Lebih kurang sejak jam 22:30 waktu setempat pada 2 Desember 2016, kebakaran berkobar dengan tiba-tiba di dalam sebuah gudang bernama Ghost Ship yang kegunaannya berubah menjadi artist collective serta menjadi satuan-satuan tempat tinggal yang tidak memiliki surat izin. Pada saat terjadinya kebakaran, gudang tersebut dijadikan sebagai tuan rumah untuk sebuah konser secara tanpa izin.[3]
Kebakaran mulai muncul dari 10.000 kaki persegi dari Ghost Ship.[8] Ruangan tersebut menjadi tempat tinggal dari seorang artist collective yang dikenal dengan Satya Yuga yang bekerja di gudang tersebut.[9] Saat itu, sebuah konser diadakan di gudang tersebut atas penggalakan/promosi dari sebuah label rekaman musik house bernama 100% Silk[10] dengan menghadirkan beberapa pemusik berdasarkan dari daftar nama ketika kebakaran mulai berkobar.[11]
Tanggapan Kedaruratan
Api tersebut dapat dipadamkan dalam waktu lima jam oleh 52 petugas pemadam kebakaran. Upaya tersebut meliputi 14 perlengkapan pemadaman kebakaran.[12][13] Pencarian bangunan tersebut sempat terhambat akibat robohnya atap.[13]Pesawat nirawak dikerahkan untuk melakukan pengejaran terhadap orang-orang yang telah terselamatkan dengan memakai pencitraan termal (imaging thermal) meski tak ada satupun yang ditemukan.[14]
Penyebab
Pangkal dari kebakaran tersebut belum diketahui . Bagian-bagian gudang yang terbakar di dekat tembok belakang pada lantai pertama mengakibatkan adanya laporan-laporan awal yang memerlihatkan pratanda bahwa biang kebakaran tersebut berawal dari sebuah kulkas.[15] Para wakil dari Biro Minuman Keras, Tembakau, Senjata Api dan Bahan Peledak melakukan pengusutan di tempat kejadian mengenai kepastian dugaan bahwa kulkas menjadi sumber kebakaran lalu mengatakan bahwa mereka mendapati sejumlah peralatan listrik, jalan arus listrik dan pemasangan kawat dalam bangunan tersebut.[1] Wakil-wakil tersebut melaporkan bahwasannya kebakaran yang muncul di lantai pertama telah menyebar dengan cepat serta orang-orang yang berada di lantai kedua tidak menyadari hal tersebut. Pada saat didapatinya kebakaran tersebut, asap kebakaran menyebar ke atas dua ruang tempat tangga sehingga orang-orang di dalamnya terjebak di lantai kedua.[16] Kedua-dua tangga tersebut tidak ada yang mengarah ke jalur keluar.[1]
Banyak unsur-unsur yang berandil besar terhadap jatuhnya korban jiwa yakni tidak terdapatkannya alat pemercik kebakaran (fire sprinkler) di bangunan tersebut serta para pemadam kebakaran yang berada di tempat kejadian tidak mendengar bunyi alat pelacak asap. Saat mana memasuki bangunan, para pemadam kebakaran menemukan bahwasannya kebakaran tersebut merusakbinasakan perkakas-perkakas rumah, peralatan kesenian dan maneken yang kebanyakan berkayu.[17] Jawatan Pemadam Kebakaran Oakland (Oakland Fire Department) Teresa Deloach Reed menyatakan kepada para wartawan bahwa kejadian tersebut hampir seperti suatu susunan yang bersimpang siur.[5] Deloach Reed berkata bahwa sepertinya salah sebuah jalur keluar dari lantai kedua merupakan tangga pengganti sementara yang terbuat dari palet berkayu yang bertumpuk.[5][18] Tangga tersebut lekas terpanggang oleh si jago merah sehingga membuat para korban terjebak di lantai kedua.[19]
Referensi
^ abcKesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama sfgate-searchdone-dec7
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama cnn-dec3