Johannes Toepon Kasantaroeno |
|
Kelahiran | 1r Desember 1945 |
---|
Kematian | 12 Februari 2008 (62 tahun) |
---|
|
|
|
|
|
|
Pekerjaan | politikus, menteri |
---|
Johannes Toepon "Johan" Kasantaroeno (1 Desember 1945 – 12 Februari 2008) adalah politikus Suriname keturunan Jawa.
Setelah Kerukunan Tulodo Prenatan Inggil meninggalkan parlemen di bawah pemerintahan Henck Arron pada bulan Februari 1979, ia menggantikan Johan Sisal sebagai menteri pertanian, peternakan, dan perikanan. Pada tanggal 25 Februari 1980, terjadi Kudeta Sersan yang dipimpin oleh Dési Bouterse yang pada akhirnya mengakhiri jabatannya sebagai menteri. Anggota kabinet lainnya ditahan oleh militer, tetapi Kasantaroeno kebetulan berada di Distrik Commewijne dan dapat melarikan diri ke Guyana Prancis. Dari sana, dengan bantuan Prancis ia bisa ke Belanda melalui Amerika Serikat meskipun tak punya surat apapun.
Setiba di Belanda, ia menyewa mantan prajurit reguler Frederik Ferdinand Ormskerk untuk melakukan kudeta balasan yang terjadi pada tanggal 30 April 1980. Setelah kudeta tersebut gagal, Fred Ormskerk dibunuh kemudian ayah (Hein Samidi) dan paman Johan ditahan. Pada tahun itu pula, Johan Kasantaroeno divonis 5 tahun penjara atas konspirasi atas kudeta dan ayahnya dijatuhi hukuman 2,5 tahun penjara karena turut serta dalam kudeta itu. Suriname meminta Belanda mengekstradisi Johan Kasantaroeno namun naturalisasi yang dijalani Kasantaroeno sebagai warganegara Belanda pada bulan Februari 1981 membuat ekstradisi tak mungkin dilakukan. Dengan banding, pada bulan Mei 1981, nama baik ayahnya dipulihkan sebagian namun masih didapati bersalah karena menyarankan subversi atau pembangkangan terhadap pemerintahan yang ada serta mengganggu ketertiban masyarakat. Setelah 7 bulan dipenjara, hukumannya dipersingkat dan setelah setahun dipenjara, Hein Samidi dibebaskan.
Johan Kasantaroeno tinggal lama di Belanda namun akhirnya kembali juga ke Suriname atas nasihat Paul Slamet Somohardjo dari Pertjaja Luhur (PL) yang pada tahun 2000 menjadi menteri sosial dan perumahan rakyat.
Kemudian Kasantaroeno menjadi Chief Executive Officer (CEO) dan salah satu pemegang saham PowerCem Technologies Africa. Kasantaroeno meninggal mendadak pada awal tahun 2008.
Rujukan