Ikatan Psikolog Klinis IndonesiaIkatan Psikolog Klinis Indonesia (IPK Indonesia) merupakan organisasi profesi psikologi teraktif dan terbesar di Indonesia dengan jumlah anggota aktif mencapai lebih dari 2800 psikolog klinis dan anggota terdaftar mencapai lebih dari 3700 psikolog klinis. Organisasi ini menjadi wadah bagi tenaga Psikologi klinis di Indonesia.[1]
Sejarah IPK IndonesiaMenurut UU No. 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan menyebutkan bahwa organisasi profesi tenaga kesehatan harus satu profesi[1] sehingga Ikatan Psikologi Klinis yang sebelumnya bergabung dalam HIMPSI (IPK HIMPSI) melanjutkan bentuk keorganisasiannya menjadi Ikatan Psikolog Klinis (IPK Indonesia) yang berbadan hukum. IPK Indonesia berbadan hukum pada tahun 2017 dengan akta notaris No 8 tanggal 23 September 2017 dan SK dari Kemenkumham No AHU-0014545.AH.01.07 tahun 2017 dengan nama perkumpulan IPK Indonesia.[2] IPK Indonesia merupakan organisasi profesi tenaga kesehatan di bawah binaan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, yaitu Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, khususnya Direktorat Kesehatan Jiwa.[5] Keanggotaan IPK IndonesiaIPK Indonesia adalah organisasi profesi tenaga kesehatan psikologi klinis sehingga hanya profesi psikolog klinis saja yang dapat menjadi anggota IPK Indonesia.[6] Ketua Umum IPK Indonesia
Kegiatan IPK IndonesiaSelain terlibat dalam menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan mutu pelayanan psikolog klinis, IPK Indonesia dapat dilibatkan oleh pemerintah pusat maupun daerah dalam melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan praktik keprofesian Psikolog Klinis.[8] IPK Indonesia berkolaborasi dengan banyak pihak untuk meningkatkan kesehatan jiwa, yaitu pembentukan satgas COVID 19 di masa pandemi; pendampingan tim Dukungan Psikologis Awal bersama Gerakan Pramuka Indonesia, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; psikoedukasi melalui platform-platform media sosial; serta memperkuat pendataan secara digital dan menyelenggarakan layanan telekonseling melalui platform Halodoc dan Kagama Health.[9][10][11][12] Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia, berkolaborasi bersama Dr. Sandersan Onie, Peneliti Kesehatan Mental dalam Pencegahan Bunuh Diri meluncurkan Website & Tools Pencegahan Bunuh Diri ehfa.id dalam rangka Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia 2021.[13] IPK Indonesia pada tahun 2022 meluncurkan satu pranala singkat yaitu ipk.id yang menyediakan berbagai pranala penting, salah satunya adalah pranala pencarian layanan psikologi klinis dan pranala telekonseling psikologi klinis.[14] Lihat pula
Referensi
|