I Ketut Mardjana
I Ketut Mardjana (lahir 18 Maret 1951) adalah mantan Direktur Utama PT. Pos Indonesia (2009-2013) dan Manager Utama Toyor Devasya. Usai mengabdi di lembaga negara, ia menekuni pengembangan Toya Devasya, kolam renang air panas miliknya di Kintamani. Pada tahun 2019, Toya Devasya tercatat sebagai 1 dari 5 destinasi wisata di Bali yang paling banyak dikunjungi untuk kategori aktivitas dari Traveloka. Pada tahun yang sama, ia mendapat penghargaan “The Most Inspiring Leader of Change and Executive Figure of the Year” dari Indonesia Achievement Center.[1] Masa KecilI Ketut Mardjana lahir di Kintamani, Bangli pada 18 Maret 1951 dari keluarga petani yang hidup dalam keterbatasan. Desa kelahirannya adalah daerah yang cukup terbelakang secara ekonomi. Di masa kecilnya, ia terbiasa berjalan belasan kilometer untuk mencapai sekolah.[2] Pendidikan FormalIa mengenyam pendidikan sekolah dasar di desa Kintamani hingga tahun pertama sekolah menengah pertama. Pada tahun kedua, ia pindah ke Singaraja, Kabupaten Buleleng. Ia beranjak ke kota besar ketika berhasil masuk sebagai siswa di sekolah unggulan SMAN 1 Denpasar. Selepas SMA, ia pergi ke Jakarta menjadi akuntan. Pada tahun 1971, ia masuk Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) yang ketika itu masih bernama Institut Ilmu Keuangan (IIK). Ia meraih gelar Ajun Akuntan pada tahun 1974 dan gelar Akuntan pada tahun 1979. Putra asli Kintamani ini kemudian menuntut ilmu lebih tinggi ke Monash University, Melbourne, Australia (1988-1993) di mana ia meraih gelar Doktor pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis. KarierIa memulai kariernya sebagai Ajun Akuntan di Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan Negara, Departemen Keuangan. Kariernya terus menerus menanjak di Departemen Keuangan, institusi negara di mana ia mengabdi selama lebih dari 27 tahun. Jenjang demi jenjang ia naiki, hingga pada tahun 1998 ia dipercaya sebagai Direktur Informasi dan Pengembangan Peraturan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sepanjang rentang tahun 1998 hingga 2008, ia menjabat Komisaris di sejumlah BUMN, di antaranya PT Semen Gresik, PT Indocement Tunggal Prakasa, PT Jasa Sarana, dan PT Perkebunan Nusantara XI. Ia juga dipercaya menjabat sebagai Direktur Eksekutif Keuangan PT Citra Marga Nusaphala Persada, perusahaan yang mengelola Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta. Di bawah pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ia terpilih sebagai Direktur Utama PT Pos Indonesia (2009-2013). PenghargaanSepanjang kariernya, berbagai penghargaan telah ia terima. Di antaranya: Asian Development Best Executive Award dan ASEAN Social and Economic Cooperation Golden Awards.[3] Ia juga kerap menjadi sorotan media, dan menerima penghargaan atas performanya yang dinilai baik oleh pers. Beberapa penghargaan dari media di antaranya adalah People of the Year dari Harian Seputar Indonesia (2011), dan salah satu CEO BUMN terbaik pilihan majalah TEMPO (2012). KewirausahaanSejak tahun 2014, Ketut Mardjana mulai menekuni perannya sebagai pengusaha pariwisata. Melalui destinasi pemandian air panas Toya Devasya, ia ingin menghangatkan nama Kintamani yang telah lama dingin dalam barometer pariwisata Bali. Ia berperan sebagai Manajer utama Toya Devasya, tempat wisata pemandian air panas alami di Kintamani yang telah diakuisisi sejak tahun 2002. Mulanya destinasi ini hanya dikenal oleh wisatawan lokal, terutama dari Kabupaten Bangli dan sekitarnya. Namun sejak Ketut Mardjana menekuni pengembangan destinasi ini, kini Toya Devasya tidak hanya populer di Bali, tapi juga di pentas pariwisata dunia. Toya Devasya kini telah menjadi destinasi terbesar dan penyumbang wisatawan terbanyak di Kabupaten Bangli. Toya Devasya Natural Hot Spring terletak di tepi Danau Batur, di area kaldera Gunung Batur. Destinasi pemandian air panas alami ini berada di kawasan Batur Global Geopark yang menyediakan kolam-kolam air panas berbagai ukuran. Meski berada di area kaldera, Toya Devasya berhasil dikenal mendunia melalui kanal-kanal digital. Selain wisatawan Australia, Toya Devasya juga diramaikan turis dari China, Jepang dan India.[4] Destinasi ini dikunjungi sekitar 300.000 wisatawan per tahun, atau sekitar 850 wisatawan setiap harinya. Dengan daya serap sebesar itu, Toya Devasya berhasil meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Bangli.[5] Referensi
Pranala luar
Media sosial |