Hosea 1
Hosea 1 (disingkat Hos 1) adalah bagian pertama dari Kitab Hosea dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Kitab yang memuat nubuat yang disampaikan nabi Hosea ini termasuk dalam kumpulan kitab nabi-nabi kecil.[1][2] Teks
Naskah sumber utama
Struktur
Ayat 1
Latar belakang sejarah pelayanan Hosea disebutkan sebagai dalam pemerintahan Yerobeam II dari Israel dan empat raja Yehuda (Uzia, Yotam, Ahas dan Hizkia), yaitu, sekitar 755-715 SM, yang tidak hanya menjadikannya rekan sezaman yang lebih muda daripada Amos, tetapi juga dari Yesaya dan Mikha. Hosea adalah penduduk Israel, bukan Yehuda, dan ia bernubuat kepada bangsanya sendiri. Hal ini tampak dari
Pelayanan Hosea kepada kerajaan utara terjadi segera setelah pelayanan Amos (seorang nabi Yehuda yang bernubuat kepada Israel). Hanya kitab nabi Amos dan Hosea di Perjanjian Lama yang seluruh beritanya dialamatkan ke kerajaan utara dan menubuatkan kebinasaannya yang akan datang.[7] Hosea putra Beeri dipanggil Allah untuk bernubuat kepada kerajaan Israel yang sedang ambruk selama sekitar 30 tahunnya yang terakhir, seperti yang kemudian dilakukan oleh Yeremia kepada Yehuda. Ketika Hosea memulai pelayanannya pada masa akhir pemerintahan Yerobeam II, Israel sedang mengalami kemakmuran ekonomi dan kestabilan politik untuk sementara waktu yang menciptakan rasa aman yang palsu. Akan tetapi, segera setelah Yerobeam II wafat (753 SM), keadaan bangsa itu mulai memburuk dengan pesat dan menuju kehancurannya yang terjadi pada tahun 722 SM. Dalam 15 tahun setelah kematiannya, empat raja Israel terbunuh; dalam 15 tahun lagi Samaria merupakan puing-puing berasap dan penduduk Israel dibuang ke Asyur dan kemudian disebarkan di antara berbagai bangsa. Pernikahan Hosea yang tragis dan firman nubuatnya dipadukan sebagai pesan Allah kepada Israel sepanjang tahun-tahun terakhir yang kacau menuju kehancurannya ini. Kenyataan bahwa Hosea menetapkan tanggal dari sebagian besar pelayanannya dengan mengacu kepada empat raja Yehuda dan bukan kepada masa pemerintahan yang singkat dari enam raja Israel terakhir, mungkin menunjukkan bahwa ia melarikan diri dari kerajaan utara untuk tinggal di Yehuda menjelang kehancuran Samaria, oleh Asyur (tahun 722 SM); di sanalah dia menyusun nubuat-nubuatnya menjadi kitab yang berjudul namanya ini.[7] Ayat 4
Ayat ini sangat mungkin mengacu kembali pada pembantaian ke-70 putra Ahab oleh Yehu (2 Raja–raja 10:1–8). Sekalipun Yehu dipuji karena melaksanakan hukuman Allah yang adil atas keluarga Ahab, Yehu terlalu kejam (2 Raja–raja 10:30–31). Allah akan segera menjatuhkan hukuman dan kebinasaan atas kerajaan utara, Israel. Kemungkinan besar Hosea hidup sampai dapat menyaksikan penggenapan nubuatnya ini pada tahun 722 SM, ketika Asyur merebut Samaria, menawan sekitar 10 persen penduduknya dan menjadikan sisanya bagian dari provinsi kerajaan Asyur.[7] Ayat 6
Kata "rukhamah" (nama "Lo Ruhama") dan "’ărakhêm" berasal dari akar kata "'rakham" (juga dilafalkan rokhem atau rohim) yang artinya "menyayangi".[10] Ayat 9
Ayat 10
Terdapat sejumlah perbedaan penomoran ayat ini dalam berbagai versi Alkitab. Alkitab Ibrani menggabungkan ayat ini dan ayat 11 dan menjadikannya pasal 2:1, sedangkan Alkitab versi Raja James menutup pasal 1 dengan ayat 10 dan 11, tetapi memisahkan ayat 12 sebagai pasal 2:1. Yang lebih tepat adalah menggolongkan ayat 10, 11 dan 12 dalam pasal 1, sebagaimana pada Alkitab bahasa Indonesia, karena tiga ayat ini berhubungan erat dalam pemahamannya.[13] Penomoran ayat
Referensi
Lihat pula
Pranala luar
|