Ketika K-152 Nerpa menjalani ujian di Laut Jepang pada tanggal 8 November 2008, sebuah musibah terjadi dan menyebabkan kematian 20 orang anak kapal dan mencederai 21 orang yang lain.[2] Sistem pemadam kebakaran telah membebaskan gas freon di bagian haluan kapal selam, dan melemaskan para spesialis dari kalangan sipil dan ABK AL.
Pembuatan
Pembuatan telah dimulai di galangan kapalKomsomolsk-on-Amur pada tahun 1991, akan tetapi pembuatannya tertunda disebabkan oleh kekurangan dana setelah krisis ekonomi pada awal tahun 1990-an.[3][4] Setelas sebuah jangka waktu yang lama, kapal yang separuh siap ini disimpan, K-152 Nerpa telah dilengkapi di galangan kapal Vostok di kota tertutup di Bolshoy Kamen, Krai Primorsky.[3] Kapal ini diluncurkan pada bulan Oktober 2008.[1][3] Laporan media India mencurigai pembuatan kapal selam ini diteruskan setelah mendapat suntikan dana dari India.[5] Hingga tahun 2008, kapal selam ini dimiliki oleh Angkatan Pasifik.
Alexander Golts, penyunting surat kabar pertahanan Yezhednevny Zhurnal, telah menyatakan pada awal 1980-an, galangan kapal Amur tidak putus-putusnya membangun kapal selam, akan tetapi sejak tahun 1993 hingga tahun 2008 hanya membuat sebuah kapal selam. "Para spesialis yang tua telah pergi, sedangkan spesialis yang baru kekurangan profesionalisme." [6]
Menanti sewa ke India
Hingga tahun 2008, Rusia mempunyai perjanjian yang belum selesai dengan India bernilai AS$ 2 bilion untuk penyewaan kapal selam kelas Nerpa dan sebuah kapal selam lagi dalam Shchuka-B Projek 971.[1] Berdasarkan perjanjian ini, K-152 Nerpa akan disewakan selama 10 tahun kepada India dengan perkiraan nilai AS$ 650 juta. Setelah diserahkan kepada AL Laut India, kapal selam ini akan dinamakan kembali sebagai INS Chakra.[7]
ABK dari AL India telah menjalani latihan untuk menggunakan kapal selam di dekat St. Petersburg dan sekelompok pelayar yang lain diperkirakan akan tiba di Vladivostok pada penghujung tahun 2008 untuk menjalani latihan di laut.[8] Latihan ini dilihat sangat penting bagi program kapal selam nuklir India, juga dikenal sebagai Advanced Technology Vessel.[9]
Musibah 2008
Sebuah musibah terjadi atas K-152 Nerpa pada pukul 8:30 PM waktu setempat pada tanggal 8 November 2008,[10] selama ujian di bawah permukaan air di Samudera Pasifik.[11] Sejumlah 208 orang - 81 anggota militer dan 127 orang awam dari kedua galangan kapal - berada di dalam kapal saat kejadian itu berlangsung.[3] Sekurang-kurangnya 20 orang tewas akibat asfiksia[12] dan 21 lagi cedera,[13] menjadikannya kecelakaan kapal selam terburuk sejak Kursk tenggelam pada tahun 2000.[14][15] Tiga orang yang tewas merupakan perwira militer dan selebihnya orang awam dari galangan kapal Vostok, Zvezda, Era dan Amur yang merupakan anggota tim penerima.[16]
Kejadian ini berlangsung akibat sistem pemadaman kebakaran diaktifkan tanpa sengaja hingga menyebabkan dua kompartemen depan tertutup dan gas Freon-22 (klorodifluorometana) dibebaskan ke bagian terkait.[3] Gas ini merupakan sejenis bahan penyejuk hidroklorofluorokarbon yang digunakan dalam sistem pemadaman kebakaran LOKh (lodochnaya obyemnaya khimischeskaya - "bahan kimia isi padu") AL Rusia. Setiap bagian dalam kapal selam Rusia mempunyai stasiun LOKh yang dapat melepaskan gas tersebut ke bagian terkait atau bagian yang bersebelahan.[17] Freon bertindak menggantikan oksigen, memungkinkannya untuk memadamkan api dengan pantas di ruang tertutup. Dalam konsentrasi tinggi zat dapat menyebabkan narkosis yang secara bertahap menyebabkan eksitasi, gangguan mental, kelesuan dan akhirnya asfiksia.[3] Sistem yang sama dilaporkan mengalami malafungsi pada musim panas 2008 semasa persediaan untuk ujian lautnya.[18]
Menurut orang-orang yang selamat, mereka yang terkena akibat pelepasan gas itu tidak bersedia dan mungkin tidak sempat sadar karena sirine peringatan hanya berbunyi setelah gas mulai dilepaskan. Sebagian korban dilaporkan tidak dapat memakai peralatan pernapasan sebelum lemas.[19]
Akibat kejadian itu, kapal perusak kelas UdaloyAdmiral Tributs dan kapal penyelamat Sayany diantarkan dari Vladivostok untuk memberi bantuan kepada kapal selam tersebut. Korban yang cedera dipindahkan ke Admiral Tributs dan diantarkan ke rumah sakit militer untuk perawatan, sedangkan K-152 Nerpa kembali ke pangkalannya di Krai Primorsky.[3] Menurut JuBir AL Igor Digaylo, kapal selam itu tidak rusak akibat kejadian tersebut dan tahap radiasi tetap normal.[20]
Bilangan korban yang tinggi
Igor Kurdin, seorang bekas komandan kapal selam kelas Typhoon dan ketua Klub Ahli Kapal Selam St. Petersburg yang sekarang, menganggap jumlah korban yang tinggi disebabkan kehadiran sejumlah besar pakar awam di dalam kapal selam tersebut saat musibah. Ia mencatat pengamat awam mungkin tidak dilatih untuk bertindak balas secara betul terhadap pelepasan gas pemadam kebakaran di atas kapal, yang akan didahului dengan lampu yang khusus dan isyarat bunyi, setelah itu semua orang di dalam kapal seharusnya memakai topeng oksigen untuk memungkinkan mereka menyelamatkan diri dalam waktu 30 menit yang diperlukan untuk memventilasikan ruang sebelum bisa dibuka. Sebagai tambahan, musibah ini terjadi pada jam 8:30 malam, di mana kebanyakan pakar sipil dan ABK mungkin telah tidur, dan tidak dapat memakai topeng gas dalam waktu yang ditetapkan. Di antara 20 korban, hanya 3 orang yang bukan sipil.[21] Musibah ini merupakan kejadian terburuk di Rusia sejak tahun 2000, yang mana ledakan torpedo telah menenggelamkan sebuah kapal selam Rusia, yaitu kapal selam Kursk, yang membunuh 118 ABK.[22]
Mikhail Barabanov, ketua penyunting Moscow Defense Brief, mengatakan pelepasan tidak sengaja sistem pemadam kebakaran di dalam kapal selam adalah biasa, akan tetapi tidak akan selalu menyebabkan kematian. Walau bagaimanapun, Nerpa telah "dipenuhi dengan orang sipil" dan kapal ini menjadi "terlampau sesak". Berdasarkan pemahamannya, "alarm kebakaran gagal berfungsi, oleh karena itu para penumpang tidak sadar bahwa gas mulai mengantikan oksigen di ruang-ruang yang terlibat." [23]
Reaksi pemerintah Rusia
Presiden RusiaDmitry Medvedev telah mengarahkan Menteri PertahananAnatoliy Serdyukov untuk melakukan investigasi segera dalam mencari sumber musibah.[3] Pemerintah Krai Primorsky juga mengumumkan paket ganti rugi untuk meringankan beban keluarga yang kehilangan anggota keluarga dalam musibah ini.
Dampak atas sewa ke India
Pada mulanya, terdapat laporan media di India dan Rusia bahwa anak kapal dari AL India akan menuju ke Vladivostok pada bulan November 2008, di mana mereka akan memulai "latihan dan persiapan" di atas kapal selam Nerpa.[24][25][26] Laporan-laporan ini tersebar di tengah spekulasi bahwa Rusia akan menyewakan kapal selam yang baru dibangun kepada India.[27] Sejumlah laporan kemudian menegaskan bahwa kapal selam yang mengalami musibah itu direncanakan untuk disewa ke India.[28][29]
Perwira AL India berkata, "para pegawai kami telah berada di Rusia untuk mengawasi proyek kapal selam; semasa fase pembangunan dan fase ujian laut. Kami mengawasi ketat pembangunannya."
Analis pertahanan Rusia telah memberi komentar bahwa musibah ini tidak mungkin "akan membuat India menjauhkan diri".
Nerpa telah dibawa untuk diperbaiki pada tanggal 1917 di Nikolayev tetapi gagal ditugaskan kembali ke dalam dinas hingga tahun 1922 akibat kekurangan bagian-bagian penting. Nerpa kemudian ditugaskan kembali pada tanggal 3 Juni 1922 oleh Angkatan Laut Uni Soviet dengan menggunakan nama baru yaitu Politruk ("Instuktur Politik") dan pada tahun 1923 ditunjuk sebagai No. 11. Kapal ini telah dibebastugaskan pada tanggal 3 Desember1930 serta dijual sebagai besi tua pada bulan Februari1931.[30]
^Romanov, D.A.; Moore, Kenneth J.; trans. Acus, Jonathan E. Fire at Sea: The Tragedy of the Soviet Submarine Komsomolets, ms. 250. Brassey's, 2006. ISBN 1-57488-426-3