Haile Selassie I (Ge'ez: ኃይለ፡ ሥላሴ, "Kekuatan Tritunggal";[1] 23 Juli 1892 – 27 Agustus 1975), lahir sebagai Tafari Makonnen, adalah Kaisar Etiopia dari tahun 1930 sampai tahun 1974. Haile Selassie adalah figur penting dalam sejarah Etiopia dan Afrika.[2][3] Pada gerakan Rastafari, yang memiliki jutaan pengikut di seluruh dunia, ia dianggap sebagai simbol religius inkarnasi Tuhan.[4][5]
Haile Selassie juga dianggap sebagai "Tuhan" gerakan Rastafari yang lahir dan tumbuh di Afrika. Gerakan Rastafari sendiri berasal dari nama Haile sebelum menjadi kaisar yaitu Ras Tafari Makonnen. Ras adalah gelar pangeran.[6]
Hubungan dengan Indonesia
Haile Selassie menjalin hubungan dekat dengan presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno. Pada Konferensi Asia Afrika pertama (1955), Haile mengutus dua perwakilan untuk datang mewakili Etiopia. Soekarno juga memberikan penghargaan "The Star of Republic Indonesia, 1st Class" pada Haile. Namun, keduanya baru pertama kali bertemu saat KTT Gerakan Non-Blok (GNB) di Beograd, Yugoslavia pada 1961. Ketika Indonesia keluar dari PBB, Haile mengirimkan telegram yang menyayangkan keputusan Indonesia pada Januari 1965.[6]
Haile Selassie juga pernah berkunjung ke Indonesia pada 1968, tetapi tidak bisa menemui Soekarno yang saat itu sudah lengser. Ia bertemu dengan Presiden kedua Indonesia, Soeharto. Ia juga memberi hadiah berupa dua ekor kuda sebagai simbol persahabatan kedua negara.[6]
Haile Selassie I. My Life and Ethiopia's Progress: The Autobiography of Emperor Haile Sellassie I. Translated from Amharic by Edward Ullendorff. New York: Frontline Books, 1999. ISBN 0-948390-40-9
Paul B. Henze. "The Rise of Haile Selassie: Time of Troubles, Regent, Emperor, Exile" and "Ethiopia in the Modern World: Haile Selassie from Triumph to Tragedy" in Layers of Time: A History of Ethiopia. New York: Palgrave, 2000. ISBN 0-312-22719-1