Jalur kereta api Maos–Purwokerto Timur adalah jalur kereta api non-aktif di Jawa Tengah sepanjang 30 km. Jalur ini termasuk dalam Daerah Operasi V Purwokerto serta menghubungkan Stasiun Purwokerto Timur dengan Stasiun Maos. Jalur ini dibangun pada zaman Hindia Belanda oleh perusahaan swasta Serajoedal Stoomtram Maatschappij (SDS).
Sejarah
SDS merupakan perusahaan kereta api swasta yang pertama kali membangun jalur kereta api di Bumi Banyumas. Agar mobilitas pengangkutan penumpang dan hasil bumi dari Maos ke Banjarnegara (dan selanjutnya Wonosobo) lancar, SDS membangun jalur kereta api mulai dari Stasiun Maos menuju Stasiun Purwokerto Timur.[1] Berdasarkan besluit tertanggal 24 April 1894 yang disahkan oleh kolonial Belanda, dan segera melaksanakan konsesi pembangunan jalur kereta api dari Maos menuju Purwokerto Timur bersambung ke Banjarnegara.[2]
Dengan bermodal awal 1.500.000 gulden, jalur Maos–Purwokerto Timur akhirnya selesai pada tanggal 16 Juli 1896. Selanjutnya jalur ini diperpanjang hingga Sokaraja pada tanggal 5 Desember 1896, kemudian berakhir di Wonosobo pada tanggal 7 Juni 1917.[3]
Pada tanggal 1 Juli 1916, segmen jalur SS Patuguran–Kroya Staatsspoorwegen (SS) telah selesai dibangun. Agar memungkinkan pengguna jasa SS berpindah moda untuk ke Wonosobo, dibangunlah jalur kereta api transit dari Purwokerto menuju Purwokerto Timur.[4]
Jalur ini dibongkar pada masa pendudukan Jepang di Indonesia.
Jalur terhubung
Lintas aktif
Lintas nonaktif
Layanan kereta api
Tidak ada layanan yang dijalankan di jalur ini.
Daftar stasiun
Galeri
-
Peta jalur SDS.
-
Jalur kereta api SDS (kanan) yang berada di antara jalur kereta api SS (kiri) dan Sungai Serayu.
-
Jembatan KA di Patikraja.
-
Jembatan KA di Sungai Blimbing
-
Jalur KA Purwokerto Timur–Maos (SDS) di Km 78.8
-
Jalur KA Purwokerto Timur–Maos SDS Lintas Km 16,7
-
Jalur KA Purwokerto Timur–Maos Lintas Km 73,8
-
Jalur KA SDS Purwokerto-Maos, Panorama di lembah Serayu di Km 18,6, sebelah kanan adalah Sungai Serayu
Referensi