Institut Teknologi PLN
Institut Teknologi PLN berdiri sejak tahun 1998, dengan nama Sekolah Tinggi YPLN (STT-YPLN), ITPLN berada dibawah naungan Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PLN atau YPK PLN. pada 31 Januari 31 2020, ITPLN secara resmi bertransformasi menjadi Institut Teknologi PLN dengan Tujuan utama didirikannya adalah sebagai wadah bagi para pakar PLN untuk mentransfer ilmunya kepada generasi penerus. Kebutuhan energi yang ramah lingkungan menjadi salah satu bagian penting dalam kehidupan suatu negara. Perkembangan dunia energi yang semakin dinamis kedepannya, khususnya ketenagalistrikan menjadi salah satu penopang pembangunan Indonesia menjadi negara maju. Institut Teknologi PLN dibawah naungan Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PT PLN hadir dengan solusi tenaga atau man power untuk masa depan, dengan keterampilan para mahasiswa maupun lulusan yang dimiliki di bidang energi dan teknologi. ITPLN didirikan berdasar SK Mendikbud No. 13/D/0/1998, tanggal 4 Maret 1998 dengan nama Sekolah Tinggi Teknik "YPLN", disingkat STT-YPLN. Sejak 5 Januari 2004 singkatan STT-YPLN diubah menjadi STT-PLN dan bertransformasi menjadi ITPLN pada 31 Januari 2020. SejarahSekolah Tinggi Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PLN (Persero) disingkat STT-PLN beroperasi sejak tahun 1998. Pengelola STT-PLN adalah Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PLN disingkat YPK PLN. YPK PLN didirikan oleh PLN pada tahun 1998. Tujuan Utama mendirikan STT-PLN adalah membentuk wadah bagi para pakar PLN untuk mentransfer ilmunya kepada generasi penerus. PLN sebagai Badan Usaha Milik Negara(BUMN) terbesar dan juga sebagai penyedia tenaga listrik (infrastruktur) merupakan BUMN yang strategis dan padat teknologi. Sampai decade 1970-an, pembangkit utama PLN didominasi dengan PLTA. Bendungan-bendungan terbesar di Indonesia untuk pembangkit tenaga listrik dibangun dan dioperasikan oleh PLN. Masa itu, mencatatkan nama besar seorang pakar di bidang teknik sipil yaitu Prof. DR. Ir. Sedyatmo. Dia adalah alumnus ITB yang mencatatkan 2 patent di bidang keakhliannya dan sempat menjadi Direktur Pembangunan PLN. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan energi listrik, pembangkit listrik skala besar menggunakan bahan bakar minyak mulai dibangun. Tahun 1980-an, peran pembangkit bertenaga air mulai menyusut digantikan pembangkit skala besar energi alternatif yaitu batubara. Mesin-mesin konversi energi, pembangkit tenaga listrik, seperti unit pembangkit listrik tenaga uap, pembangkit listrik tenaga gas dan pembangkit listrik panas bumi dengan daya terpasang sampai 600 MW juga dimiliki PLN. Pertumbuhan yang sangat cepat mendorong kelahiran sistem interkoneksi di Pulau Jawa dan Bali. Jaringan tenaga listrik dengan tegangan tinggi 70 kV, 150 kV, 275 kV dan 500 kV dengan panjang ribuan kilometer dimiliki dan dioperasikan PLN. Untuk itu, masuklah era pengendalian beban sistem se Jawa-Bali berbasis SCADA yang berpusat di Gandul. Pada giliran berikutnya sistem interkoneksi Sumatra dan Kalimantan mulai beroperasi. Di sisi hilir, sistem distribusi dengan tegangan 20 kV meningkat pesat. Bukan hanya di kota-kota besar saja, jaringan distribusi mulai menyebar ke desa-desa, mengikuti pertumbuhan beban. Sebagai contoh dapat disebutkan, dari Anyer sampai Cirebon di Jawa Barat tumbuh menjadi kawasan industri yang padat beban. SCADA, sistem kendali berbasis komputer, dipakai untuk keperluan operasi sistem jaringan distribusi tenaga listrik. Pada ujung akhir, muara dari seluruh kegiatan operasional PLN, adalah Pelayanan Pelanggan yang meningkai 2 kali setiap 10 tahun. Tahun 2011 tercatat 40 juta pelanggan, angka penjualan 150 triliun rupiah, diwarnai dengan tuntutan keandalan dan ketersebaran lokasinya melahirkan kompleksitas manajemen jaringan dan administrasi pelanggan. Itu semua, konvergen menuju ke satu titik, yaitu pelayanan berbasis sistem informasi modern. Dengan latar belakang seperti di atas, tergambar dengan jelas ketersediaan tenaga terampil dari disiplin keteknikan sampai sistem informatika, sepanjang waktu menjadi keharusan. Tanpa bermaksud meremehkan disiplin keilmuan lainnya, keakhlian Teknik Sipil, Teknik Elektro, Teknik Mesin dan Teknik Informatika menjanjikan lapangan pekerjaan yang berkesinambungan untuk industri ketenagalistrikan di Indonesia. Untuk itulah peran STT-PLN didirikan. Program StudiITPLN, menyelenggarakan 10 program studi S1, 4 program studi S2 dan 2 program studi D3 yaitu:: Program Sarjana (S-1)
Program Sarjana (S-2)
KampusKemahasiswaanBADAN PERWAKILAN MAHASISWA STT-PLN Badan Perwakilan Mahasiswa adalah merupakan badan kemahasiswaan di tingkat ITPLN yang berfungsi sebagai wadah untuk menampung serta menyalurkan aspirasi yang muncul dari mahasiswa dan civitas akademia kepada Badan Eksekutif Mahasiswa. BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA STT-PLN Badan Eksekutif Mahasiswa ITPLN adalah badan pelaksana Garis Besar Haluan Organisasi yang telah diterapkan oleh MPM STT-PLN dan pengambil kebijakan sesuai dengan pelaksanaan Garis Besar Haluan Organisasi. HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN Badan Pengurus harian Himpunan Mahasiswa Jurusan yang selanjutnya disebut BPH HMJ adalah Badan Eksekutif Mahasiswa yang menjalankan roda organisasi kemahasiswaan di tingkat jurusan.
BADAN PERWAKILAN MAHASISWA JURUSAN Badan Perwakilan Mahasiswa Jurusan yang selanjutnya disebut BPMJ adalah Badan Legislatif Mahasiswa yang merupakan perwakilan dari mahasiswa jurusan yang memiliki fungsi kontrol terhadap BPH HMJ. UNIT KEGIATAN MAHASISWA ITPLN Unit Kegiatan Mahasiswa adalah unit kegiatan mahasiswa yang melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler di lingkungan ITPLN baik internal maupun eksternal yang dapat menampung minat dan bakat mahasiswa yang berkoordinasi dengan departemen yang bertanggung jawab kepada ketua Badan Eksekutif Mahasiswa.
HIMPUNAN MAHASISWA DAERAH ITPLN Himpunan Mahasiswa Daerah atau dikenal dengan HIMDA merupakan wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan budaya daerah masing-masing dimana sangat beragamnya mahasiswa yang ada di ITPLN Jakarta dari sabang-merauke.
FasilitasUmum
Jurusan Teknik Sipil
Jurusan Teknik Mesin
Jurusan Teknik Informatika
Jurusan Teknik Elektro
Program Studi Diploma 3
Laboratorium Pendukung
Disamping Laboratorium dan Bengkel juga ada berbagai Alat Peraga untuk memudahkan Proses Belajar.Alat Peraga ada yang berbentuk Miniatur dari Instalasi atau mesin yang dibelah dan gambar animasi di layar komputer. ITPLN juga mempunyai kemudahan akses memasuki instalasi PLN untuk keperluan Kerja Praktik Lapangan dengan pembinaan instruktur yang berpengalaman di lapangan. Alumni
ReferensiPranala luar
|