Kebakaran Cocoanut Grove adalah peristiwa kebakaran sebuah kelab malam bernama Cocoanut Grove di Boston pada tanggal 28 November 1942. Hasil penyelidikan oleh Charles C. Kenney Jr. menyatakan bahwa kebakaran dipicu oleh metil klorida pada unit kulkas yang membentuk bola api yang melaju dengan kecepatan tinggi. Jumlah korban yang meninggal akibat Kebakaran Cocoanut Grove sebanyak 492 orang dari sekitar 1000 pengunjung. Sementara jumlah korban yang selamat tanpa luka sama sekali sebanyak 100 orang.
Lokasi dan waktu kejadian
Kebakaran Cocoanut Grove terjadi pada tanggal 28 November 1942. Lokasi kejadian di sebuah klub malam bernama Cocoanut Grove. Klub malam ini terletak di Boston.[1] Waktu kejadian sebelum tengah malam pada hari Sabtu.[2] Kebakaran dimulai dari ruang bawah tanah yang memiliki dekorasi yang mudah terbakar.[3] Waktu kebakaran dimulai pada pukul sepuluh malam lewat sebelas menit.[4] Kebakaran hanya berlangsung selama 12 menit.[5]
Penyebab
Cocoanut Grove merupakan sebuah bangunan yang bagian dalamnya terdiri dari dekorasi yang terbuat dari pohon palem, rotan dan bambu. Bahan-bahan ini digunakan untuk meja dan kursi. Di dalam Cocoanut Grove juga terdapat tirai dan gorden. Di Cocoanut Grove tidak ada alat penyiram air sehingga tidak ada tindakan pencegahan jika ada api. Cocoanut Grove menjadi jebakan api karena desain interiornya.[6]
Penyebab terjadinya Kebakaran Cocoanut Grove telah diselidiki oleh seorang pemadam kebakaran bernama Charles C. Kenney Jr. Penyelidikannya diawali dengan pengumpulan material yang telah terbakar oleh api sambil melaksanakan pekerjaannya sebagai petugas pemadam kebakaran. Kemudian Charles C. Kenney Jr. mengumpulkan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan Kebakaran Cocoanut Grove yang beberapa telah dibuang oleh Departemen Kebakaran Boston. Charles C. Kenney Jr. kemudian mewawancari rekan kerja dan saksi dari Kebakaran Cocoanut Grove. Ia menyimpulkan bahwa penyebab kebakaran di Cocoanut Grove adalah api yang terkena metil klorida pada unit kulkas. Pertemuan api dengan metil klorida kemudian memicu terbentuknya bola api yang melaju dengan kecepatan tinggi menuju ke klub malam.[7]
Korban
Korban meninggal
Jumlah korban yang meninggal akibat kebakaran di Cocoanut Grove sebanyak 492 orang.[8] Faktor utama yang menyebabkan hampir separuh dari jumlah pengunjung meninggal ialah tingkat kepadatan orang yang tinggi, pintu keluar yang sempit dan dekorasi ruangan yang mudah terbakar. Sebanyak 200 korban meninggal akibat terjebak di bagian sisi dalam sebuah pintu putar.[9]
Korban selamat
Para korban yang selamat dari Kebakaran Cocoanut Grove mengalami luka bakar yang parah. Namun hampir dari seluruh korban selamat yang lekas sembuh setelah diberi perawatan. Obat yang digunakan untuk merawat para korban ialah penisilin.[10] Sebanyak 181 korban selamat dirawat di Rumah Sakit Boston telah dirawat pada malam tangga 28 November 1942.[11] Pada malam terjadinya peristiwa, sebanyak 114 korban selamat lainnya dirawat di Rumah Sakit Umum Massachusetts. Lalu jumlah korban selamat yang dirawat di Rumah Sakit Boston menjadi yang terbanyak ketika akhirnya mencapai lebih dari 300 orang hanya dalam waktu 75 menit sejak perawatan mulai diberikan.[12] Dari total korban yang selamat, terdapat 100 orang yang lolos dari kebakaran tanpa menerima luka sama sekali.[13]
Penelitian
Dalam sejarah bencana kebakaran di Amerika Serikat, Kebakaran Cocoanut Grove menjadi salah satu yang terpenting bagi penetapan pilar utama dalam penanganan luka bakar.[14] Kebakaran Cocoanut Grove merupakan kebakaran pertama di Amerika Serikat yang menerima penanganan bencana secara formal.[15]
Penelitian tentang kemunculan duka cita
Pada tahun 1944, para anggota keluarga yang memiliki hubungan kekerabatan dengan korban Kebakaran Cocoanut Grove diwawancarai dalam sebuah studi penelitian. Studi ini diadakan oleh Eric Lindermann. Ia adalah pimpinan Divisi Psikiatri di Rumah Sakit Umum Massachusetts. Hasil studi ini memberikan gambaran yang spesifik mengenai duka cita. Disimpulkan oleh Erich Lindemann bahwa duka cita dapat datang sebagai sebuah gelombang yang tidak berjarak. Duka cita mewakili rasa sakit pada jiwa manusia yang kemudian mempengaruhi tubuh manusia. Kedatangan duka cita bersifat mendadak yang menyebabkan anggota tubuh manusia kehilangan kemampuannya untuk berfungsi sekaligus mengalami rasa sakit. Duka cita juga menyebabkan berkurangnya semangat hidup bagi penderitanya. Kedatangan duka cita memberikan rasa tercekik pada tenggorokan, napas terengah-engah karena rasa tersedak, dan adanya kebutuhan untuk menghela napas. Pada saat yang bersamaan, timbul rasa kosong di bagian perut, timbul perasaan bahwa otot melemas, dan hadirnya perasaan pedih yang bersifat subjektif.[16]
Penelitian tentang pengeluaran cairan tubuh dan protein
Penelitian tentang pengeluaran cairan tubuh dan protein pada manusia dilakukan pada sebagian besar pasien yang menjadi korban Kebakaran Cocoanut Grove. Pelaksananya adalah Oliver Cope dan Francis Daniels Moore. Hasil penelitian ini kemudian digabungkan dengan data penelitian yang serupa dari kasus kebakaran lainnya, digunakan oleh Everett Idris Evans untuk membuat rumus Evans.[17] Rumus ini selesai dibuat dan pertama kali diperkenalkan pada tahun 1952.[18] Rumus ini digunakan untuk mengetahui jumlah cairan pengganti yang harus diberikan kepada penderita luka bakar. Rumus ini kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Rumah Sakit Angkatan Darat Brooke sehingga menghasilkan rumus yang digunakan untuk perawatan luka bakar secara umum.[17]
Referensi
^Diamond, Jared (2022). Upheaval. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. hlm. 2. ISBN978-602-481-849-4.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Penuel, K. B., dan Statler, M. (Desember 2010). Encyclopedia of Disaster Relief. SAGE Publication. hlm. 211.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
^Didion, Joan (Mei 2008). Jalan Panjang Memupuk Kedukaan [The Year of Magical Thinking]. Diterjemahkan oleh Leinovar. Jakarta Selatan: Ramala Books. hlm. 32.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ abGeorgiade, G. S., dan Pederson, W. C. (1995). Luka Bakar. Dalam Oswari, Jonatan. Sabiston: Buku Ajar Bedah Bagian 1. Diterjemahkan oleh Andrianto, P., dan Timan I. S. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. hlm. 151. ISBN979-448-171-8.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
^Greenhalgh, David G. (2007). "Burn Resuscitation"(PDF). Journal of Burn Care & Research (dalam bahasa Inggris). 28 (4): 1.