Ikan belalai-gajah (Gnathonemus petersii) adalah spesies ikan dari genus Gnathonemus dan famili Mormyridae. Ikan ini sangat unik karena dapat menggunakan elektrolokasi untuk mencari mangsa. Selain itu, mereka juga memiliki rasio perbandingan penggunaan oksigen otak-terhadap-tubuh yang paling besar dari antara semua vertebrata (sekitar 0,6), bahkan lebih besar daripada manusia (hanya 0,2).[2] Kemungkinan ikan ini mengonsumsi banyak sekali oksigen di otaknya karena mereka memiliki otak yang sangat besar untuk ikan seukuran itu, dan juga karena mereka adalah hewan ektotermik.[2]
Spesies ini tinggal di sungai-sungai di Afrika Barat dan Tengah, khususnya cekungan hilir Sungai Niger, cekungan Sungai Ogun, dan hulu Sungai Chari. Mereka menyukai sungai yang tidak deras arusnya dan berlumpur, atau kolam-kolam dengan tempat bernaung, seperti batang yang tenggelam di dasar sungai. Warna mereka bervariasi antara cokelat tua hingga hitam.
Seperti yang bisa ditebak dari namanya, ikan ini memiliki perpanjangan yang seperti belalai di kepalanya. Namun, ini bukanlah belalai, tetapi merupakan perpanjangan mulut, dan ikan ini menggunakannya untuk mempertahankan diri, berkomunikasi, melakukan navigasi, dan mencari cacing dan serangga untuk dimakan. Organ ini dilapisi oleh elektroreseptor, dan begitu pula bagian tubuhnya yang lain. Ikan belalai-gajah menggunakan medan listrik yang lemah, yang dihasilkan dengan menggunakan sel-sel khusus yang disebut elektrolit, yang berevolusi dari sel otot.
Rentang hidup ikan belalai-gajah berkisar antara 6-10 tahun, tetapi terdapat laporan bahwa mereka dapat hidup lebih lama.
Peter Cain and Sapna Malwal, Landmark use and development of navigation behaviour in the weakly electric fish Gnathonemus petersii (Mormyridae; Teleostei), Journal of Experimental Biology, 205, 3915-3923 (2002), [1]