudian.[3] Pada tahun berikutnya, Kebun Binatang Ueno menjadi kebun binatang pertama di Jepang yang berhasil menangkarkan jerapah, diikuti kesuksesan menangkarkan kuda Nil pada tahun 1938.
Semasa Perang Dunia II (1943-1945), gajah dan hewan-hewan buas milik kebun binatang dibunuh. Seusai perang, dua ekor gajah, Indira dan Hanako kembali hadir di Kebun Binatang Ueno pada tahun 1949.
Monyet capuchin berhasil dibiakkan pada tahun 1950, sekaligus merupakan usaha pembiakan pertama monyet capuchin di Jepang. Dua tahun berikutnya (1952), akuarium Kebun Binatang Ueno selesai dibangun. Dekade 1960-an ditandai dengan kesuksesan penangkaran orang utan dan singa laut California yang pertama di Jepang (1961), jaguar dan kuda Nil kerdil (1962).
Kedatangan dua ekor panda, Kang Kang dan Lan Lan pada tahun 1972 menyebabkan Jepang dilanda demam panda. Pada tahun yang sama, Kebun Binatang Ueno menjadi kebun binatang pertama di dunia yang sukses membiakkan buaya kerdil Afrika Barat. Burung jenjang leher putih (Grus vipio) untuk pertama kalinya sukses dibiakkan di Jepang dengan inseminasi buatan pada tahun 1977.
Dekade 1980-an ditandai kesuksesan inseminasi buatan simpanse pertama di Jepang pada tahun 1985, dan lahirnya panda bernama Ton Ton pada tahun 1986. Kebun Binatang Ueno mengumumkan suksesnya pembiakan kucing hutan dan Ceratophrys ornata yang pertama kali di Jepang pada tahun 1990. Pada tahun 1997, gorila bernama Bul Bul mati (jantan, 44 tahun), dan sekaligus merupakan gorila tertua di dunia waktu itu.[4]
Satu-satunya panda milik Kebun Binatang Ueno, Ling Ling (22 tahun 7 bulan) mati pada 30 April2008. Ling Ling adalah panda jantan yang lahir di Kebun Binatang Beijing pada tahun 1985.[5] Kebun Binatang Ueno menerima Ling Ling pada tahun 1992 sebagai bagian dari peringatan 20 tahun normalisasi hubungan bilateral Jepang-Republik Rakyat Tiongkok. Panda pertama dari RRT tiba pada tahun 1972, dan sejak itu pula panda merupakan maskot Kebun Binatang Ueno.