Jebakan ikan adalah jebakan yang digunakan untuk menangkap ikan. Jebakan ikan dapat menyerupai berbagai bentuk, dari yang berukuran besar seperti bendung penangkap ikan hingga berukuran kecil seperti jebakan lobster. Ketika ikan atau hewan laut lainnya memasuki jebakan, mereka tidak bisa keluar lagi.
Sejarah
Jebakan ikan terdapat di berbagai kebudayaan di dunia dan berkembang secara independen. Terdapat dua jenis jebakan, yaitu yang berukuran permanen atau semi permanen, dan yang dapat dipindahkan setiap saat.
Laut Mediterania merupakan sebuah area dengan luas sekitar 2.5 juta km2. Bentuknya menyerupai leher botol di mana ikan yang masuk dari samudera Atlantik melalui selat Gibraltar akan kesulitan mencari jalan keluar. Laut Mediterania disebut sebagai jebakan ikan terbesar di dunia.[1]
Masyarakat Yaghan yang mendiami Tierra Del Fuego membangun konstruksi berbatu di celah sempit dari sungai yang dangkal yang menjadikan ikan terperangkap di dalamnya ketika air surut. Beberapa dari konstruksi ini masih terdapat di situs arkeologi Bahia Wulaia.[2]
Di selatan Italia sekitar abad ke 17, metode penangkapan ikan yang baru berkembang. Trabucco adalah mesin penangkap ikan yang berbentuk jebakan berukuran besar, dibangun dari kayu, dan tersebar di pantai selatan Adriatik, terutama di provinsi Foggia dan sebagian pantai di Laut Tirenia. Salah satu mesin ini dilestarikan sebagai monumen di pantai Gargano.
Masyarakat pribumi Australia sebelum kolonisasi Eropa, mendiami kawasan pinggir perairan seperti basin Murray-Darling dan sungai yang mengalir darinya. Tinggi muka air di wilayah tersebut berfluktuasi seiring musim, dan mereka membangun jebakan ikan yang terbuat dari batu.[3] Kebanyakan dari struktur tersebut telah rusak. Salah satu struktur jebakan ikan pribumi Australia yang paling terjaga adalah yang terletak di Sungai Barwon di Brewarrina, New South Wales.[4] Jebakan ikan Brewarrina masih menjebak ikan migratori sepanjang tahun dengan sendirinya seiring dengan pasang surutnya tinggi muka air sungai.
Di bagian selatan Victoria, masyarakat pribumi mengembangkan sistem kanal hingga sepanjang 2 km untuk menarik perhatian belut dan menangkapnya. Di ujung kanal dibangun suatu konstruksi yang terbuat dari batu untuk menjebak belut. Jebakan dibangun di lokasi dan ketinggian yang berbeda menyesuaikan dengan tinggi pasang air. Konstruksi ini kurang lebih sama dengan yang terdapat di timur laut California yang dibangun oleh masyarakat Pribumi Amerika.[5]
Sebuah metode yang disebut dengan penangkapan ikan dengan bendungan dikembangkan oleh masyarakat pigmi Baka. Pembangunan dam non-permanen di hulu menyebabkan penurunan tinggi muka air di hilir sungai sehingga ikan lebih mudah ditangkap.[6]
Jenis dan metode
Cara bagaimana ikan dijebak bergantung pada kondisi budaya, geografis, dan perilaku ikan setempat. Misal ikan dari genus Esox senang berada dekat bebatuan di perairan dangkal sehingga jebakan cocok ditempatkan di sana. Jebakan ikan tidak perlu diperiksa setiap hari karena ikan yang terjebak di dalam jebakan biasanya tetap hidup dan tidak terluka. Selain itu, jebakan ikan juga didesain agar ikan berukuran kecil dapat lolos.
Jenis
Nama
Gambar
Penjelasan
Jebakan yang dapat dipindahkan
Jebakan botol biasa
Jebakan botol, seperti namanya, berbentuk botol maupun yang terbuat dari botol bekas. Terdapat corong terbalik di bagian dalamnya untuk memudahkan ikan masuk namun tidak memudahkan ikan keluar dari botol. Umpan dapat ditempatkan di dalamnya jika dibutuhkan. Merupakan bentuk jebakan ikan yang paling mendasar dan terdapat di banyak kebudayaan di dunia dengan berbagai variasi.
Jebakan lobster digunakan untuk menangkap lobster dan hewan sejenisnya.
Jebakan gurita
Di Jepang dan Mediterania, jebakan gurita umumnya dibuat dari perkakas tanah liat yang berat. Tidak terdapat mekanisme menjebak seperti corong terbalik. Gurita menggunakan jebakan ini sebagai tempatnya berlindung. Umumnya gurita tidak berusaha untuk keluar walau jebakan diangkat.
Almadraba adalah cara masyarakat Andalusia kuno dalam menangkap tuna. Rangkaian jaring dipasang hingga menyerupai labirin yang menggiring tuna ke lokasi penangkapan.
Hati ganda dari tumpukan batu
Jebakan ini terbuat dari tumpukan batu yang disusun hingga membentuk bendung penangkapan ikan yang menyerupai dua hati. Yang paling terkenal terdapat di Cimei, sebuah pulau di sebelah barat Taiwan.[7]
Sebuah bendung penangkapan ikan dibangun mengikuti arus pasang surut yang sebagian maupun seluruhnya berada di badan air. Dapat terbuat dari rangka kayu maupun tumpukan batu yang memiliki celah sehingga ikan kecil mampu lolos. Ikan yang melewati sungai yang terpasang bendung penangkapan ikan akan terjebak.
Putcher berbentuk corong yang dipasang dalam susunan rak di sungai untuk menangkap salmon yang bergerak melawan arus ketika bermigrasi. Susunan rak bisa begitu tinggi tergantung kondisi geografis yang menentukan tinggi lompatan salmon.[8]
Trabucco merupakan landasan yang terpasang di bebatuan. Dengan lengan kayu sebanyak dua atau lebih menjulur ke arah laut yang menggantungkan anyaman jaring tipis yang diletakkan pada kedalaman tertentu.
Jebakan Wagenya
Digunakan oleh masyarakat Wagenya, Republik Demokratik Kongo berupa struktur kaki tiga yang terbuat dari kayu yang dibangun melintasi sungai. Jumlahnya bisa sangat banyak dan membentuk sistem. Jebakan dapat diturunkan dan diangkat. Jebakan ini hanya digunakan untuk menangkap ikan yang besar.
^"A Passage to Penghu". Taipei Times. 2004-10-07. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-05-11. Diakses tanggal 2008-02-15.Parameter |month= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)