Industri farmasi di Pakistan telah tumbuh selama beberapa dekade belakangan ini. Pada masa kemerdekaan Pakistan pada 1947, terdapat beberapa unit produksi di Pakistan. Saat ini Pakistan memiliki lebih dari 800 unit formuliasi farmasi berskala besar, termasuk yang dioperasikan oleh 25 perusahaan multinasional yang hadir di Paksitan. Hampir seluruh bahan mentah yang digunakan dari proses produksi obat-obatan berasal dari luar negeri[1] dimana 50%-nya diimpor dari India[2].
Industri farmasi Pakistan memenuhi sekitar 90% kebutuhan dalam negeri dalam bentuk finished dosage forms dan 4% dalam bentuk Active ingredient. Bentuk sediaan jadi khusus seperti kapsul gelatin lembut, emulsi lemak parenteral, dan alat pengukur dosis in-halers terus diimpor. Terdapat beberaoa produser Active ingredient curah dan Pakistan sangat tergantung dengan impor obat-obatan curah untuk formula obat yang dibutuhkan, hal ini mengakibatkan sering terjadinya kelangkaan obat[3]. Gangguan politik dan tuduhan pengurangan tagihan menambah ketidakpastian impor[4] dan bentrokan dengan otoritas bea cukai dan pajak sering terjadi
Industri farmasi nasional menunjukan pertumbuhan beberapa tahun belakangan, terutama pada dekade terakhir. Industri farmasi mencoba untuk memperbaiki dirinya sendiri dan saat ini sebagian besar industri mengikuti Hukum Praktik Manufakturing yang Baik (GMP), dengan beberapa hal merujuk kepada panduan internasional. Saat ini industri memiliki kapasitas untuk memproduksi beragam produk tradisional mulai dari pil sederhana, kapsul, salep, dan sirup.
Pada tahun 2017, Organisasi Kesehatan Dunia mengakreditasi obat pertama asal Pakistan yang diformulasikan oleh Getz Pharma[5].
Perusahaan
Perusahaan multinasional meliputi;
Terdapat sekitar 759 unti farmasi[6] yang diperasikan lebih dari 650 perusahaan[7], beberapa diantaranya adalah:
Volume perdagangan
Industri farmasi Pakistan lumayan terkenal di pasar negara berkembag Asia dengan ekspor mencapai $1 miliar pada 2013[butuh rujukan]. Mitra kerja utama termasuk Afganistan yang tidak memiliki industri farmasi, Tajikistan dan juga beberapa republik Asia Tengah. Pada masa lalu, Sri Lanka menjadi negara terbesar pengimpor obat-obatan Pakistan walaupun saat ini volume perdagangan sedikit menurun. Saat ini banyak perusahaan yang tertarik berinvestasi di industri kesehatan Pakistan. Perusahaan seperti Merck, Abbott, dan GlaxoSmithKline melaporkan kenaikan keuntungan pada 2013.
Catatan dan referensi
- ^ Junaidi, Ikram (17 July 2015). "No law to stop pharma companies from importing raw materials". DAWN.COM.
- ^ "No shortage of medicines likely as Indian firms willing to sell raw material to Pakistan". The News International. 4 March 2019.
- ^ "The Express Tribune, 1 October 2014: Shahram Haq". 30 September 2014.
- ^ "Pakistan Observer, 4 October 2014". Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 October 2014.
- ^ "WHO accredits first-ever Pak drug". www.thenews.com.pk.
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-12. Diakses tanggal 2022-02-27.
- ^ https://www.icap.org.pk/paib/pdf/guidelines/PharmaIndustry.pdf
- ^ "Top 10 best Pharmaceutical Companies in Pakistan 2020". 11 December 2019.
- ^ https://filixpharma.company.site/
- ^ https://filix.company.site/
- ^ https://cclpharma.com/