Penduduk distrik ini berjumlah 12.904 (2021), dengan kepadatan penduduk 81 jiwa/km².[2] Di distrik Ilaga terdapat bermacam-macam kantor pemerintahan, dan juga berbagai fasilitas umum lainnnya, seperti kantor Bupati, kantor Kecamatan, Rumah Sakit, dan lainnya. Sementara itu, keberagaman agama dan budaya menjadi bagian dari masyarakat Ilaga. Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri tahun 2021, mayoritas penduduk Ilaga menganut agama Kekristenan. Adapun besaran penduduk menurut agama yang dianut yakni Kekristenan sebanyak 97,14%, dimana dominan Protestan yakni 92,11% dan selebihnya Katolik sebanyak 5,03%. Kemudian yang memeluk agama Islam berjumlah 2,86%.[2]
Rawan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)
Pergerakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua mengalami perkembangan, termasuk di wilayah Kabupaten Puncak, dan salah satu wilayah yang dimasuki ialah distrik Ilaga. Sudah beberapa tahun kelompok KKB melakukan penyerangan di Ilaga. Pada bulan April dan Mei 2021, KKB melakukan aski teror di Kabupaten Puncak.[1] Pada Senin 3 Mei 2021, mereka membakar bangunan SD Inpres Mayuberi di distrik Ilaga, membakar dua unit rumah dinas guru, dan aksi tersebut juga membakar Puskesmas lama Ilaga Utara di Kampung Mayuberi, distrik Ilaga Utara. KKB juga merusak sarana transportasi seperti jembatan dan jalan umum.[4] Kepala distrik Ilaga, Nius Tabuni, dan kepolisian setempat menjamin bahwa penduduk dan wilayah distrik Ilaga dan sekitarnya bisa dijaga oleh pihak keamaan yang sudah berada di kawasan tersebut.