Herbert Alexander Simon lahir di Milwaukee, Wisconsin pada tanggal 15 Juni 1916. Ayah Simon, Arthur Simon (1881-1948), adalah seorang insinyur listrik Yahudi[12] yang datang ke Amerika Serikat dari Jerman pada tahun 1903 setelah mendapatkan gelar insinyurnya di Technische Hochschule Darmstadt.[13] Selain sebagai seorang penemu, Arthur juga merupakan pengacara paten independen.[14] Ibu Simon, Edna Marguerite Merkel (1888-1969), adalah seorang pianis ulung yang memiliki nenek moyang Yahudi, Lutheran, dan Katolik yang berasal dari Braunschweig, Praha, dan Köln.[15]
Simon bersekolah di Milwaukee Public Schools, tempat ia mengembangkan minatnya pada ilmu pengetahuan dan memantapkan diri sebagai seorang ateis. Saat duduk di bangku SMP, Simon menulis surat kepada "editor Milwaukee Journal yang membela kebebasan sipil para ateis".[16] Tidak seperti anak-anak pada umumnya, keluarga Simon mengenalkannya gagasan bahwa perilaku manusia dapat dipelajari secara ilmiah; adik laki-laki ibunya, Harold Merkel (1892-1922), yang belajar ekonomi di Universitas Wisconsin-Madison di bawah bimbingan John R. Commons, menjadi salah satu pengaruh pertamanya. Melalui buku-buku Harold tentang ekonomi dan psikologi, Simon menemukan ilmu sosial. Di antara pengaruhnya yang paling awal, Simon mengutip Norman Angell untuk bukunya The Great Illusion dan Henry George untuk bukunya Progress and Poverty. Saat duduk di bangku SMA, Simon bergabung dengan tim debat, di mana ia berdebat "dengan penuh keyakinan, bukannya memaki-maki" untuk mendukung ideologi pajak tunggal George.[17]
Pada tahun 1933, Simon masuk ke Universitas Chicago; mengikuti pengaruh masa kecilnya, ia memutuskan untuk belajar ilmu sosial dan matematika. Simon tertarik untuk mempelajari biologi tetapi memilih untuk tidak menekuni bidang tersebut karena "buta warna dan sifat canggungnya di laboratorium".[18] Pada usia dini, Simon mengetahui bahwa ia buta warna, dan menemukan bahwa dunia luar tidak sama dengan dunia yang dilihat. Saat kuliah, Simon berfokus pada ilmu politik dan ekonomi. Mentor terpenting Simon adalah Henry Schultz, seorang ahli ekonometri dan matematika-ekonomi. Simon menerima gelar B.A. (1936) dan Ph.D. (1943) di bidang ilmu politik dari Universitas Chicago, di mana ia belajar di bawah bimbingan Harold Lasswell, Nicolas Rashevsky, Rudolf Carnap, Henry Schultz, dan Charles Edward Merriam.[19] Setelah mengikuti kursus tentang "Measuring Municipal Governments," Simon menjadi asisten peneliti untuk Clarence Ridley, dan keduanya menulis buku berjudul Measuring Municipal Activities: A Survey of Suggested Criteria for Appraising Administration pada tahun 1938.[20] Studi Simon membawanya ke bidang pengambilan keputusan dalam organisasi, yang menjadi subjek disertasi doktoralnya.
Karir
Setelah menerima gelar sarjana, Simon memperoleh asisten peneliti di bidang administrasi kota yang kemudian berubah menjadi direktur kelompok riset operasi di Universitas California, Berkeley, tempat ia bekerja dari tahun 1939 hingga 1942. Atas kesepakatan dengan Universitas Chicago, selama tahun-tahunnya di Berkeley, ia mengikuti ujian doktoralnya melalui surat pos dan mengerjakan disertasinya di luar jam kerja.
Dari tahun 1942 hingga 1949, Simon menjadi profesor ilmu politik dan juga menjabat sebagai ketua departemen di Institut Teknologi Illinois di Chicago. Di sana, ia mulai berpartisipasi dalam seminar-seminar yang diadakan oleh staf Yayasan Cowles, yang pada saat itu termasuk tokoh Trygve Haavelmo, Jacob Marschak, dan Tjalling Koopmans. Dia kemudian memulai studi mendalam tentang ekonomi di bidang ekonomika institusi. Marschak mengajak Simon untuk membantu penelitian yang sedang dilakukannya bersama Sam Schurr tentang "dampak ekonomi prospektif dari energi atom".[2]
Pada tahun 1949, Simon menjadi profesor administrasi dan ketua Departemen Manajemen Industri di Carnegie Institute of Technology ("Carnegie Tech"), yang pada tahun 1967 berubah menjadi Universitas Carnegie-Mellon. Simon kemudian[21] juga mengajar psikologi dan ilmu komputer di universitas tersebut,[22] dan sesekali mengunjungi universitas lain.[23] Dari tahun 1949 hingga 2001, Simon menjadi staf pengajar di Universitas Carnegie-Mellon.
Penelitian
Berusaha menggantikan pendekatan klasik yang sangat disederhanakan terhadap pemodelan ekonomi, Simon menjadi terkenal karena teorinya tentang pengambilan keputusan dan perusahaan dalam bukunya yang berjudul Administrative Behavior. Dalam buku ini, ia mendasarkan konsepnya dengan pendekatan yang mengakui ada banyak faktor yang berkontribusi terhadap pengambilan keputusan. Minatnya pada organisasi dan administrasi membuatnya tidak hanya menjabat tiga kali sebagai ketua departemen universitas, tetapi juga berperan besar dalam pendirian Economic Cooperation Administration pada tahun 1948 (tim administratif yang mengelola bantuan Rencana Marshall untuk pemerintah AS), bekerja di Komite Penasihat Sains untuk Presiden Lyndon Johnson, dan juga di Akademi Sains Nasional.[2] Simon telah memberikan banyak kontribusi dalam analisis dan aplikasi ekonomi. Oleh karena itu, karyanya dapat ditemukan di sejumlah karya literatur ekonomi, memberikan kontribusi pada bidang-bidang seperti matematika ekonomi dalam hal teorema, rasionalitas manusia, studi perilaku perusahaan, teori casual ordering, dan analisis masalah identifikasi parameter dalam ekonometrika.[24]
Pada tahun 1947 Simon menerbitkan cetakan pertama buku Administrative Behavior yang didasarkan pada disertasi doktoralnya.[25][26] Buku ini membahas proses perilaku dan kognitif manusia dalam mengambil keputusan yang rasional. Menurut definisinya, sebuah keputusan administratif operasional haruslah tepat, efisien, dan praktis untuk dilaksanakan dengan seperangkat cara yang terkoordinasi.[26] Simon menyadari bahwa teori administrasi sebagian besar merupakan teori pengambilan keputusan manusia, sehingga harus didasarkan pada aspek ekonomi dan psikologi. Dia menyatakan:
(Terj.) Jika tidak ada batasan untuk rasionalitas manusia, teori administrasi akan terasa gersang. Teori itu mungkin hanya akan terdiri dari satu prinsip saja: Selalu pilih alternatif, di antara alternatif-alternatif yang ada, yang akan mengarah pada pencapaian tujuan yang paling lengkap. (hlm. xxviii)
Berlawanan dengan model "homo economicus" tradisional, Simon berpendapat bahwa alternatif-alternatif maupun konsekuensi dari keputusan mungkin hanya diketahui sebagian, dan penerapan dan hasil akhir tidak dapat dibedakan dengan sempurna, tidak berhubungan dengan jelas, atau tidak terinci dengan baik.[26] Simon mendefinisikan tugas pengambilan keputusan yang rasional sebagai memilih alternatif yang menghasilkan serangkaian konsekuensi yang lebih disukai dari semua kemungkinan yang ada. Alhasil, penilaian seberapa tepatnya suatu keputusan administratif perlu diukur dari: kecukupan (adequacy) solusi mencapai objektif-objektif yang diinginkan, dan keefisienan (efficiency) dari solusi yang dipilih.
Proses pengambilan solusi umumnya dibagi menjadi tiga langkah yang diperlukan:[27]
Mengidentifikasi dan membuat daftar semua alternatif
Menentukan semua konsekuensi yang dihasilkan dari masing-masing alternatif;
Membandingkan kecukupan dan efisiensi dari setiap rangkaian konsekuensi tersebut
Setiap orang atau organisasi yang mencoba menerapkan model ini dalam situasi nyata, tidak akan dapat memenuhi ketiga persyaratan tersebut. Simon berpendapat bahwa pengetahuan tentang semua alternatif, atau semua konsekuensi yang dihasilkan dari setiap alternatif tidak mungkin dapat diketahui, dalam banyak kasus yang realistis.[25] Simon berusaha menentukan teknik dan/atau proses perilaku yang dapat dilakukan oleh seseorang/organisasi untuk mencapai hasil yang paling baik dengan keterbatasan yang ada dalam pengambilan keputusan yang rasional.[26] Simon menulis:
(Terj.) Manusia yang berjuang untuk rasionalitas dan terkekang dalam keterbatasan pengetahuannya telah mengembangkan beberapa prosedur yang setidaknya dapat mengatasi beberapa kesulitan-kesulitan ini. Prosedur-prosedur ini terdiri dari asumsi bahwa ia dapat membuat sebuah sistem tertutup yang berisi sejumlah variabel dan sejumlah konsekuensi yang terbatas, yang terisolasi dari seisi dunia.[28]
Dari hal-hal tersebut, Simon menjelaskan proses pengambilan keputusan dalam kerangka kerja ekonomi, yang didasarkan oleh keterbatasan kognitif manusia. Penjelasan ini selanjutnya membagi manusia/organisasi menjadi dua tipe: economic man dan administrative man.
Buku Administrative Behavior membahas berbagai macam perilaku manusia, kemampuan kognitif, teknik manajemen, kebijakan personalia, tujuan dan prosedur pelatihan, peran khusus, kriteria untuk evaluasi akurasi dan efisiensi, dan semua konsekuensi dari proses komunikasi. Simon secara khusus tertarik pada bagaimana faktor-faktor ini mempengaruhi pengambilan keputusan, baik secara langsung maupun tidak langsung.[25]
Kecerdasan buatan
Pada tahun 1956, bersama Allen Newell, Simon mengembangkan Logic Theory Machine dan program General Problem Solver (GPS) (1957). GPS adalah metode penyelesaian masalah dengan cara memisahkan strategi pemecahan permasalahan dari informasi/data yang spesifik tentang masalah itu sendiri. Kedua program ini dikembangkan dengan menggunakan bahasa IPL (Information Processing Language) (1956) yang dikembangkan oleh Newell, Cliff Shaw dan Simon. Dalam buku The Art of Computer Programming vol 1), Donald Knuth menyebutkan bahwa pengolahan senarai dalam IPL dengan senarai berkait awalnya disebut sebagai "NSS memory", yang merupakan singkatan dari nama-nama penemunya.
Kecerdasan buatan
Simon adalah seorang pelopor dalam bidang kecerdasan buatan, ia bersama Allen Newell menciptakan program Logic Theory Machine (1956) dan General Problem Solver (GPS) (1957). GPS mungkin merupakan metode pertama yang dikembangkan untuk memisahkan strategi pemecahan masalah dari informasi terkait masalah-masalah tertentu. Kedua program tersebut dibuat dengan menggunakan Information Processing Language (IPL) (1956) yang dikembangkan olehnya bersama Newell dan Cliff Shaw. Donald Knuth menyebutkan pengembangan pemrosesan senarai dalam IPL, dengan senarai berantai yang awalnya disebut "memori NSS" dari nama para penemunya.[29] Pada tahun 1957, Simon meramalkan bahwa catur komputer akan melampaui kemampuan catur manusia dalam waktu "sepuluh tahun", padahal pada kenyataannya, transisi tersebut membutuhkan waktu sekitar empat puluh tahun.[30] Dia juga meramalkan pada tahun 1965 bahwa "mesin akan mampu, dalam waktu dua puluh tahun, melakukan pekerjaan apa pun yang dapat dilakukan manusia."[31]
Pada awal tahun 1960-an, psikolog Ulric Neisser menyatakan bahwa meskipun mesin mampu meniru perilaku "cold cognition" seperti bernalar, merencanakan, memahami, dan memutuskan, mereka tidak akan pernah bisa meniru perilaku "hot cognition" seperti rasa sakit, kesenangan, motivasi, dan emosi lainnya.Simon menanggapi pandangan Neisser pada tahun 1963 dengan menulis sebuah makalah tentang emotional cognition,[32] yang ia perbarui pada tahun 1967 dan diterbitkan dalam Psychological Review.[33] Karya Simon tentang kognisi emosional sebagian besar diabaikan oleh komunitas penelitian kecerdasan buatan selama beberapa tahun. Tetapi tulisan-tulisan tentang emosi oleh Sloman dan Picard selanjutnya membantu memfokuskan kembali perhatian pada makalah Simon dan pada akhirnya, membuatnya sangat berpengaruh pada topik tersebut.[butuh rujukan]
Bersama dengan Allen Newell, Simon mengembangkan teori untuk mensimulasikan perilaku pemecahan masalah manusia dengan menggunakan aturan-aturan produksi.[34] Studi tentang pemecahan masalah manusia membutuhkan jenis pengukuran manusia yang baru dan, bersama Anders Ericsson, Simon mengembangkan teknik eksperimental verbal protocol analysis.[35] Simon tertarik pada peran pengetahuan dalam keahlian. Dia mengatakan bahwa untuk menjadi ahli dalam suatu topik dibutuhkan pengalaman sekitar sepuluh tahun dan dia dan rekan-rekannya memperkirakan bahwa keahlian merupakan hasil dari mempelajari sekitar 50.000 potongan (chunks) informasi. Seorang pemain catur ahli menyatakan dirinya telah mempelajari sekitar 50.000 potongan (pola) posisi catur.[36]
Simon bersama dengan Allen Newell dianugerahi ACMTuring Award pada tahun 1975. "Dalam upaya ilmiah bersama selama lebih dari dua puluh tahun, awalnya berkolaborasi dengan J. C. (Cliff) Shaw di RAND Corporation, dan kemudian dengan banyak kolega fakultas dan mahasiswa di Universitas Carnegie-Mellon, mereka telah memberikan kontribusi dasar pada kecerdasan buatan, psikologi kognisi manusia, dan pemrosesan senarai."[7]
Psikologi
Simon tertarik dengan cara manusia belajar dan, bersama Edward Feigenbaum, ia mengembangkan teori EPAM (Elementary Perceiver and Memorizer). Ini adalah salah satu teori pembelajaran pertama yang diimplementasikan sebagai program komputer. EPAM mampu menjelaskan sejumlah besar fenomena dalam bidang pembelajaran verbal.[37] Versi selanjutnya dari model ini diterapkan pada pembentukan konsep dan akuisisi sifat kepakaran. Bersama Fernand Gobet, ia telah mengembangkan teori EPAM ke dalam model komputasi CHREST.[38] Teori ini menjelaskan bagaimana potongan-potongan (chunks) informasi sederhana membentuk blok-blok skemata—suatu struktur yang lebih kompleks. CHREST telah digunakan terutama untuk mensimulasikan aspek-aspek keahlian catur.[39]
Sosiologi dan ekonomi
Simon telah berjasa atas perubahan yang revolusioner dalam bidang ekonomi mikro. Ia berperan besar dalam mengembangkan konsep pengambilan keputusan organisasi seperti yang dikenal saat ini. Dia adalah orang pertama yang meneliti dengan seksama bagaimana para manajemen mengambil keputusan ketika mereka tidak memiliki informasi yang sempurna dan lengkap. Dalam bidang inilah Simon dianugerahi Hadiah Nobel pada tahun 1978.[40]
Di Yayasan Cowles, tujuan utama Simon adalah menghubungkan teori ekonomi dengan matematika dan statistika. Kontribusi utamanya adalah pada bidang keseimbangan umum dan ekonometrika. Dia sangat dipengaruhi oleh perdebatan kaum marjinalis yang dimulai pada tahun 1930-an. Karya populer pada saat itu berpendapat bahwa tidak ada bukti empiris agar pengusaha perlu mengikuti prinsip-prinsip marjinalisme, yaitu maksimalisasi keuntungan/minimalisasi biaya dalam menjalankan organisasi.[butuh rujukan] Argumen menambahkan catatan bahwa tidak tercapainya maksimalisasi keuntungan sebagian karena kurangnya informasi yang lengkap.
Simon percaya dalam pengambilan keputusan, agen akan menghadapi ketidakpastian tentang masa depan, maupun biaya dalam memperoleh informasi di masa sekarang. Faktor-faktor ini membatasi sejauh mana agen dapat membuat keputusan yang sepenuhnya rasional, sehingga mereka hanya memiliki "rasionalitas terbatas" dan harus membuat keputusan dengan cara "satisficing", atau memilih sesuatu yang mungkin tidak optimal, namun akan membuat mereka cukup bahagia. Istilah rasionalitas terbatas digunakan untuk menunjukkan pilihan rasional yang memperhitungkan keterbatasan pengetahuan dan kapasitas kognitif; dan menjadi inti tema dalam ekonomi perilaku. Tema ini berkaitan dengan cara-cara proses pengambilan keputusan yang sebenarnya mempengaruhi keputusan. Teori rasionalitas terbatas melonggarkan satu atau beberapa asumsi dari teori utilitas harapan.[Pernyataan ini membutuhkan sumber]
Simon adalah seorang penulis yang produktif dan telah menulis 27 buku dan hampir seribu makalah. Hingga tahun 2016, Simon merupakan orang yang paling banyak dikutip dalam bidang kecerdasan buatan dan psikologi kognitif di Google Scholar.[44] Dengan hampir seribu publikasi yang sangat banyak dikutip, dia adalah salah satu ilmuwan sosial paling berpengaruh di abad kedua puluh.
Buku
1947. Administrative Behavior: A Study of Decision-Making Processes in Administrative Organization. Edisi ke-4 pada tahun 1997, The Free Press
1956. "Reply: Surrogates for Uncertain Decision Problems", Office of Naval Research, January 1956. Dicetak ulang pada tahun 1982, In: H.A. Simon, Models of Bounded Rationality, Volume 1, Economic Analysis and Public Policy, Cambridge, Mass., MIT Press, 235–44.
1972. "Theories of Bounded Rationality", Chapter 8 in C. B. McGuire and R. Radner, eds., Decision and Organization, Amsterdam: North-Holland Publishing Company.
Simon menikahi Dorothea Pye pada tahun 1938. Pernikahan mereka berlangsung selama 63 tahun hingga kematian Simon. Pada bulan Januari 2001, Simon menjalani operasi di UPMC Presbyterian untuk mengangkat tumor kanker di perutnya. Meskipun operasi tersebut berhasil, Simon kemudian meninggal karena komplikasi yang terjadi. Mereka memiliki tiga orang anak, Katherine, Peter, dan Barbara. Istrinya meninggal setahun kemudian pada tahun 2002.[46]
Dari tahun 1950 hingga 1955, Simon mempelajari ekonomi matematika, dan selama masa ini bersama dengan David Hawkins, ia menemukan dan membuktikan teorema Hawkins-Simon tentang "kondisi keberadaan vektor solusi positif untuk matriks input-output". Dia juga mengembangkan teorema tentang near-decomposability dan aggregation. Setelah mulai menerapkan teorema-teorema ini ke dalam organisasi, pada tahun 1954 Simon memutuskan bahwa cara terbaik untuk mempelajari pemecahan masalah adalah dengan mensimulasikannya dengan program komputer, yang mengarah pada ketertarikannya pada simulasi komputer kognisi manusia. Didirikan pada tahun 1950-an, ia adalah salah satu anggota pertama dari Society for General Systems Research.[butuh rujukan]
Simon adalah seorang pianis dan memiliki ketertarikan yang besar pada seni. Dia adalah teman dari Robert Lepper[47] and Richard Rappaport.[48] Rappaport juga melukis Simon di Universitas Carnegie Mellon.[2]
^Forest, Joelle, "John R. Commons and Herbert A. Simon on the Concept of Rationality", Journal of Economic Issues Vol. XXXV, 3 (2001), pp. 591–605
^"Herbert Alexander Simon". AI Genealogy Project. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-04-30. Diakses tanggal 2012-03-15.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Guru: Herbert Simon". The Economist. 20 March 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-10. Diakses tanggal 13 February 2018.
^Edward Feigenbaum (2001). "Herbert A. Simon, 1916-2001". Science. 291 (5511): 2107. doi:10.1126/science.1060171. Studies and models of decision-making are the themes that unify most of Simon's contributions.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^B. Mandelbrot, "A Note on a Class of Skew Distribution Functions, Analysis and Critique of a Paper by H. Simon", Information and Control, 2 (1959), p. 90
^Herbert A. Simon: The Bounds of Reason in Modern America by Hunter Crowther-Heyck, (JHU 2005), page 25.
^Hunter Crowther-Heyck (2005). Herbert A. Simon: The Bounds of Reason in Modern America. JHU Press. hlm. 22. ISBN9780801880254. His secular, scientific values came well before he was old enough to make such calculating career decisions. For example, while still in middle school, Simon wrote a letter to the editor of the Milwaukee Journal defending the civil liberties of atheists, and by high school, he was "certain" that he was "religiously an atheist", a conviction that never wavered.
^Velupillai, Kumaraswamy. Computable Economics: The Arne Ryde Memorial Lectures. New York: Oxford University Press, 2000.
^ abcC. Barnard and H. A. Simon. (1947). Administrative Behavior: A Study of Decision-making Processes in Administrative Organization. Macmillan, New York.
^Feigenbaum, E. A.; Simon, H. A. (1984). "EPAM-like models of recognition and learning". Cognitive Science. 8 (4): 305–336. doi:10.1016/s0364-0213(84)80005-1.
^"Herbert a Simon". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-01-17. Diakses tanggal 2016-02-29.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Lasswell, H.D. (1935), World Politics and Personal Insecurity, New York, NY: Whittlesey House
Simon, Herbert (1976), Administrative Behavior (edisi ke-3rd), New York, NY: The Free Press
Simon, Herbert (1991), Models of My Life, USA: Basic Books
Simon, Herbert A. 'Organizations and markets', Journal of Economic Perspectives, vol. 5, no. 2 (1991), pp. 25–44.
Augier, Mie; March, James (2001). "Remembering Herbert A. Simon (1916-2001)". Public Administration Review. 61 (4): 396–402. doi:10.1111/0033-3352.00043. JSTOR977501.
Bacaan lebih lanjut
Bhargava, Alok (1997). "Editor's introduction: Analysis of data on health". Journal of Econometrics. 77: 1–4. doi:10.1016/s0304-4076(96)01803-9.
Courtois, P.J., 1977. Decomposability: queueing and computer system applications. New York: Academic Press. Courtois was influenced by the work of Simon and Albert Ando on hierarchical nearly-decomposable systems in economic modelling as a criterion for computer systems design, and in this book he presents the mathematical theory of these nearly-decomposable systems in more detail than Simon and Ando do in their original papers.
— (12 December 1962). "The Architecture of Complexity"(PDF). Proceedings of the American Philosophical Society. 106 (6): 467–482. JSTOR985254. Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 10 March 2009. Diakses tanggal 23 February 2010.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)