Iskandar Malaysia
Iskandar Malaysia (Jawi: إسکندر مليسيا), sebelumnya bernama Iskandar Development Region (IDR; bahasa Melayu: Wilayah Pembangunan Iskandar; Jawi: ولايه ڤمباڠونن إسکندر) dan South Johor Economic Region (SJER; bahasa Melayu: Wilayah Ekonomi Johor Selatan; Jawi: ولايه ايكونومي جوهر سلاتن) adalah koridor pembangunan selatan utama di Johor, Malaysia. Koridor ini didirikan pada tanggal 8 November 2006.[1] Iskandar Malaysia, yang terbentuk oleh kota-kota besar seperti Johor Bahru, Iskandar Puteri, dan Pasir Gudang, merupakan bagian dari Konurbasi Johor Bahru. Koridor ini juga terletak di dalam Segitiga Pertumbuhan Indonesia–Malaysia–Singapura, bersama dengan Singapura dan Kepulauan Riau, Indonesia. CakupanWilayah pengembangan ini mencakup area seluas 4.749 km2 yang meliputi Distrik Johor Bahru, Distrik Kulai, dan sebagian Distrik Pontian. Lima otoritas pemerintah daerah memiliki yurisdiksi atas area yang dicakup, termasuk Dewan Kota Johor Bahru, Dewan Kota Iskandar Puteri, Dewan Kota Pasir Gudang, Dewan Kota Kulai, dan Dewan Kota Pontian. Jumlah penduduk Iskandar Malaysia sedikit di atas 2 juta jiwa pada tahun 2020. Jumlah penduduk menurut wilayah pemerintahan daerahTabel populasi berikut berdasarkan sensus resmi tahun 2020 untuk wilayah pemerintahan daerah di Iskandar Malaysia.
Latar belakangZona ekonomi khusus Iskandar Malaysia muncul setelah Khazanah Nasional melakukan studi kelayakan pemerintah pada tahun 2005. Studi tersebut membuktikan bahwa pengembangan zona khusus akan memberi keuntungan dari segi ekonomi, sosial, dan pembangunannya.[2] National SJER Planning Committee (NSPC) ditugaskan untuk mengembangkan pendekatan holistik yang berkelanjutan terhadap pengembangan wilayah tersebut.[2] Iskandar Malaysia terpilih sebagai salah satu pembangunan berdampak besar dalam Rancangan Malaysia Kesembilan; rancangan ini disahkan oleh Abdullah Ahmad Badawi, Perdana Menteri Malaysia, pada bulan Maret 2006 untuk jangka pembangunan 2006 sampai 2010.[3] Pada November 2006, Perdana Menteri Malaysia, Menteri Besar Johor Abdul Ghani Othman, dan Khazanah memperkenalkan Comprehensive Development Plan (CDP). Iskandar Malaysia dirancang mengikuti Zona Ekonomi Delta Sungai Mutiara dan dirancang untuk mendulang keuntungan dari aktivitas ekonominya bersama Singapura, serta bertujuan menguntungkan satu sama lain sebagai penghubung ekonomi. Lihat pulaReferensi
|