Hilton Bali Resort adalah hotel mewah di Bali yang berada di Kawasan Pariwisata Nusa Dua. Sanggraloka ini dikelola oleh Hilton Worldwide melalui merek Hilton Hotels & Resorts, dan merupakan satu dari dua Hilton Hotel yang masih beroperasi di Indonesia, selain Hilton Bandung.[1]
Sejarah
Ide untuk membangun hotel ini sudah ada sejak tahun 1989, dengan rencana pembukaan yang bertepatan dengan Konferensi Pacific Asia Travel Association (PATA) pada tahun 1991, namun proyek ini mengalami penundaan hingga tahun 1993, ketika batu pertama diletakkan oleh Gubernur Bali Ida Bagus Oka. Pembangunan hotel yang memakan biaya sebesar Rp297,5 miliar ini akhirnya selesai pada tahun 1996 dan diresmikan pada tanggal 14 Desember 1996 sebagai Hotel Nikko Bali, bagian dari jaringan Nikko Hotels asal Jepang, setelah upacara pembukaan yang dihadiri oleh Presiden Soeharto.[2] Hotel ini dimiliki oleh PT Caterison Sukses, usaha patungan Sudwikatmono, Sigit Hardjojudanto, Usman Admadjaja, Harry Sapto Soepoyo, Henry Pribadi, Prayogo Pangestu, dan Didi Dawis.[3] Di bawah manajemen Okura Nikko Hotel Management, hotel ini sempat berganti nama menjadi Nikko Bali Resort & Spa pada tahun 1998 dan Grand Nikko Bali pada tahun 2014.
Setelah hampir 20 tahun, kontrak Okura Nikko Hotel Management selesai pada tahun 2016. Pengelolaan hotel selanjutnya diambil alih oleh Hilton Worldwide, dan hotel resmi berganti nama menjadi Hilton Bali Resort pada tanggal 1 Desember 2016.[4][5] Hotel ini merupakan properti di Bali pertama Hilton Worldwide yang menyandang merek Hilton Hotels & Resorts sejak pergantian manajemen Hilton Bali International Hotel (sekarang Ayodya Resort Bali) pada tanggal 31 Agustus 2006.[6] Selain Hilton Bali Resort, Hilton Worldwide saat ini mengelola tiga hotel lain di Bali, yakni Conrad Bali,[7] Hilton Garden Inn Bali Ngurah Rai Airport,[8] dan Umana Bali, LXR Hotels & Resorts.
Fasilitas
Hilton Bali Resort menempati lahan seluas 11,3 hektare. Hotel ini memiliki kapasitas jumlah kamar sebanyak 420 yang dibagi menjadi tipe biasa, suite, dan vila. Gedung utama hotel dibagi menjadi empat sayap, yakni Lobby, North Wing, South Wing, dan Cliff Tower. Di samping barat North Wing adalah balai riung Graha Sawangan seluas 800 m2 dan gedung tenis. Cliff Tower bertingkat 14, menjadikannya sebagai gedung tertinggi di Bali. Dikarenakan Pemerintah Bali menetapkan batas ketinggian untuk setiap gedung sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur yang dikeluarkan pada tanggal 22 November 1971, Cliff Tower dibangun berdempetan dengan tebing setinggi 40 meter, sehingga hanya terlihat 5 lantai saja jika diukur dari atas tebing.[9] Tiga rumah makan (Grain, Paon Bali, dan Delicatessen) beserta dengan taman rekreasi anak dan pusat kebugaran berada di atas tebing, sementara dua rumah makan (The Breeze dan The Shore) beserta dengan kolam renang, wahana perosotan air, amfiteater, dan Mandara Spa berada di bawah tebing dekat pantai.[10]
Pada tahun 2006, sebuah kapel bernama Wiwaha Chapel dibangun di samping North Wing. Wiwaha Chapel dapat difungsikan untuk acara pernikahan.[10]
Pada tahun 2013, hotel mengalami perluasan dengan dibangunnya sebuah gedung serba guna bernama Graha Paruman seluas 1.008 m2 di seberang Graha Sawangan, ditambah dengan sejejeran vila yang mengisi petak kosong di sebelah selatan jalan masuk hotel. Setiap vila memiliki fasilitas kolam renang pribadi.[10]
Referensi
Pranala luar