Hutan Mangrove Gonenggati adalah kawasan ekosistem mangrove alami yang berada di pesisir Kabonga Besar, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Tempat ini sebagai kawasan pelestarian lingkungan hidup dan memelihara pesisir dari abrasi laut.[1]
Hutan Bakau Gonenggati tempat penelitian dan sarana edukasi masyarakat dan saat ini dijadikan kawasan wisata di kecamatan banawa, terletak di jalan trans palu donggala, panjang pesisir hutan bakau gonenggati 3 KM. Hutan mangrove sebagai pembatasan daerah yang berair dengan daerah pantai yang berpasir, tempat habitat berbagai jenis satwa, pembesaran berbagai jenis ikan laut, yang lebih utama sebagai pelindung pantai dari abrasi dan meredam gelombang besar (tsunami).
Indonesia memiliki kawasan hutan bakau terbesar se Asia Tenggara 3 juta hektar atau 60 persen luasan hutan bakau di seluruh Asean, bahkan merupakan mangrove terluas didunia 2,5 hingga 4,5 juta hektar, 25 persen dari total luas mangrove di dunia. Namun sebagian kondisinya kritis.
Abrasi dikawasan pesisir kembang tanjung, merusak 2 perkampungan didesa Pasi Lhok dan Pasi Jeumeureng, Pidie, Aceh. Garis Pantai Kayu Angin di Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara telah hilang sepanjang 27 meter, tergerus abrasi yang terjadi sejak tahun 1980-an, Menghilangkan sebuah kampung yang dihuni suku bajo. Dari 437,70 kilometer garis pantai pulau Bali, sebanyak 88,3 kilometer mengalami abrasi. Terganggunya keseimbangan alam didaerah pantai yang terjadi di pantai-pantai di Bali karena faktor alam dan pembangunan di sepanjang sepadan pantai.[2]
Referensi