Istana Kemurnian Surgawi atau Istana Qianqing (Hanzi: 乾清宫; Pinyin: qiánqīng gōng; Manchu:ᡴᡳᠶᠠᠨ ᠴᡳᠩ ᡤᡠᠩ; Möllendorff: kiyan cing gung) adalah sebuah bangunan (kata 宫, gōng, pada zaman kuno umumnya mengacu pada rumah, kemudian secara khusus merujuk pada kediaman kaisar atau istana kekaisaran) di Kota Terlarang, Beijing, Tiongkok. Bangunan aula ini merupakan yang terbesar dari tiga aula Kekaisaran Dalam (dua lainnya adalah Aula Persatuan dan Istana Ketenangan Duniawi), yang terletak di ujung utara Kota Terlarang. Selama Dinasti Qing, bangunan ini sering digunakan oleh Kaisar untuk mengadakan pertemuan dengan Dewan Agung, menerima menteri dan utusan serta mengadakan perjamuan. Di bagian tengahnya terdapat singgasana dan meja bagi Kaisar untuk menulis catatan dan menandatangani dokumen hasil pertemuan dengan para menteri.[1] Bagian atasnya dipasang caisson dengan ukiran naga melingkar.
Istana Kemurnian Surgawi merupakan bangunan bertingkat dua dan berlantai marmer putih. Bangunan ini terhubung dengan Gerbang Kemurnian Surgawi di selatannya melalui jalan setapak yang telah ditinggikan. Pada masa Dinasti Ming, bangunan ini menjadi kediaman Kaisar. Aula besar ini dibagi menjadi sembilan kamar hingga lantai dua dengan total 27 tempat tidur. Alasannya adalah demi keamanan, jadi sang Kaisar akan memilih secara acak salah satu dari 27 tempat tidur tersebut untuk beristirahat. Kebiasaan ini terus berlanjut hingga awal Dinasti Qing. Namun, ketika Kaisar Yongzheng naik takhta, dia tidak ingin menghuni aula ini yang pernah dihuni oleh ayahnya selama 60 tahun. Dia dan kaisar berikutnya tinggal di Aula Penyejuk Hati yang lebih kecil di sebelah barat.[2]
Di atas singgasana tergantung papan kayu atau tablet yang bertuliskan zhèng dà guāng míng (正大光明, pada foto terlihat ditulis dari kiri ke kanan karena sistem penulisan vertikal dijadikan horisontal, seperti tulisan pada empat tiang di sampingnya tertulis secara vertikal dari atas ke bawah) yang ditulis oleh Kaisar Shunzhi. Tulisan ini telah banyak diterjemahkan menjadi berbagai pengertian, tetapi arti terjemahan bebasnya adalah "biarkan orang benar bersinar". Kalimat ini sering digunakan sebagai peribahasa Tiongkok yang berarti "bersikap sopan, jujur dan murah hati" atau "tidak memiliki rahasia atau jangan melakukan perbuatan yang tidak tahu malu". Dimulai dari Kaisar Yongzheng sendiri, karena dia naik takhta di tengah pertikaian suksesi. Para Kaisar Dinasti Qing telah menunjuk ahli waris mereka secara rahasia, dengan satu salinan surat wasiat tersembunyi di balik papan kayu ini dan salinan lainnya dibawa setiap saat oleh Kaisar sendiri.[3]