HTML5test adalah aplikasi web untuk menguji keakuratan peramban web dalam menerapkan standar web HTML5, Web SQL Database, dan WebGL.[1]
Rangkaian tesnya dikembangkan oleh pemrogram web Belanda Niels Leenheer, dan dipublikasikan pada Maret 2010.[2] Untuk menguji sebuah peramban web, pengguna harus mengunjungi beranda HTML5test yang beralamat di html5test.com
.[3] Pengujian peramban web di HTML5test akan menghasilkan skor dengan nilai maksimal 555 poin.[4] Total poinnya telah berulang kali berubah bersamaan dengan berkembangnya peramban web; Leenheer memperkenalkan sistem penilaian terkini sebagai bagian dari desain ulang HTML5test pada November 2013.[5]
Ketika menilai sebuah peramban, HTML5test akan menguji dukungan fitur penyimpanan web, W3C Geolocation API, elemen tertentu pada HTML5 (meliputi elemen kanvas), dan fitur lainnya.[6][7] HTML5test tidak menguji standar web lain, seperti Cascading Style Sheets, ECMAScript, Scalable Vector Graphics, dan Document Object Model. Pengujian terhadap standar-standar tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan Acid3, penguji otomatis yang dipublikasikan oleh Ian Hickson pada 2008.[8] Sama halnya dengan HTML5test, Acid3 tidak dapat menguji penerapan HTML5 pada peramban web.
Skor maksimal saat ini di HTML5test adalah 555. Google Chrome 66 berskor 528, Opera 45 berskor 518, Microsoft Edge 17 berskor 492, Firefox 59 berskor 491, Safari 11.1 berskor 471, dan Internet Explorer 11 berskor 312.[9]
Lihat pula
Referensi
Pranala luar