Hewan pekerja adalah hewan yang dipelihara manusia dan dilatih untuk melakukan tugas tertentu. Mereka mungkin adalah bagian dari keluarga, seperti anjing pemandu, atau hewan yang dijinakkan dari alam liar, seperti gajah pembawa kayu. Mereka mungkin juga dimanfaatkan untuk susunya, dan di akhir hidup mereka daging dan kulit mereka akan dimanfaatkan.
Sejarah awal hadirnya hewan pekerja adalah masa sebelum kebudayaan pertanian menetap ada, manusia menjinakkan anjing liar sebagai sebagai pembantu dalam usaha perburuan hewan. Di seluruh dunia, hewan pekerja memiliki hubungan khusus dengan pemiliknya. Hewan yang dijinakkan sering kali dikembangbiakkan untuk berbagai kondisi dan keperluan, terutama kuda dan anjing. Hewan pekerja pada umumnya dikembangkan di peternakan meski ada juga yang menjinakkannya secara langsung dari alam liar, seperti lumba-lumba dan gajah.
Hewan yang dimanfaatkan tenaganya
- Anjing. Kemampuan mengendus mereka amat berguna dalam mencari hewan buruan dan mengejar narapidana yang kabur dari penjara, mencari orang hilang, atau mengendus narkotik dan bahan peledak. Selain itu, mereka juga dipergunakan sebagai pemandu bagi orang cacat, membantu penggembalaan, dan mencari beberapa jenis bahan makanan seperti truffle.
- Kuda umumnya memiliki awareness alami terhadap lingkungan sekitar mereka sehingga dapat digunakan dalam pencarian orang hilang.
- Kucing, terutama dipakai sebagai pembasmi hewan pengerat (tikus dan sebagainya). Mereka telah lama dipakai untuk menjaga stok makanan hasil panen manusia.
- Burung hantu dipergunakan sebagai pembasmi tikus di area pertanian yang luas.
- Burung elang dipergunakan sebagai asisten perburuan.
- Babi, terutama dipergunakan dalam mencari truffle.
Lihat pula
Referensi
- Falvey, John Lindsay. 1985. Introduction to Working Animal. Melbourne: MPW Australia.