Ikan dayung tiongkok (Psephurus gladius; Hanzi sederhana: 白鲟; Hanzi tradisional: 白鱘; Pinyin: báixún: harfiah: "sturgeon putih"), juga dikenal sebagai ikan todak tiongkok, adalah spesies ikan punah yang dulunya umum ditemukan di cekungan Sungai Yangtze dan Sungai Huangho, Tiongkok. Dengan catatan spesimen lebih dari 3 meter (9,8 kaki) dan mungkin 7 meter (23 kaki), ikan ini merupakan salah satu spesies ikan air tawar terbesar. Ikan dayung ini adalah satu-satunya spesies dalam genusPsephurus dan salah satu dari dua spesies ikan dayung (Polyodontidae), yang lainnya adalah ikan dayung amerika (Polyodon spathula). Ikan dayung tiongkok merupakan spesies yang suka bermigrasi, yang berarti menghabiskan sebagian dari kehidupan dewasanya di laut, sambil bermigrasi ke hulu untuk bertelur.
Ikan dayung tiongkok secara resmi dinyatakan punah pada tahun 2022, dengan perkiraan waktu kepunahan pada tahun 2005, dan tidak lebih dari 2010, meskipun secara fungsional telah punah pada tahun 1993.[3][4] Penyebab utama penurunannya dikatakan karena pembangunan bendungan Gezhouba dan Tiga Ngarai, menyebabkan terbagi-baginya konsentrasi populasi habitat dan menghalangi migrasi ikan untuk bertelur. Penangkapan ikan yang berlebihan juga memainkan peran penting dalam kematiannya. Penangkapan ikan dayung tiongkok sudah ada sejak berabad-abad yang lalu, dengan panen tahunan mencapai 25 ton pada dasawarsa 1970-an. Sejak dasawarsa 1990-an, spesies ini secara resmi terdaftar oleh Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) sebagai terancam kritis, dan terakhir terlihat hidup pada tahun 2003. Sebuah karya penelitian tahun 2019 termasuk para ilmuwan dari Institut Penelitian Perikanan Sungai Yangtze menemukan bahwa spesies tersebut telah punah.[4] Kesepakatan secara resmi tentang keberadaan ikan ini disetujui bahwa telah punah oleh Kelompok Spesialis Sturgeon Komisi Kelangsungan Hidup Spesies IUCN pada 15 September 2019.[5] Secara resmi terdaftar sebagai spesies punah oleh IUCN pada Juli 2022.[6]
Penjelasan
Ikan dayung tiongkok memiliki perut putih, dan punggung serta kepalanya berwarna abu-abu.[7]Sirip punggung dan sirip buntut terletak jauh di belakang tubuh. Dayungnya sempit dan runcing, dan bisa mencapai sepertiga dari jumlah panjang keseluruhan tubuhnya.[8] Matanya kecil dan bulat.[7] Gigi ikan ini tercatat kecil, dan rahangnya bisa menonjol, tidak seperti ikan dayung amerika. Sirip ekornya heterokerkal (tulang belakang memanjang ke sirip atas), dengan lobus bawah berkembang dengan baik.[8] Seperti ikan dayung amerika, kerangkanya bertulang rawan.[9] Tubuh ikan ini tidak memiliki sisik[7], kecuali sisik kecil di pangkal ekor dan sirip ekor.[8] Ikan ini mencapai kematangan seksual dengan berat sekitar 25 kg (55 pon).[8] Beberapa laporan menyatakan bahwa ikan dayung tiongkok dapat mencapai panjang 7 m (23 ft) dan berat 500 kg (1.100 pon), tetapi pengukuran ini dianggap meragukan oleh beberapa penulis. Ukuran maksimum yang disepakati secara umum seberat 300 kg (660 pon) dan sepanjang 3 m (10 ft).[10]
Baiji, spesies lumba-lumba asli sungai Yangtze yang punah sekitar waktu yang sama dengan ikan dayung tiongkok karena faktor yang sama
Referensi
^Froese, R.; Pauly, D. (2017). "Polydontidae". FishBase version (02/2017). Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 August 2017. Diakses tanggal 18 May 2017.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Polydontidae"(PDF). Deeplyfish- fishes of the world. Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 24 August 2017. Diakses tanggal 18 May 2017.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ abZhang, Hui; Jarić, Ivan; Roberts, David L.; He, Yongfeng; Du, Hao; Wu, Jinming; Wang, Chengyou; Wei, Qiwei (2020). "Extinction of one of the world's largest freshwater fishes: Lessons for conserving the endangered Yangtze fauna". Science of the Total Environment. Elsevier BV. 710: 136242. Bibcode:2020ScTEn.710m6242Z. doi:10.1016/j.scitotenv.2019.136242. ISSN0048-9697. PMID31911255.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)