Hyatt Regency Yogyakarta
Hyatt Regency Yogyakarta adalah hotel berbintang 5 yang berada di Jalan Palagan Tentara Pelajar, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dibuka pada tahun 1997, hotel ini dimiliki oleh Jakarta Setiabudi Internasional melalui PT Antilope Madju dan dikelola oleh Hyatt, perusahaan penyantunan asal Amerika Serikat, melalui Hyatt Regency, merek hotel andalan mereka.[1][2] Dirancang sebagai sebuah sanggraloka, hotel ini terinspirasi oleh Candi Borobudur dalam segi desainnya.[3] Hyatt Regency Yogyakarta berada di tepi sebuah lapangan golf dengan 9 lubang.[4] SejarahHyatt Regency Yogyakarta merupakan salah satu hotel yang didirikan di tengah maraknya pembangunan hotel-hotel berbintang internasional di Yogyakarta pada tahun 1990-an, seperti Meliá Purosani Yogyakarta, Sheraton Mustika Yogyakarta Resort & Spa, dan Novotel Yogyakarta. Pada tangal 14 November 1995, Bernas mengabarkan bahwa Jan Darmadi Corporation, pemilik dari Bali Hyatt dan Grand Hyatt Bali, sedang membangun sebuah hotel di lahan seluas 24 hektare di Ngaglik. Peletakkan batu pertama dilakukan oleh Hamengkubuwana X pada tanggal 15 November 1995. Dengan Decorient sebagai pemborong dan Shimizu Lampiri Consultants sebagai arsitek, Hyatt Regency Yogyakarta selesai dibangun pada bulan Agustus 1997 dan mulai beroperasi pada tanggal 1 September 1997. Peresmian baru dilakukan sebulan kemudian, tepatnya pada tanggal 18 Oktober 1997, oleh Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi Joop Ave.[5] ArsitekturHyatt Regency Yogyakarta dirancang oleh Shimizu Lampiri Consultants, sebuah biro arsitek asal Jakarta. Hotel ini terilhalmi oleh tiga unsur khas Yogyakarta, yakni candi, keraton, dan gunung berapi. Ciri paling menonjol dari hotel ini adalah desain gedungnya yang berundak, membentuk piramida bertingkat layaknya Borobudur, sebuah candi megah di Magelang, Jawa Tengah dan salah satu objek pendorong pariwisata Yogyakarta. Selain itu, replika candi-candi Hindu-Buddha zaman Medang juga menghiasi pekarangan hotel dan kolam renang. Ciri keraton dapat dilihat dari interior hotel yang terinspirasi oleh arsitektur Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Sementara itu, ciri gunung berapi adalah alasan penempatan hotel di wilayah pedesaan antara Kota Yogyakarta dan Gunung Merapi, penggunaan signifikan batu Muntilan, sebuah andesit dari Gunung Merapi, pada lantai hotel, dan penamaan ruang pertemuan dari gunung-gunung berapi di Indonesia (Merapi, Bromo, Semeru, Krakatau, dll.). Pada acara peresmian hotel, Menteri Joop Ave memuji desain hotel yang dia bilang "terindah dan terunik" (most beautiful and most unique), mirip dengan candi.[5] FasilitasHyatt Regency Yogyakarta memiliki jumlah kamar sebanyak 269 yang tersebar dalam 9 tipe, mulai dari Regency Room hingga Presidential Suite. Terdapat layanan naratama bernama Regency Club yang memberikan beberapa keuntungan, seperti akses ke kelab makan istimewa dan jamuan makan malam. Hotel menyediakan fasilitas 5 rumah makan (Angkringan at Hyatt, Bogey's Teras, Kemangi Bistro, Paseban Lounge, Regency Club Lounge) kolam renang, spa, pusat kebugaran, lapangan tenis, lapangan golf, dan 6 ruang pertemuan, termasuk balai riung dengan kapasitas 400 orang.[6][7] Rujukan
Pranala luar |