Kabinet Amir Sjarifuddin I adalah kabinet Indonesia pada masa era Kemerdekaan periode kabinet ini dari 3 Juli 1947 - 11 November 1947.
Latar belakang
Setelah bubarnya Kabinet Sjahrir III pada 27 Juni 1947, Presiden Soekarno bertemu dengan Partai Masyumi, Partai Nasional Indonesia (PNI), Partai Sosialis Indonesia dan Partai Buruh Indonesia untuk membentuk sebuah kabinet. Namun, para pimpinan partai tidak dapat menyepakati pembentukan kabinet dikarenakan Masyumi meminta posisi menteri senior yang dapat membuat partai tersebut mendominasi kabinet. Pada 3 Juli, kesepakatan dibentuk antara PNI, PS, PBI dan partai pecahan Masyumi, Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII) untuk mendukung Amir Sjarifoeddin sebagai perdana menteri.[1]
Susunan kabinet
Sembilan menteri merupakan menteri yang menjabat di kabinet sebelumnya. Kabinet pemerintahan Amir Sjarifoeddin dibentuk agar inklusif dengan keterwakilan dari seluruh partai dan kelompok yang ada. PSII menggantikan posisi Masyumi sebagai perwakilan kelompok Muslim.[2]
Pimpinan Kabinet
Anggota Kabinet
Pembubaran kabinet (perombakan)
Pada 11 November 1947, Amir merombak kabinet agar dapat memasukkan Partai Masyumi ke dalamnya. Hal tersebut menandakan akhir dari Kabinet Amir Sjarifoeddin yang bertahan selama empat bulan dan delapan hari.[5]
Sumber
- Kahin, George McTurnan (1952) Nationalism and Revolution in Indonesia Cornell University Press, ISBN 0-8014-9108-8
- P. N. H. Simanjuntak (2003) Kabinet-Kabinet Republik Indonesia: Dari Awal Kemerdekaan Sampai Reformasi (Cabinets of the Republic of Indonesia: From the Beginning of Independence to the Reform Era), Djambatan, Jakarta ISBM 979-428-499-8 Indonesian
Referensi
- ^ Kahin (1952) p209
- ^ Simanjuntak (2003) pp. 52-54
- ^ a b Moch. Enoch mengundurkan diri pada 11 Agustus 1947 digantikan oleh H. Laoh. Posisi Menteri Muda Pekerjaan Umum dihapus.
- ^ K. Achmad Asj'ari tidak dapat pindah ke Jakarta dari tempat tinggalnya di Sumatra sehingga pada 9 Oktober 1947 dia digantikan oleh Anwaruddin.
- ^ Simanjuntak (2003) p54
Pranala luar