Istilah hibrida manusia-hewan atau hibrida hewan-manusia mengacu pada entitas yang menggabungkan unsur-unsur dari manusia dan hewan.[1][2] Sosok manusia-hewan telah menjadi salah satu tema paling umum dalam dongeng dan mitologi tentang hewan di seluruh dunia, dalam budaya Mesir kuno dan India juga lazim dijumpai dewa-dewi dengan wujud hibrida hewan-manusia.[1]
Ketika dilihat secara ilmiah, di luar konteks fiksi dan/atau mitos, penciptaan kehidupan nyata dari hibrida manusia-hewan telah menjadi subjek perdebatan hukum, moral, dan teknologi dalam konteks kemajuan terbaru dalam rekayasa genetika. Hibrida hewan manusia didefinisikan oleh majalah H+ sebagai "perubahan genetik yang memadukan bentuk hewan dan manusia", hibrida semacam itu kadang-kadang disebut dengan nama lain seperti "para-manusia".[1][2] Mereka juga dapat disebut "hewan manusiawi".[3] Secara teknis, mereka juga terkait dengan "cybrid" (hibrida sitoplasma). Hibrida manusia-hewan di dunia nyata mungkin merupakan entitas yang terbentuk dari sel telur manusia yang dibuahi oleh sperma non-manusia atau sel telur non-manusia yang dibuahi oleh sperma manusia.
Meskipun pada awalnya konsep ini hanya menjadi legenda dan eksperimen pemikiran, chimera manusia-hewan pertama (bukan benar-benar hibrida, tetapi masih berkaitan) yang stabil pertama kali dibuat oleh para ilmuwan dari Universitas Kedokteran Shanghai Kedua pada tahun 2003, yang merupakan hasil dari penggabungan sel manusia dengan sel telur kelinci.[3]