Jl. Ir. H. Juanda No.6, RT.03/RW.02, Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat 16000
Peletakan batu pertama
1800
Mulai dibangun
1800
Rampung
13 April 1845
Diresmikan
1920
Pemilik
PT Pos Indoneisa
Tinggi
1.161 m²
Data teknis
Jumlah lantai
2 lantai
Kantor Pos Bogor (Aksara Sunda: ᮊᮔ᮪ᮒᮧᮁ ᮕᮧᮞ᮪ ᮘᮧᮌᮧᮁ) adalah sebuah bangunan yang sebelumnya merupakan gereja pertama di kota Bogor.[1] Bangunan tersebut diresmikan pada tanggal 13 April 1845. Sesuai dengan fungsinya, gereja ini dimaksudkan sebagai tempat beribadah umat Protestan dan umat Katolik secara bergiliran. Setelah umat Katolik mendirikan Gereja Katedral, dan umat Protestan membangun Gereja Zebaoth, bangunan gereja tersebut oleh Pemerintah Belanda kemudian dijadikan kantor pos karena letaknya di pinggir Jalan Raya Pos (Post Weg).
Sejarah
Pada tahun 1800, kota Bogor banyak kedatangan penduduk yang berasal dari Eropa, Asia, dan Bumiputera.[2] Para pendatang tersebut, banyak yang beragama Katolik dan Protestan. Oleh karena itu, kebutuhan rumah beribadah di kota Bogor sangat diperlukan, hingga akhirnya pemeritah Hindia-Belanda menyetujui pembangunan sebuah gereja yang bisa digunakan secara bergantian antar umat Katolik dan Protestan. Pada tahun 1896, umat Katolik kemudian memisahkan diri dan membangun gereja Katedral, dan mulai meninggalkan gereja lama. Lalu pada tahun 1920, umat Protestan membangun gereja baru untuk mereka beribadah, dan diberi nama Gereja Zebaoth.
Gereja lama pun mulai sepi, karena umat Katolik dan Protestan telah memiliki rumah ibadahnya masing-masing. Karena hal tersebut, pemerintah Hindia-Belanda menghibahkan gereja tersebut kepada Jawatan Post Telegraaf milik Hindia-Belanda yang semula berada di stasiun Bogor. Pada tahun 1920, bangunan tersebut mulai beroperasi sebagai kantor Pos di kota Bogor. Bangunan ini memiliki luas 1.161 m² di atas lahan seluas 2.087 m², dan status kepemilikannya di tangan PT. Pos Indonesia.[1] Karena awalnya merupakan bangunan gereja, bangunan ini memiliki atap cukup tinggi dan terdapat jendela kaca berbentuk persegi empat. Hanya saja, interiornya yang dulu untuk memenuhi kebutuhan peribadatan gereja, sekarang dirombak menjadi beberapa ruangan tidak permanen sesuai keperluan kantor pos.
Referensi
^ ab"Kantor Pos Bogor". Informasi Situs Budaya Indonesia. 2017-11-30. Diakses tanggal 2019-03-23.